Chereads / My husband is a possessive emperor / Chapter 2 - chapter 2 [sah jadi suami]

Chapter 2 - chapter 2 [sah jadi suami]

"Apa anda merasa sesak?" Tanya seorang pelayan wanita pada gadis yang bernama Elena.

"Tidak." Jawab Elena sambil menghela nafas berat. Ia sedang bersiap-siap untuk menikah, semua pelayan sibuk merias gadis berambut gelombang indah itu.

"Apa ini sudah pas?" Tanya pelayan wanita sebelumnya pada Elena, pelayan tersebut memastikan apa kroset yang ia pasang pada Nona nya itu pas.

"Ya." Jawab Elena singkat, gadis itu tidak bersemangat untuk melakukan kan pernikahan dadakan ini. Ayolah siapa juga yang siap menikah tiba-tiba dengan pria yang tidak pernah ia temui dan hanya pernah mendengar rumor-rumor buruk tentang pria tersebut.

>>>>>>

Elena berjalan di karpet merah dengan di temani oleh sang Ayah.

Gadis itu melirik ke arah Ibu dan Kakak laki-laki satu-satunya yang terlihat sangat gelisah.

Sebelum gadis itu berjalan ke tempat janji suci pernikahan di laksanakan, Kakak laki-laki nya Hans memohon agar tidak melanjutkan pernikahan tersebut, ia khawatir hidup princes kecil nya tidak bahagia.

Namun sayang nya Elena menolak permintaan Kakak nya tersebut lalu meyakinkan pria tersebut bahwa diri nya akan baik-baik saja.

"Aku harap Kakak tidak kecewa dengan pilihan ku." Seru batin Elena, saat melihat wajah gelisah Kakak laki-laki nya yang duduk gelisah menatap tempat pengantin pria berdiri, Elena ingin tertawa saat melihat wajah gelisah Kakak nya yang biasa nya memasang wajah angkuh dan jahil, namun kali ini gadis itu tidak bisa melakukannya karena ia sedang menikah.

Setelah cukup melihat ke arah Kakak laki-laki nya itu, Elena melihat ke depan di mana punggung kekar, bahu sejajar serta luas, badan tinggi rambut pirang seperti emas membelakangi nya, pria itu. Ya! Pria itu adalah calon suami Elena, pria yang akan hidup bersama gadis itu untuk selama nya. Apa seperti itu seharusnya? Entahlah, Elena menelan ludah nya kasar lalu berdiri di samping pria berambut pirang seperti emas itu menunduk.

Gadis itu benar-benar tidak berani menatap pria yang akan menjadi suami nya, karena aura yang sangat mematikan terpancar jelas dari calon suami nya.

Pendeta membaca kan semua janji suci pernikahan dengan jelas dan terliti.

Seringai kemenangan terukir jelas di wajah pria berambut pirang itu saat melirik gadis polos yang memakai gaun pengantin di samping nya.

"Saya siap." Jawab pria berambut pirang mata tajam dengan tuksedo putih yang sangat cocok di tubuh nya.

"Selamat, sekarang anda berdua sudah sah menjadi sepasang suami-istri." Ucap sang pendeta dengan senyum ramah nya sedikit tertekan dengan pria di depan nya itu.

Kaisar Felix Gallardo XII pria berambut pirang bermata coklat namun terlihat seperti warna merah dengan garis wajah yang sangat sempurna yang selalu menjadi dambaan hati semua wanita, sekarang menjadi suami nya gadis kecil bernama Elena.

"Kau harus melihat suami mu sekarang." Seru Felix menarik dagu Elena lembut.

"Dia ingin apa?!" Tanya batin Elena panik saat melihat Felix terus mendekati wajah Elena.

Gadis itu panik! Ia tidak tau apa yang sedang di lakukan pria di depan nya.

Elena berusaha menjauh dari Felix namun sayang nya kepala gadis itu di tahan oleh tangan besar nan kasar suami nya itu.

"Berhenti memberontak." Seru Felix kesal saat melihat istri kecil nya itu berusaha menghindari nya.

Elena yang mendengar suara berat Felix langsung terdiam membeku dan memejamkan mata nya tidak berani menatap wajah tampan suami nya itu.

Awal nya itu hanyalah kecupan kecil namun perlahan Felix melumat nya dengan lembut karena tidak bisa menahan diri Felix merubah lumatan lembut menjadi kasar dan brutal.

"Sialan apa yang kau lakukan pada putri ku!!!" Teriak Aslan saat melihat putri nya di l*chkan oleh suami nya sendiri.

Felix mengabaikan pria paruh baya yang terlihat marah pada nya, ia terus melumat kasar bibir ceri manis milik istri nya itu dan pura-pura tuli dengan umpatan yang di lempar oleh Ayah mertua nya.

"Bajingan!" Umpat Hans marah, berani-beraninya pria di depan nya memperlakukan adik nya dengan kasar di depan mata nya.

Kaki Elena sudah lemas karena kekurangan oksigen ia terus memukuli bahu suami nya itu, namun tidak di gubris oleh pria berambut pirang yang sedang melawan nafsu nya sendiri.

"Sialan!" Umpat Aslan langsung mengambil pedang yang berada di tangan pengawal ingin menusuk pria yang semena-mena terhadap putri satu-satunya itu.

"Baiklah Ayah, aku sudah melepas kan putri cantik mu." Seru Felix melepaskan lumatan nya dari Elena.

Semua tamu diam saja karena tidak berani berbicara karena bila mereka berbicara kepala dan tubuh mereka akan mengucapkan kalimat perpisahan.

"Hah! Hah! Hah!" Elena menghirup rakus oksigen di sana dengan terus mengenggam erat baju suami nya agar tidak terjatuh.

Hera tersenyum tipis melihat Elena dan Felix seperti nya Felix sangat mencintai anak perempuan nya itu, jadi ia sudah bisa tenang bila melepaskan Elena pada Felix.

Hans menahan Ayah nya agar tidak membunuh Felix atau elena akan menjadi janda.

"Aku bukan Ayah mu bocah!" Jawab Aslan ketus langsung melempar pedang di tangan nya ke arah pemilik pedang tersebut.

"Sekarang anda Ayah saya." Jawab Felix sambil terkekeh geli sambil menarik sang istri dalam dekapan nya.

"Aku tidak menganggap mu anak ku sialan!" Jawab Aslan, pria paruh baya itu tidak ingin putri kecil nya kenapa-napa dengan monster yang bergelar kaisar itu.

"Padahal, anda dulu merawat saya." Ujar Felix dengan wajah datar nya.

"Haishhhh!" Aslan langsung duduk menenangkan diri nya, ia dulu menganggap pria yang sekarang menjadi suami putri nya itu sebagai anak nya sendiri namun saat melihat kelakuan nya sekarang ia meyesal telah menganggap nya sebagai anak nya

Felix melihat ke arah Elena yang sayu dengan wajah merona karena malu di dan kekurangan oksigen.

"Lucu sekali, aku ingin memakan nya sekarang." Seru batin Felix menjilati sudut bibirnya.

"Jangan memikirkan yang tidak-tidak awas saja kalo adik ku hamil!" Ancam Hans kesal melihat wajah Felix yang menurut nya sangat menyebalkan.

"Kami sudah resmi Kak jadi wajar saja kalo aku menghamili nya." Jawab Felix sambil menghela nafas berat.

"Sial!" Umpat Hans duduk pasrah.

Hera hanya bisa pasrah melihat dua pria di samping nya, mereka sangat berlebihan padahal ini pilihan Elena di tambah putri nya itu akan tetap menikah pada suatu saat kenapa mereka tidak bisa melepaskan gadis kecil mereka itu untuk memiliki keluarga kecil nya sendiri? Memang susah bila mereka terlalu overprotektif.

Felix mengangkat tubuh istri kecil nya itu ala bridal style lalu membawa nya keluar dari sana.

Tidak ada acara tambahan apapun karena pernikahan tersebut di laksanakan dengan sangat buru-buru.

[TBC]