Seorang pemuda berpenampilan lemah dengan kulit putih sepucat tubuh mayat hidup dan lingkaran hitam di bawah matanya sedang berbaring lemas tak berdaya sambil membiarkan dirinya terkena rintikan hujan yang jatuh dari atas tubuhnya.
"Haaa.... "
Sambil menatap lemas ke arah langit, Aldric menghela napas dan memaksa dirinya untuk bangkit kembali. Sakit atau tidak, Aldric berusaha untuk bisa berdiri kembali agar tidak dilihat oleh orang-orang di jalan.
"Ughh, akhirnya aku bisa kembali berdiri kalau tidak Orang-orang mungkin sudah melihatku berbaring memalukan di atas jalan."
Sambil menggelengkan kepala, Aldric mulai berjalan mengambil tas yang tak jauh dari dia pergi menjauh dari tempat tersebut. Saat melewati Orang-orang di jalan, dia bisa merasakan pandangan orang-orang menatapnya dengan ekspresi aneh. Terlihat menyedihkan dalam pakaian sekolah yang acak-acakan dan terluka yang membuat pakaiannya terkena darah di seluruh tubuhnya, apalagi kondisi kulitnya yang pucat membuat dia menjadi perhatian bagi pejalan kaki disana. Walaupun begitu, ia tetap menghiraukannya dan tetap berjalan dalam kondisi menyedihkan tersebut.
Beberapa saat kemudian, ia telah sampai di rumahnya. dan mulai menanggalkan pakaiannya dan mulai mengobati dirinya sendiri di atas ranjang. Saat Aldric sedang mengobati dirinya sendiri, ia mulai mencoba mengingat apa yang baru saja terjadi sebelum ia pingsan tadi.
Aldric saat itu sedang dalam perjalanan pulang. Ketika kemudian, ia bertemu oleh sekelompok begal dan mulai memukul nya tanpa alasan di gang sempit yang jauh dari pandangan pejalan kaki. Saat ia sudah terbaring menyedihkan di jalan dan orang-orang tersebut telah pergi, ia tiba-tiba merasakan sesuatu yang dingin dan mencekam masuk ke dalam tubuhnya yang membuat dia perlahan mengalami kantuk dan akhirnya tertidur.
"Aku penasaran apa yang masuk ke dalam tubuhku beberapa saat yang lalu." Ujarnya yang sudah mengobati dirinya sambil menjatuhkan dirinya di atas ranjang, tetapi entah kenapa saat dirinya diam untuk sesaat perlahan-lahan rasa kantuk mulai menyerangnya yang membuat dia pada awalnya menutup mata akhirnya Tertidur pulas.
Semuanya menjadi hitam
Dan kemudian, dalam kegelapan, sebuah suara agak familiar terdengar di benaknya:
[Tuan, selamat datang di 'The nightmare fall'. Bersiaplah untuk tes kelayakan anda]
*****
Aldric bangun di sebuah hutan
Sepi dan mencekam, hutan ini menyembunyikan sesuatu yang berbahaya di dalamnya. Bulan yang bersinar menyinari hutan dengan cahaya nya yang pucat dan suram.
Sisa-sisa jalan tua terlihat jelas di tanah. Di sana-sini terlihat banyak semak belukar yang tertutupi oleh salju dan pepohonan yang juga ditutupi oleh salju tersebut. Angin pelan melewati hutan berulang kali yang menyebabkan pohon-pohon disana bergerak pelan.
Melihat pemandangan tersebut, seketika dirinya menjadi tegang dan takut secara bersamaan. Ia pun mencoba untuk bangun ketika suara lain berbicara di benaknya
[Tuan, selamat datang di 'The nightmare fall'. Bersiaplah untuk tes kelayakan anda]
'Haaa...., apa-apaan ini?'
Saat mendengar hal tersebut, seketika pikirannya berhenti bekerja untuk sesaat setelah kemudian kembali berfungsi dan kemudian mencoba berpikir tentang kejadian yang sangat cepat terjadi ini. tetapi percuma, itu sia-sia. Karena sekeras apa pun ia berpikir, ia tidak akan bisa menerima fakta bahwa ia telah dipindahkan ke tempat yang tak dikenal tersebut.
Karena ia sudah menyerah akan pemikiran nya terhadap hal tersebut,Ia pun hanya bisa menghela napas dan melupakan pemikiran tersebut dan mencoba untuk keluar dari tempat tersebut.
Ia pun mencoba bergerak, ketika kemudian, sesuatu yang berat menghalangi pergerakannya untuk bergerak bebas. Kemudian Aldric beralih dan melihat sepasang borgol besi beserta batu bulat tebal dipasang di kedua kakinya
"Kenapa ada borgol besi di kaki ku." Ujarnya heran saat mengamati benda berat itu. tidak peduli anda melihatnya, ada satu alasan kenapa benda berat itu bisa melekat padanya.
"Apakah aku seorang budak yang kab-"
*Dorrrrr*
Seketika burung-burung yang menghinggap di pohon terbang menjauh dari situ. Dirinya juga berhenti untuk berbicara dan langsung melihat ke arah suara tembakan tersebut berasal.
Terlihat di dalam pendalaman hutan, seseorang sedang menembak ke arah kawanan serigala.
*Dorrrrr*
*Dorrrrr*
*Dorrrrr*
Tembakan demi tembakan telah mengenai sebagian dari para serigala, namun, pada akhirnya perjuangannya sia-sia. seekor serigala menyerangnya dari belakang dan membuat pertahanan pria itu pecah sehingga para kawanan serigala lainnya masuk untuk menyerang dan memakan pria tersebut.
Di tempat lain, Aldric hanya bisa menahan napas saat melihat kejadian yang begitu menakutkan di depannya. Ia kemudian tanpa sadar mundur secara perlahan untuk menghindari kawanan itu. Saat ia perlahan kabur, tidak sengaja Aldric telah menginjak sebuah ranting pohon di dekat kakinya.
Kawanan serigala sontak menoleh ke arahnya yang membuat Aldric segera kabur dari tempat tersebut diikuti oleh para kawanan serigala yang mulai mengejarnya.
"Sialan, para kawanan serigala itu terlalu cepat. aku harus memikirkan cara untuk mengalahkan atau setidaknya kabur dari mereka"
Ia kemudian mulai berpikir keras, sambil memastikan ia tetap kabur dari kawanan serigala tersebut. sesaat Kemudian, sesuatu muncul di benaknya yang membuat Aldric senang. Ia pun memulai rencananya sambil berharap bahwa itu bisa berhasil. Aldric segera mengambil jalan memutar sambil diikuti kawanan itu, setelah sampai di tempat mayat pria itu, dia segera mengambil tas selempang yang ada di di mayat tsb dan senjata. Setelah itu, ia memanjat pohon yang paling dekat dengan dia dan mulai menembak kawanan serigala yang mendekat ke arah dia.
*Dorrrrr*
*Dorrrrr*
*Dorrrrr*
*Dorrrrr*
Tembakan demi tembakan telah terjadi, membuat sebagian serigala itu mati mengenaskan. Walaupun begitu, itu tidak berlangsung dengan baik ketika peluru senjatanya habis tak tersisa yang membuat Aldric segera mengumpat dan membuang senjata tersebut.
Ia pun segera beralih ke hal lain dan mulai menggeledah tas yang dia ambil sebelumnya. Terlihat sepasang belati dengan senter terpampang jelas di depannya. Aldric segera mengambilnya dan memakainya di kedua tangannya.
Setelah itu ia kembali melihat para kawanan yang tersisa masih berusaha memanjat pohon itu dan mulai menghela napas berharap dia bisa selamat pertarungan tersebut.
"Aku datang"
Kemudian dengan cepat Aldric mulai melompat turun dan mengincar seekor serigala yang berada di paling belakang kawanan, setelah cukup dekat ia segera menusuk kepala serigala alih alih mendarat dengan sempurna di tanah. Kemudian dia segera berlari ke arah kawanan yang tersisa.
Terjadi pertempuran yang mematikan antara serigala dengan manusia. Cakaran, gigitan, dan tebasan mereka berikan satu sama lain agar bisa mematikan musuh yang berbahaya itu.
Sesaat telah berlalu, pertempuran akhirnya berhenti. dan mereka dapat melihat kondisi masing-masing pihak yang terlalu parah.
Di pihak serigala, mereka mengalami Pembantaian. kawanan yang dulunya memiliki banyak anggota sekarang tersisa 1 saja. Dan itu merupakan pemimpin mereka yang saat ini juga mengalami kondisi yang menyedihkan.
Di sisi lain, Aldric juga mengalami kondisi yang sama menyedihkan dengan serigala. tangan tersisa 1 bagian saja, tubuh penuh luka gigitan dan cakaran yang membuat darah nya merembes keluar dari tubuhnya dan menetes sedikit di bawah tumpukan salju itu.
Aldric saat ini tidak dapat berpikir jernih karena rasa sakit yang ia rasakan sangat besar bahkan ia dapat pingsan dan Mati kapan saja sekarang. tetapi ia tidak mau hal itu terjadi.
"Mati, heh. aku sudah berusaha menjalani hidup yang penuh penderitaan ini, tanpa keluarga,tanpa teman,tanpa seseorang yang dikasihi, dan tanpa kasih sayang. Dan sekarang lihatlah ini, para bajingan ini mau membuat aku mati mengenaskan tanpa membuatku bisa merasakan kebahagiaan."
"Hahahahhahaha, jangan bercanda. Bahkan jika aku membunuh seseorang, selama itu bisa membuatku tetap bertahan hidup aku tidak ragu untuk melakukannya sama sekali."
Segera setelah hal itu, Aldric dengan penuh amarah mulai berlari untuk membunuh serigala itu. Aldric mulai mengincar titik vitalnya selagi dirinya menghindar dari serangan serigala tersebut, detik demi detik telah berlalu dengan sangat menegangkan. Saat serigala itu akan memenangkan pertarungan, Aldric segera mengubah titik serangannya dari atas kepala berubah menjadi bawah dagu.
*Srukkkh*
Suara tusukan segera terdengar di telinga Aldric yang Membuatnya segera tenang dan lega tersenyum. Dan dengan kesadaran yang tersisa ia segera pingsan, membiarkan dirinya ditimpa oleh mayat serigala tersebut.
Di sisi lain, sebuah suara agak familiar kembali terdengar di benaknya
[Tuan! Selamat telah menyelesaikan tes kelayakan anda. anda berhak untuk menerima hadiah sekaligus berhak untuk memakai otoritas sistem]
************
Note: hai para readers, siapapun yang baca ini makasih sudah meluangkan waktunya untuk baca cerita yang kurang bagus ini.
Note: oh iya juga, saya butuh pendapat ni. bagusnya ini cerita ada haremnya sama romancenya gak. soalnya saya takut kalau saya munculin jadi kurang menarik. tapi terserah pembaca sih, mau di munculin atau nggak
Sekian segitu aja dulu, bye bye -_-°`