Kerumunan menjadi sunyi, gelombang penyerahan bergema melalui kumpulan serigala. Beberapa orang berlutut, mata teralihkan, sementara yang lain berjuang melawan kekuatan tak terlihat yang keluar dari Selene. Aku menonton dengan takjub saat aura Selene berdenyut, tirai berkilauan kekuatan yang meluas bahkan ke serigala paling kuat hingga mereka pun menundukkan kepala dalam penghormatan.
Bahkan Kellan menundukkan pandangannya.
Hanya Lukas yang berdiri, tidak terpengaruh.
Tentu saja. Aku tidak akan pernah meruntuhkan kewibawaannya di sini. Selene terdengar begitu sombong, tapi aku tidak bisa menyalahkannya. Penampilan kekuatan mentah ini berbeda dengan apa pun yang pernah aku saksikan, dan itu berasal dari serigalaku—dari bagian diriku yang baru ku sadari aku anggap sepele.