LUKAS
"Apa maksud lo dia pingsan?" Suara gue meninggi di belakang taksi, membuat Vester melirik khawatir lewat kaca spion SUV.
Suara Kellan berderak lewat telepon gue. "Tanda-tanda vitalnya stabil, tapi dia nggak bangun-bangun. Dokter nggak nemuin apa-apa secara fisik."
"Terus kenapa sialan dia di rumah sakit?" Emosi menggempur pembuluh darah gue, serigala gue mengaum ingin memburu siapa saja yang berani menyakiti pasangan kita. "Apa yang Jericho lakukan?"
"Bukan dia. Dia ambruk di rumah setelah latihan."
"Latihan?" Kata itu keluar dalam dengusan marah. "Dia masih dalam masa pemulihan! Dia nggak seharusnya—"
"Bos." Suara kasar Vester memotong. "Nessa sekarang ada sama dia. Seharusnya bisa kasih kita info lebih banyak sebentar lagi."
Gue menggaruk kepala, rahang mengatup. "Gue mau ada penjaga di kamarnya. Nggak ada yang boleh masuk selain staff kelompok dan medis."
"Udah dilakukan."