Chereads / Kembalinya Bocah Terlantar / Chapter 3 - Reuni Ibu dan Anak

Chapter 3 - Reuni Ibu dan Anak

"Rose!" Panggil Frank dengan tenang

"Yang Mulia" jawab Rose yang muncul secara tiba-tiba

"Cari tahu siapa yang ada di balik insiden ini, dan dimana ibuku berada?" Perintah Frank dnegan dingin

"Ibu Yang Mulia berada di rumah sakit pertama, dan saat ini sedang di pindahkan ke rumah sakit militer dengan helikopter. Seluruh prosedur telah di selesaikan" lapor Rose

"Baiklah, aku akan kesana sekarang. Siapkan mobil, dan bersihkan ini semua" perintah Frank yang kemudian membopong Jane punggungnya

"Baik Yang Mulia" jawab Rose yang kemudian menghilang

Jane yang tidak tahu bahwa kakaknya adalah seseorang yang di takuti di seluruh benua, dan bahkan lima kaisar yang berkuasa saat ini pun harus menaruh hormat kepadanya, tertidur dengan mengigau

Frank yang telah tiba di mobil jip militer yang disiapkan, pergi menuju rumah sakit bersama dengan komandan batalion sebagai drivernya dan mobil ambulance yang sudah di sediakan sebelumnya

"Yang Mulia, kami sudah mengetahui identitas keluarga yang berada di belakang insiden ini. Tetapi sepertinya mereka terhubung dengan perwira di markas pusat" jelasnya

"Oleh karena itu, kami tidak bisa mengetahui lebih lanjut insiden ini karena kurangnya otoritas kami" tambah komandan batalion

"Ah, maafkan saya belum memperkenalkan diri saya. Nama saya adalah Dalton Anderson. Anda bisa memanggil saya Dalton" kata Komandan batalion memperkenalkan dirinya

"Apa pangkatku?" Tanya Frank

"Saat ini pangkat saya adalah kolonel Yang Mulia" jawab Dalton

Setelah Frank mendengar pangkat Dalton, dia menulis di secarik kertas dan memberikannya kepada Rose dengan diam

Hanya butuh beberapa menit sesudah Frank memberikan catatan kepada Rose, handphone Dalton berbunyi dnegan keras

Dalton yang memucat hanya bisa melirik Frank dari kaca spion dan meminta ijin untuk mengangkatnya

"Angkatlah, jangan takut" kata Frank yang acuh tak acuh

"Baik, terima kasih Yang Mulia" kata Daltin yang kemudian mengangkat panggilan tersebut

"Dalton, mulai besok kamu akan memegang resimen 234 di kota, dan pangkatmu akan dinaikan menjadi brigadir jenderal" kata seorang pria di telepon

"Hah? Apa anda yakin?" Tanya Dalton yang tidak percaya

"Hey, Dalton. Apa kamu tahu siapa yang merekomendasikanmu?" Teriak pria di telepon

"Maafkan saya, tetapi saya tidak tahu siapa anda" kata Dalton dengan heran

"Aku adalah Jenderal Alister Xavier yang menjadi kepala staff angkatan darat. Aku memiliki wewenang untuk mempromosikan dan menurunkan pangkat para perwira militer Odessa" jelas Alister dengan emosi yang tinggi

"J-jenderal Xavier! M-maafkan saya tidak mengetahui nomor anda" jawab Dalton dengan gugup

"Ya, itu bisa di mengerti, seharusnya kamu lebih sering berhubungan dengan Mayor Jenderal Valentino Orlando yang menjadi atasanmu langsung"

"Tetapi kamu jangan khawatir, aku sudah mengirimkan pesan kepada Valentino mengenai promosimu. Kamu bisa melapor padanya besok" kata Jenderal Alister Xavier

"B-baik Jenderal" sahut Dalton yang maosh gugup

"Berikan teleponnya" perintah Frank

"Baik Yang Mulia" kata Dalton yang kemudian memberikan handphonenya kepada Frank

"Alister!" Kata Frank dengan datar

"Hormat kepada Laksamana" jawab Alister Xavier dengan tegas di telepon

"Kamu terlalu berisik" kata Frank yang membuat Alister dan Dalton tercengang dan menutup teleponnya lalu memberikannya kembali kepada Dalton

"Berapa lama lagi kita tiba di rumah sakit?" Tanya Frank

"S-sebentar lagi Yang Mulia, setelah kita keluar dari pintu tol kita akan segera riba di rumah sakit" jelas Dalton

"Baiklah, aku ingin beristirahat sejenak. Jangan bangunkan aku sebelum tiba" perintah Frank yang kemudian menutup matanya

Sementara Rose yang bertugas berada di sampingnya hanya diam dan membaca laporan di noetbooknya

Sedangkan di ambulance, Lisa yang memiliki spesialisasi sebagai tenaga media menemani Jane dengan perhatian khusus

Lima menit kemudian, akhirnya rombongan tiba di rumah sakit militer pertama kota Moonshade

Moonshade, kota lapis dua yang menjadi tujuan dari ibunya lima belas tahun lalu, karena sebuah insiden yang mengakibatkan keluarganya harus merasakan kehancuran yang tak terhindarkan

Kota yang dijuluki sebagai kota bulan ini, memiliki pemandangan bulan yang sangat indah saat purnama. Dengan di kelilingi pegunungan yang asri di saat musim semi, dan putihnya salju saat musim dingin memiliki arti tersendiri bagi Frank

Setibanya di rumah sakit, Frank dan rombongan segera membawa Jane ke ruang gawat darurat yang di pimpin oleh Lisa

"Bagaimana kondisi Jane?" Tanya Frank yang khawatir

"Yang Mulia jangan khawatir, adik anda hanya shock karena peristiwa yang tidak pernah di lihatnya sebelumnya. Dan mungkin akan trauma karena hal ini" jelas Lisa

"Kenapa aku terlalu terburu-buru membunuh mereka di depan Jane, seharusnya aku tidak terburu-buru, dan menginterogasi mereka secara perlahan dam menikmatinya" kata Frank dengan menyesal

Sementara Lisa dan Rose merinding mendengar perkataan Frank, karena mereka tahu apa yang bisa di lakukan oleh komandan mereka saat menginterogasi tahanan

Oleh karena itu, empat Naga Langit tidak pernah mengijinkan komandan tertinggi mereka untuk melakukan interogasi sama sekali. Kapanpun dan dimanapun

"Jika kondisi Jane tidak terlalu serius, dia bisa di pindahkan di bangsal sebelah tempat ibuku" perintah Frank

"Baik Yang Mulia* kata Lisa yang kemudian pergi membereskan prosedurnya

Dokter yang menangani ruang gawat darurat hanya bisa terdiam, melihat dua orang petinggi militer yang selalu berada di dalam buku pedoman kedokteran militer selama lebih dari delapan tahun

"Siapa pemuda ini yang bisa menyuruh dua wanita ini dengan mudah?" Tanya salah satu dokter

"Aku tidak tahu, tetapi yang aku tahu. Bintang di pundaknya lebih banyak, di bandingkan perwira yang pernah aku lihat dan aku baca sebelumnya" jelas yang lain

"Satu... dua.... tiga... Sembilan, total bintang di pundaknya ada sembilan. Bukankah Panglima Odessa hanya miliki tujuh bintang di pundaknya?" Lanjut dokter yang lain

"Kamu benar. Apa dia dari kekaisaran lain?" Tambahnya

"Entah, tetapi aku pernah membaca berita terbaru beberapa waktu lalu. Yang Mulia Kaisar telah menunjuk seorang perwira militer menjadi laksamana perang, dengan delapan bintang. Tetapi tidak pernah menunjukan wajah ataupun namanya" jelas dokter tersebut

"Apa dia orangnya ya?" Kata mereka bertanya-tanya

"Yang Mulia, ruang VVIP telah di sediakan. Kita bisa membawa nona kesana, letaknya ada di lantai teratas. VVIP hanya tersedia untkk satu orang per satu ruangan" jelas Lisa

"Ayo bawa Jane" kata Frank yang kemudian beranjak dari tempat tidur pasien dan keluar

Membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit sebelum akhirnya mereka tiba di lantai teratas, di lantai tersebut hanya ada lima ruangan. Empat ruangan lainnya telah terisi dan salah satunya di isi oleh ibu Frank

Karena bangsal milik Jane dan ibunya bersebelahan, suara berisik dari bangsal ibunya terdengar jelas oleh telinga Frank yang telah melampaui manusia biasa

"Heh! Hebat juga kamu, kami sudah mencarimu di seluruh rumah sakit di kota Moonshade tetapi tidak ketemu dan akhirnya kami menemukanmu disini nenek tua" kata pria yang ada di bangsal ibu

"Kamu tidak bisa membayar hutang dan malah enak-enakan tidur di bangsal mahal seperti ini. Jika kamu tidak bisa membayar hutangmu hari ini, maka jangan salahkan kami bersikap kejam"

"Anakmu yang cantik akan kami jual hingga bisa melunasi hutangmu kepada Tuan Muda Gordon" kata mereka mengancam ibu Frank

"Apa kamu sudah mendapatkan identitas pemuda yang bernama Gordon dari kota Glasgow ini?" Tanya Frank kepada Rose

"Sudah Yang Mulia. Ini berkasnya" kata Rose yang menyerahkan notebooknyang sedari tadi dibawanya

"Dan bagaimana dengan ibu anda Yang Mulia?" Tambah Rose

"Usir mereka, biarkan ibuku beristirahat dengan tenang. Minta dua dari tujuh Naga Surgawi untuk menjaga ibuku, serta minta dua naga elemen untuk menjaga adikku" perintah Frank dengan wajah datar

"Baik Yang Mulia" jawab Rose yang kemudian keluar dan masuk ke dalam bangsal di sebelah

Tanpa basa basi, Rose memukuli orang-orang tersebut hingga babak belur dan membuat ibu Frank ketakutan

"S-siapa kamu?" Tanya Ibu yang ketakutan

"Nyonya, anda jangan khawatir. Saya adalah ba...maksud saya teman dari Yang... Salah maksud saya Frank" jawab Rose yang bingung berhadapan dengan ibu dari atasannya

"Ah, jadi anda adalah teman Frank, silahkan duduk. Terima kasih telah menolongku, tetapi anda tidak perlu repot-repot seperti ini. Mereka adalah anak buah dari Tuan Muda Gordon dari kota Glasgow"kata ibu Frank

"Nak, apa kamu juga yang menyewa bangsal ini?" Tanya ibu

"Anu... itu... Iya nyonya, aku adalah salah satu perwira tinggi militer. Jadi aku berhak memiliki perlakuan seperti ini dari negara" jawab Rose yang asal bicara

"Siapa namamu nak?" Tanya Ibu lagi

"Nama saya Rose nyonya" jawab Rose dengan gugup

"Yang Mulia, apa yang harus saya katakan?" Kata Rose dalam hati

"Apa hubungan Frank denganmu?" Tanya ibu dengan mata yang berbinar seolah melihat hadiah yang selalu di nanti

"S-saya hanya teman Frank saja" jawab Rose yang hendak mengeluarkan airmata

"Dimana bocah itu? Apa dia tidak kembali?"

"Be... dia ada di sebelah, saat ini Frank dan Jane berada di bangsal sebelah"

"Jane di bangsal sebelah? Apa yang terjadi? Apa terjadi sesuatu dengan Jane?" Tanya Ibu Frank dengan panik dan segera melepas infusnya

"Nyonya anda jangan panik, tidak terjadi apapun terhadap Jane, dia baik-baik saja" jelas Rose

"Tidak! Aku harus pergi melihat Jane sekarang" kata Ibu dengan keras kepala

Saat ibu berdebat dengan Rose, Frank kemudian masuk dengan seragam militer di tubuhnya, tetapi tanpa jubah dan pangkat yang ada di bahunya karena sebelumnya dia telah melepasnya dam memberikannya kepada Lisa

"Ibu, Jane baik-baik saja. Saat ini ibu fokus dengan kesehatan ibu. Aku akan menjaga Jane disini. Jadi ibu tenang saja" kata Frank berusaha menenangkan ibunya

Melihat anaknya telah tumbuh menjadi oria yang gagah, tegap dan memiliki aura yang luar biasa. Tanpa sadar beliau menitikan airmata

"Huhuhu... Anakku Frank, kamu telah kembali. Anakku telah kembali, terima kasih Tuhan, Engkau telah mengirim anakku kembali tanpa kurang suatu apapun" kata ibu yang membuat Rose terharu

"Ibu, aku sudah kembali. Ibu bisa tenang sekarang. Aku tidak akan pergi kemanapun lagi" kata Frank yang kemudian memeluk ibunya yang telah sepuluh tahun tidak di temuinya

Saat Frank dan Ibunya reunian, Rose keluar secara diam-diam dan memanggil tujuh Naga Surgawi dan dua belas naga elemen untuk mencari keberadaan pemuda bernama Gordon