Setelah keluarga Gordon yang menjadi penyebab ibu dan adik Frank terluka tertangkap, Jenny menghubungi Frank untuk melaporkan pekerjaannya
"Yang Mulia, keluarga Gordon dari kota Glasgow telah berhasil di bawa ke kota MoonShade, saat ini kami berada di sebuah bangunan kosong di pinggiran kota. Apakah anda akan datang? Atau kami yang akan mengantar mereka?" Tanya Jenny dengan hormat
"Aku akan datang, aku tidak ingin ibu dan adikku melihat mereka" kata Frank dengan dingin
Setelah menutup teleponnya, Frank segera berpamitan kepada Ibu dan adiknya yang di jaga oleh dua Naga Surgawi dan Lisa sebagai dokternya
"Bu, aku akan keluar sebentar, atasanku ingin bertemu denganku sebentar" kata Frank
"Oh, iya nak. Pergilah menemui atasanmu, disini ada Lisa yang menjaga ibu" kata ibu memberikan ijinnya
"Baik bu, aku akan pergi sekarang" kata Frank yang keluar pintu dan merubah raut wajahnya menjadi sangat dingin
"Jaga mereka dengan baik, jika terjadi sesuatu. Aku akan bertanya kepada kalian" kata Frank memberikan perintah
"Baik Yang Mulia" kata dua Naga Surgawi yang menjaga di depan pintu bangsal
Karena penjagaan yang ketat oleh para murid Naga Langit, mobil yang di sediakan di pelataran parkir rumah sakit memudahkan Frank untuk pergi kemanapun
Melihat Frank yang hendak pergi, murid Naga Langit yang berjaga di pintu masuk rumah sakit segera menghampiri
"Yang Mulia, anda ingin kemana?" Tanya mereka
"Kalian berjaga disini, aku akan pergi sendiri. Dimana mobilnya?" Tanya Frank dengan berwibawa
"Mobil ada di sini Yang Mulia" jawab salah satu murid naga langit yang menunjukan jalan dan membuka pintu mobil untuk Frank
"Baik, berjagalah dengan baik" kata Frank yang kemudian keluar menggunakan mobil yang di siapkan
Secepat mungkin Frank mengemudi di kegelapan malam menuju pinggiran kota MoonShade, karena lalu lintas sudah cukup senggang, dengan lancar Frank mengemudi ke arah tujuan
Setengah jam kemudian, akhirnya Frank tiba di lokasi yang di tunjukan melalui GPS oleh Jenny dan memarkirkan mobilnya
"Yang Mulia" sapa murid Naga Langit yang berjaga di depan pintu gedung yang terbengkalai
"Kerja yang bagus, jagalah dengan benar disini" kata Frank yang balik menyapa mereka dengan ramah
Memasuki ruangan dengan santai, ruangan yang tidak terlalu terang menyinari selurh ruangan yang berdebu
"Apa kamu yang menyuruh mereka untuk menculik kami?" Tanya pria tua dengan garang
Sambil duduk di kursi yang di sediakan oleh Jenny, aku mengeluarkan rokok dan menyulutnya dengan tenang
"Benar, aku yang menyuruh mereka untuk menculik kalian" kata Frank sambil menghembuskan asap rokok
"Siapa kamu? Kami tidak pernah mengenal kalian dan tidak pernah memiliki masalah dengan kalian. Apa alasan kalian?" Tanya pria tua tersebut
Empat pimpinan mafia yang mengetahui identitas pemuda yang baru saja datang, hanya bisa menutup mulut mereka rapat-rapat, karena kekuasaan pemuda yang ada di depan mereka bukanlah sesuatu yang bisa mereka provokasi sama sekali
"Apa kamu yang menyuruh orang untuk memukuli ibuku dan menculik gadis yang bernama Jane Abraham?" Tanya Frank dengan tenang
"Jane Abraham? Apa hubungannya kamu dengan keluarga Abraham? Siapa kamu sebenarnya?" Tanya pria paruh baya, ayah dari Gordon
"Keluarga Aurora yang sebelumnya di pimpin oleh Nyonya Seraphine Aurora, dan saat ini keluarga Aurora di pimpin oleh seorang pria selama hampir tiga puluh tahun sejak wafatnya kepala keluarga terdahulu"
"Tuan Muda Stuart Aurora, memiliki dua orang anak yang sah bernama Jones Aurora yang mungkin akan naik menggantikan anda Tuan Stuart, dan di luar pernikahan anda bernama Bailey Aurora"
Stuart yang mendengar penjelasan Frank, membelalakan matanya tidak percaya. Pasalnya, rahasia ini telah di jaga selama hampir empat puluh tahun lamanya. Dan bahkan mendiang ibunya pun tidak mengetahuinya sama sekali
"D-dari m-mana kamu tahu?" Tanya Stuart yang takut rahasia besarnya terbongkar
"Kamu tidak perlu tahu dari mana aku mengetahuinya" kata Frank dengan tersenyum
"Apa yang kamu inginkan? Aku akan memberikan setengah hartaku, asalkan kamu membebaskan aku dan keluargaku. Tidak... Tidak, aku akan memberikan seluruhnya untukmu asalkan kamu tidak menyentuh Clementine dan Bailey" kata Stuart dengan gugup
Mendengar permintaan ayahnya, Jones sebagai anak pertama dan yang sah satu-satunya merasa tercengang atas pengakuan ayahnya, yang tidak langsung
"Diam kamu! Apa yang kamu ketahui?" Raung Stuart kepada Jones
"Ayah, jadi kamu mengkhianati mendiang ibu selama ini" teriak Jones
"Anak sialan! Apa yang kamu tahu hah? Yang kamu tahu hanyalah menghamburkan uang, bermain di luar sana, bahkan memiliki beberapa anak haram. Tidak memiliki keterampilan, tidak memiliki rasa tanggung jawab, tidak bisa bekerja dengan benar"
"Anak yang sia-sia!" Teriak Stuart memarahi Jones
"Bagaimana? Apa perlu aku lanjutkan?" Tanya Frank
"Tolong, sudah cukup. Aku tidak akan melawan selama kamu bisa melepaskan Clementine dan Bailey" kata Stuart dengan memohon
"Bawa mereka masuk" perintah Frank kepada Naga Elemen
"Baik Yang Mulia" jawab Naga Elemen yang kemudian keluar dan kembali dengan seorang wanita tua dan pria paruh baya yang memiliki keterbelakang mental
"Stuart, apa itu kamu?" Tanya wanita tua yang masih memiliki sisa-sisa kecantikan di masa mudanya
"Clementine... Clementine. Aku minta maaf, aku minta maaf telah menyebabkan ini semua kepadamu dan anak kita" kata Stuart dengan perasaan sangat menyesal dan mulai menitikkan air mata
"Stuart, ini bukan salahmu. Ini semua adalah takdir, tetapi yang tidak pernah aku sesali adalah selalu mencintaimu selama ini" kata Clementine yang melihat Stuart yang tua babak belur
"A-ayah, a-apa a-ayah b-baik-baik s-saja?" Tanya Bailey yang memiliki penyakit gagap
"Ayah baik-baik saja nak. Jagalah ibumu dengan baik" jawab Stuart dengan lembut
Stuart Aurora, kepala keluarga nomor satu di kota Glasgow, dengan harta yang mencapai triliunan dolar serta kejeniusannya, berhasil membuat Grup Aurora menjadi Grup nomor satu hanya dalam waktu dua puluh tahun
"Jadi? Apa kamu bisa mengabulkan permintaanku? Ayah?" Tanya Frank sambil bercanda
"Apa yang kamu inginkan?"
"Aku ingin anak dan cucumu meminta maaf kepada ibu dan adikku di rumah sakit, kemudian bunuh diri. Setelah itu, aku akan melepaskan anak dan kekasihmu ini. Bagaimana?" Tanya Frank
"Apa? Bunuh diri? Hey bung, aku adalah calon pewaris Grup Aurora yang terbesar di kota Glasgow. Aku masih ingin menikmati kehidupan dunia" kata Gordon protes keras
"Baiklah. Tuan Stuart, silahkan anda pilih. Anak dan cucumu yang dibelakangmu? Atau anak dan kekasihmu disini?" Tanya Frank memberikan pilihan
Stuart yang dilema untuk memilih di antara mereka tidak sanggup untuk memilih siapapun, siapapun yang dia pilih semuanya adalah darah dagingnya sendiri
"Tuan, aku tidak bisa memilih di antara mereka. Bisakah anda membebaskan kami kali ini saja?" Mohon Stuart
Mendengar permohonannya, Frank berdiri dan mengangkat bailey yang tidak bisa membela dirinya sendiri
"Tuan... Tuan... Jangan impulsif, tolong lepaskan anak saya" mohon Stuart sambil bersujud
"Kalian, bersujudlah. Minta maaf kepada Yang Mulia, jika tidak, aku yang akan membunuh kalian dengan tanganku sendiri" kata Stuart yang mengancam anak dan cucunya
"Pilih!" Kata Frank dengan suara yang semakin dingin hingga membuat seluruh ruangan merasakan hawa yang menurun drasti
"Tuan... Maafkan saya, tolong lepaskan mereka, aku akan menggantikan mereka meminta maaf kepada keluarga anda dan memberikan kompensasi yang memuaskan anda" kata Stuart yang telah menangis
"Yang Mulia, saya memohon kepada anda untuk melepaskan anakku dan mereka. Aku akan memenuhi semua permintaan anda, bahkan menjadi budak anda pun saya rela" kata Clementine yang ikut bersujud di hadapan Frank bersama dengan yang lainnya
"Tidak!" Kata Frank menolak permintaan mereka
Tak lama kemudian, dari luar terdengar sirine yang keras dari mobil-mobil yang datang
Puluhan mobil telah mengepung bangunan tersebut dan dua helikopter yang terbang di sekitar bangunan
"Untuk yang ada di dalam, menyerahlah. Tempat ini telah kami kepung, kalian tidak akan bisa kabur lagi. Lepaskan sandera sekarang juga" kata pemimpin mereka dengan tegas melalui pengeras suara
Mendengar suara adiknya yang telah tiba, keberanian Stuart telah kembali dan tertawa bahagia
"Hahaha... Adikku telah datang, kalian tidak akan bisa lolos dari sini. Kalian akan di hukum mati, aku akan menyiksa kalian di penjara sepuasnya" kata Stuart dengan bahagia
"Mona Clementine, apakah ini pria yang anda cintai selama puluhan tahun? Apakah anda tidak mengetahui sifat aslinya?" Tanya Frank kepada Clementine
"Yang Mulia, sejak Stuart menikah dengan nona muda dari keluarga bangsawan, dia hanya menafkahi saya dan anak saya. Kami jarang bertemu kecuali Stuart sedang ada perjalanan bisnis di luar negeri"
"Selain itu, Stuart tidak mengijinkan saya untuk menemui dan menghubunginya sebelum Stuart terlebih dahulu" jelas Clementine
"Aku akan mengikuti keputusanmu" kata Frank yang menurunkan Bailey dan menepuk punggungnya
"Kami ulangi, serahkan diri kalian. Atau kamu akan menembak" kata pemimpin yang ada diluar
Beberapa mobil militer yang membawa puluhan prajurit bersenjata lengkap, mengepung tempat tersebut bersama dengan puluhan mobil polisi
"Masuklah jika kalian berani" teriak Frank dari dalam
Mendengar tantangan dari Frank, seluruh regu penyelamat segera masuk tanpa basa-basi dan menodongkan senjata mereka ke arah kami
"Jangan bergerak, atau kami akan menembak kalian di tempat" teriak pemimpin tersebut
Dengan cekatan, Stuart segera berlari menyelamatkan dirinya dan bersembunyi di balik pemimpin regu penyelamat
"Adik, dia yang menyekap kami. Anak buahnya telah membunuh anak buahku di rumah. Balaskan dendamku adik" kata Stuart
"Kakek, mereka ingin membunuhku. Bunuh mereka kek. Kakek lihat, tanganku patah oleh mereka" tambah Gordon yang memperlihatkan tangannya yang patah
Melihat tangan cucunya yang patah, pemimpin tersebut tersulut emosinya
"Tangkap mereka semua. Patahkan kaki dan tangannya, aku akan menyiksa mereka dengan tanganku sendiri" kata pemimpin tersebut
Frank yang mendengar perintah pemimpin tersebut, bertepuk tangan dengan meriah
"Hebat, sangat luar biasa. Seorang mayor jenderal yang memimpin sebuah divisi militer di reduksi menjadi kacung dari pengusaha. Sungguh pemandangan yang luar biasa" kata Frank yang maju ke hadapan mereka di tempat yang lebih teran
Melihat wajah Frank yang tampan, Mayor Jenderal yang bernama Valentino Aurora membuka matanya lebar-lebar
"M-marsekal?" Ucapnya tanpa sadar
"Ternyata kamu masih mengenaliku tino. Aku pikir sejak kepergianku di medan perang, kamu telah melupakanku" tanya Frank dengan wajah yang dingin
"Hamba tidak berani Yang Mulia" kata Mayjen Valentino yang kemudian berlutut dengan gemetar, sementara regu penyelamat yang terdiri dari personel militer pun ikut berlutut di hadapan Frank
"Pergi, kembali ke asal kalian dan tunggu hukuman yang akan kalian terima" kata Frank memberi keputusan kepada seluruh personel yang datang
Sementara itu, Stuart dan yang lainnya memucat setelah mendengar identitas Frank yang sebenarnya