"k-kamu... K-kamu a-adalah..." Kata Stuart yang tidak bisa meneruskan perkataannya sama sekali
Sementara Gordon sudah pingsan sejak kakek keduanya mengetahui identitas Frank yang tidak bisa di gapai olehnya
"Yang Mulia, maafkan saya. Saya sungguh minta maaf, saya akan mengirimkan Gordon ke dalam penjara dan membiarkannya membusuk disana" kata Stuart yang ketakutan setengah mati
"Nona Clementine, kamu sudah mendengarnya sendiri apa yang dia ingin lakukan terhadap cucu kandungnya, jadi aku tanya sekali lagi, apakah kamu tetap ingin bersamanya?" Tanya Frank dnegan dingin
"Yang Mulia, walau bagaimanapun juga, Stuart adalah ayah dari Bailey, aku tidak sanggup melihatnya terlalu menderita" jelas Clementine yang berurai air mata
"Baiklah, tetapi karena dia telah lalai dalam tugasnya sebagai kakek maka dia harus di berikan hukuman. Dan kamu harus menerima apapun keputusanku untuk mereka setelah ini. Atau kamu memiliki permintaan yang lain?" Tanya Frank lagi
"Saya tidak akan ikut campur lagi keputusan Yang Mulia selama mereka selamat" kata Clementine yang memeluk Bailey
"Baik kalau begitu, Jenny. Berikan berkas yang kamu dapatkan kepada media di bawah naungan Grup Naga Langit, mereka akan mengetahui tugas mereka" kata Frank memberikan perintah kepada Jenny
"Naga Elemen, patahkan kedua kaki mereka semua sebagai hukuman atas apa yang telah mereka perbuat selama ini" perintah Frank kepada Naga Elemen
"Baik Yang Mulia" jawab mereka bersamaan
Sementara Frank membawa Clementine dan Bailey keluar agar tidak melihat pemandangan yang memilukan
"Clementine sayang, tolong berikan aku kesempatan lagi. Aku tidak ingin menjadi lumpuh, tolong aku. Bailey anakku, tolong ayah nak, ayah akan bermain bersamamu lagi setelah ini" teriak Stuart sambil melihat Frank dan yang lainnya keluar
Setelah Frank dan Clementine keluar bersama Bailey dan Jenny. Mayjen Valentino dan yang lainnya masih berada di luar gedung menunggu Frank
"Yang Mulia, saya minta maaf kapada anda atas segala tindakan adik saya. Tetapi, tolong jangan laporkan saya dan anak buah saya kepada komite disiplin" kata Valentino memelas
"Jadi, kamu lebih takut kepada komite disiplin di bandingkan aku? Asalkan kamu tahu, bahwa seluruh Jenderal perbatasan yang setara denganku, tidak ada yang berani untuk memprovokasiku. Dan kamu dengan mudahnya ingin meminta maaf setelah kamu memprovokasiku"
"Mayor Jenderal Valentino, apakah otakmu telah lumpuh sebelah? Beraninya kamu meminta maag setelah melakukan kesalahan, apakah kamu tahu apa yang mereka lakukan terhadap warga sipil?"
"Dan apakah kamu tahu, dengan siapa mereka mencari masalah?" Tanya Frank dengan emosi
"Hmm... Baiklah, aku akan mengampunimu kali ini. Tetapi ingat, jangan pernah kamu muncul di hadapanku. Entah kamu ingin di mutasi, atau pensiun dini. Tetapi, satu yang pasti bahwa jika aku melihatmu di hadapanku setelah ini, tidak akan ada satupun Jenderal termasuk Panglima Militer dan Kaisar bisa menyelamatkanmu dai nasib buruk" jelas Frank memberikan ultimatum
"B-baik Yang Mulia, hamba akan mengikuti saran anda. Terima kasih telah mengampuni hamba, terima kasih" kata Valentino yang membungkukkan badannya dalam-dalam dam mengantar Frank dan lainnya pergi
Setelah masalah keluarga Aurora terselesaikan dengan baik, Jenny yang ikut bersama Frank dan yang lainnya dalam satu mobil, tidak bisa untuk tidak bertanya
"Yang Mulia, kenapa anda membebaskannya tanpa hukuman?"
"Bukan sekarang, aku akan menelepon kepala staff angkatan darat untuk memintanya pensiun besok" jelas Frank
"Lalu, kita akan kemana sekarang?"
"Kembali ke rumah sakit, aku akan meminta Lisa untuk mengobati Bailey. Satu-satunya cara agar Bailey bisa seperti orang normal adalah mengobati bagian syaraf otaknya, dan aku sepertinya pernah melihat Lisa mengembangkan obat untuk penyakit ini" kata Frank yang mengagetkan Clementine
"Yang Mulia, anda ingin mengobati anakku Bailey?"
"Benar, anda pernah menyelamatkan saya dan kaisar lebih dari sepuluh tahun lalu,
saat Kaisar saat ini di kejar oleh orang-orang suruhan Kaisar sebelumnya"
"Beliau memintaku untuk berterima kasih kepada anda secara langsung, sekaligus meminta maaf. Karena tidak bisa mengucapkan terima kasih secara pribadi"
"Seperti yang anda tahu, bahwa Kaisar saat ini memiliki musuh dimana-mana. Hingga beliau tidak ingin anda menjadi target buruan untuk dirinya" jelas Frank
"Yang Mulia mengatakan hal ini?" Tanya Clementine yang menitikkan air mata
"Benar. Dan yang Mulia memberikan sebuah vila untuk anda dan Bailey di luar negeri, serta pengawal untuk menjamin keselamatan anda. Setelah pengobatan Bailey berhasil" jelas Frank
"Yang Mulia, jadi selama ini anda membantu saya karena sebelumnya saya telah membantu anda?"
"Benar sekali" kata Frank yang tersenyum
"Terima kasih. Terima kasih banyak atas bantuan anda selama ini kepada kami" kata Clementine
Satu jam kemudian, mobil kami akhirnya tiba di rumah sakit militer pertama di kota MoonShade
Jenny yang terbiasa menyendiri, kembali ke posnya yang ada di atap rumah sakit untuk memantau keadaan
Sementara Frank dan Clementine serta Bailey masuk ke dalam rumah sakit, dan menuju lantai teratas di mana ibu dan adiknya di rawat
Di dalam bangsal, terlihat Lisa yang tertidur di sofa bangsal ibu Frank, karena lelahnya menjaga kondisi ibu Frank
"Lisa, bangunlah" kata Frank menbangunkan Lisa dari tidurnya
"Yang Mulia, maafkan saya ketiduran" kata Lisa sambil mengelap air liurnya yang menetes dari samping bibirnya
"Tolong rawat Bailey, dia memiliki penyakit keterbelakangan mental, dan biarkan dia di rawat disini untuk observasi" pintaku setelah melihat Lisa terbangun
"Hah? Baik Yang Mulia" kata Lisa yang kemudian masuk ke kamar mandi dan mencuci wajahnya
"Setelah itu, kamu istirahatlah. Biarkan aku yang menjaga disini" kata Frank yang kemudian memainkan handphonenya di sofa
Tak lama kemudian Frank tertidur karena banyaknya aktivitas yang di lakukannya hari ini
Matahari telah meninggi, dan silau sinarnya menyinari mata Frank yang masih terlelap hingga membuat Frank mengerjapkan matanya dan terbangun
Di samping sofa yang di khususkan untuk satu orang, Jane telah duduk disana dan menunggu Frank terbangun
"Andai saja jika dia bukan kakak kandungku, sudah pasti aku akan mengejarnya mati-matian" kata Jane yang berimajinasi
"Jane, kapan kamu bangun? Bukankah kamu seharusnya masih di ranjang?" Tanya Frank yang hampir melompat melihat wajah Jane yang dekat dengan wajahnya
"Astaga, kakak. Kenapa kakak mengagetkanku?" Kata Jane yang menyingkirkan wajahnya yang memerah namun tidak terlihat karena silaunya sinar matahari yang masuk
"Harusnya kakak yang kaget, kenapa jadi kamu yang kaget?" Tanya Frank yang heran atas kelakuan adiknya
"Bagaimana kondisimu? Apakah ada yang terasa sakit? Atau apakah ada yang di rasa salah?" Tanya Frank bertubi-tubi
"Kak, aku baik-baik saja. Kakak tenang saja, hanya kaki dan tanganku yang patah. Sisanya hanya memar saja, dokter sudah mengobatinya kemarin. Kata mereka, aku akan sembuh dalam waktu satu minggu"
"Aku tidak tahu kalau ada obat yang begitu mujarab, hingga patah tulang dan memar bisa sembuh hanya dalam waktu satu minggu" jelas Jane yang bahagia
"Itu berkat obat dokter Lisa, dialah yang mengobatimu, jika orangnya datang nanti. Berterima kasihlah padanya" kata Frank menyuruh adiknya
"Baik kak" kata Jane sumringah
Tak lama kemudian, Ibu Frank yang bernama Solara Bliss adalah seseorang dari warga biasa. Dia di nikahi oleh ayah Frank yang juga berasal dari rakyat biasa
Namun, berkat ketekunan dari keluarga Abraham, hingga membuat nama mereka sangat di segani di seluruh dunia karena bisnis mereka yang luas biasa banyak
Hingga malapetaka itu datang menghampiri mereka
"Ibu, ibu sudah bangun" Tanya Frank yang segera menghampiri ibunya dan memberikannya minum
"Terima kasih, kamu datang kesini nersama dengan dokter Lisa dan Rose saja?" Tanya Solara
"Tidak, beberapa temanku ikut bersamaku. Kebetulan keluarga mereka berada di kota ini" kata Frank yang mengarang bebas
"Benarkah, dimana mereka? Ibu ingin bertemu dengan teman-temanmu nak. Selama ini kamu tidak pernah mengajak teman-temanmu untuk datang kerumah" kata Solara sambil tersenyum
"Aku akan mengajak mereka, tetapi tidak sekarang. Ibu masih harus beristirahat, tidak boleh terlalu banyak pengunjung disini" jawab Frank mengelak
"Baiklah, ibu tidak bisa memaksa mereka untuk menemui ibu. Tapi jawab pertanyaan ini, apakah kamu di militer telah menemukan pasangan? Ibu rasa Rose sangat cantik, Lisa juga baik. Ibu yakin mereka bisa melahirkan cucu laki-laki yang gemuk" kata ibu mulai membayangkan
Jane yang duduk di sofa hanya bisa menahan tawanya melihat ibunya yang mendesak kakaknya untuk segera menikah
"Jangan tertawa kamu. Bukankah kamu juga harus bekerja dan menghasilkan uang?" Kata Franj memarahi adikknya
"Ibu... Kakak jahat. Masa aku yang masih memakai perban ini di suruh kerja?" Adu Jane kepada Ibu
"Frank... Jangan menggoda adikmu, biarkan dia beristirahat beberapa hari lagi" kata ibu menasehati Frank sementara Jane menjulurkan lidahnya kepada Frank
Jam telah menunjukan pukul delapan pagi hari, Lisa yang telah terbangun segera mengantarkan makanan untuk dua pasien khususnya
Lisa yang juga seorang profesor, rela mengantarkan makanan hanya untuk pemimpin yang dia kagumi sejak oertama bertemu
"Nyonya, sarapan sudah siap. Silahkan di makan sarapannya" kata Lisa yang menaruh sarapannya di atas meja makan dengan hati-hati
"Terima kasih dokter Lisa, anda baik sekali" kata Ibu dengan tersenyum senang
"Sama-sama nyonya" kata Lisa yang senang di sanjung oleh keluarga atasannya yang terkenal dingin terhadap siapapun
"Kak Lisa, apakah anda pacar dari kakakku?" Tanya Jane yang jahil
"Ah? B-bukan. Saya b-bukan pacar Y-y..." Kata Lisa yag tergugup hingga Frank berdehem mengingatkan Lisa
"M-maksud s-saya F-frank" tambah Lisa
"Kak Lisa, jika kakakku ini mengintimidasimu, adukan saja kepada ibu. Aku yakin ibu akam membelamu" kata Jane yang menunjukkan tinjunya ke udara
"Baiklah, terima kasih banyak atas perhatian kalian" kata Lisa yang tersenyum aneh
"Jika kalian tahu, bahwa anak dan saudara kalian adalah salah seorang yang sangat di takuti di dunia. Kalian tidak akan berkata seperti itu" kata Lisa dalam benaknya
"Frank, apa posisi kamu di militer sebelum kamu pulang nak?" Tanya Ibu yang penasaran
"Apa kopral? Kapten?" Tanya Jane menambahkan
"Bukan" jawab Frank menggelengkan kepalanya
"Hmm... Mayor? Atau letnan mungkin?" Ulang Jane
"Bukan Juga" kata Frank sambil tersenyum dan melirik Lisa
"Haish, kakakku selama sepuluh tahun berada di militer, tetapi tidak memiliki posisi penting. Habislah keluargaku" keluh Jane sambil menepuk dahinya
Saat Jane mengeluhkan posis Frank di militer, Rose datang dengan beberapa berkas di tangannya bersama dengan seorang pria paruh baya yang berkaca mata dan berjas rapi