Naufal melihat ke arah kanan sofa (kiri dari POV Rizki) terlihat ada dua laki-laki yang memiliki pandangan cukup pesimis terhadap Naufal.
"Bagian kiri saya, terdapat sofa panjang untuk member laki-laki. Dari pertama, adalah saya, Rizki." Rizki melihatkan handphone nya ke Naufal. Terlihat di handphone tersebut terdapat seperti kata-kata random (hacker). "Gw sebagai Leader dan sekaligus Hacker di gang ini, username gw DeadKy kalo lu penasaran."
Rizki menaruh handphone nya kembali di kantong celananya. "Gw gk suka banyak gerak, lebih sering nongkrong disini daripada pergi kemana-mana. Lu dah tau sifat gw gimana dari tampang muka gw."
"Selanjutnya ada Reza. Dia sebagai Artist graffiti, bekerja untuk membuat gang kita lebih populer dengan cara mengecat logo kita di dinding di mana pun." Rizki berjalan mendekat ke Naufal dan Reza. "Rez, Fal, lu berdua gw jadiin partner. Lu berdua bakal berkerja bersama buat bikin gang kita terkenal dulu."
Reza tersenyum mendengar keputusan dari Rizki. "Yo Fal! Kita se-tim coy!" Ucap Reza sambil merangkul Naufal.
Begitu juga Naufal, dia tidak menolak apapun keputusan dari Rizki. "Yaudah... Gw bakal kerja sama Reza."
Rizki kembali ke tengah, kembali memperkenalkan kedua membernya lagi. "Satu dari dua yaitu Ali, dia sebagai Racer atau pembalap. Seperti role nya, dia bertugas untuk balap motor menggunakan nama gang kita."
Seperti kebanyakan anak balap, Ali menggunakan jacket kulit biru sobek dengan topi merah terbalik belakang di atas rambut hitamnya. Ali berdiri dari sofa terlihat sangat sok kuat di hadapan Naufal. "Oi tod, awas aja lu jadi beban di gang gw." Sebelum Ali mendekati Naufal, Rizki menghentikan pergerakan Ali dan menyuruhnya untuk kembali ke tempat duduk.
"Selanjutnya ada si Vino, dia sebagai Distraction atau bisa di bilang PLAYBOY karena dia bertugas untuk mengalihkan situasi dan pandangan seorang wanita dengan mudah. Tidak bisa diremehkan karena Vino adalah artis bagi para wanita, hampir semua wanita di semua sekolah mengfollow dia." Setelah Rizki selesai berbicara Vino pun berdiri dari sofa. Wajah ganteng, rambut hitam belah dua, muka mulus, dan tinggi otomatis membuat semua wanita terpukau. "Salam kenal ya..." Ucap Vino dengan suara yang halus, setelah itu dia kembali duduk di sofa.
"Ok, sekarang giliran lo kenalan ke kita." Ucap Rizki sambil menatap ke Naufal.
Reza berjalan ke sofa dan duduk bersama Vino dan Ali. "Nama gw Naufal, harusnya lu pada udah tau karena kasus SMA Elite. Gw jago di karisma dan bertarung. Gw tebak, gw sebagai Cleverness dan Fighter?"
Tanpa ekspresi Rizki menjawab. "Cleverness? Mending lu jadi intel kita, role lu bakal jadi Bloodhound. Gunakan karisma lu buat dapetin informasi dari musuh.'
Naufal hanya bisa senyum-senyum licik mendengar pendapat Rizki. "Boleh, tapi gw pengin jadi Fighter juga. Gw yakin lu gk keberatan." Rizki kembali duduk di sofa. "Terserah."
"Oiya, Rez lu sama Naufal ikut lomba Grafitti War di belakang sekolah. Fal, ini test lu, kalo lu bisa menangin lombanya gw buat lu senagai member tetap." Reza berdiri dari sofa, bersebelahan Naufal.
"Pilok, cat udah ada di belakang. Kalo ada kerusuhan, Naufal bakal ngehandle pertarungan." Reza menjawab dengan semangat. "Okeeh!"
Reza keluar dari ruangan dengan cepat, diikuti Naufal dari belakang.