Reinkarnator - Sang Ahli Waris

Dude_Ucoxs
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 1.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Bab 1.

Di sebuah area inti hutan Kematian yang berada dekat dengan kota otawa, seorang laki laki yang terlihat berumur belasan tahun dan seorang anak kecil sedang duduk menikmati daging rusa api bakar,

 

"ayah, kapan kita akan keluar dari hutan ini" anak kecil itu bertanya tanpa melihat kearah laki laki yang ada di sebelahnya sambil terus menikmati daging bakar.

"Ayah juga tidak tahu, nanti kita pikirkan, sekarang habis kan makananmu, kita akan mengujungi naga ompong itu"

 

"Adehhhh… ngapain ayah mengunjunginya, terakhir kali kita kesana kita hanya dapat esensi darahnya saja, sedangkan semua tanaman obatnya sudah kita habiskan sebelumnya"

 

"kita akan pamitan, naga tua itu adalah naga primordial, dia sudah hidup jutaan tahun siapa tahu dia bisa memberi informasi kemana kita akan melangkah selanjutnya, tempat ini juga sudah tidak cocok lagi dengan kita"

 

Setelah mendengar perkataan laki laki yang di panggilnya ayah itu, dia fokus menikmati makanannya, laki laki itu hanya menggelengkan kepalanya melihat anak itu makan dengan sangat rakus.

 

Sambil menunggu anaknya makan, laki laki itu memejamkan matanya mengingat penderiataan dan kesedihan yang menimpa mereka di masalalu, laki laki ini bernama Iman dan anak itu bernama Darma, mereka dulunya adalah penduduk desa Sitawa, Iman saat itu memiliki sorang istri bernama Ayu dan Darma saat itu masih berumur satu tahun, mereka hidup bahagia tanpa ada kekurangan makanan dan uang walaupun hidup sederhana dengan penghasilan dari menggarap tanah persawahan dan ladang yang cukup luas milik mereka.

 

Namun hal itu tidak berlangsung lama, tepatnya tiga tahun yang lalu, saat Iman sedang membuat lahan untuk menanam benih, tanpa sengaja dia menemukan sebongkah batu aneh, memiliki bentuk yang tidak beraturan, mirip dengan kristal yang di dalamnya berisi gas putih yang membeku, karena penasaran Iman membawa batu itu ke kota Pinus untuk mendapatkan informasi tentang batu itu, ternyata itu adalah batu roh yang tingkatannya tidak di ketahui, batu ini memiliki kandungan energi yang berkali kali lipat dari batu roh pada umumnya.

 

Hal ini kemudian di ketahui oleh sebuah keluarga besar di ibu kota yang ternyata pemilik dari toko yang di masuki Iman, pada hari berikutnya segerombolan orang datang ke rumah iman dan memaksanya untuk memeberitahu tempat mereka menemukan batu itu, iman yang masih memiliki pikiran yang naif dan hanya orang biasa akhirnya memberitahu tempat batu itu di temukan, namun setelah mereka tahu tempatnya Iman mendengar teriakan dari rumahnya dan melihat istrinya sudah bersimbah darah sambil terus berteriak " Bapak….lari..."

 

Iman yang melihat itu dengan sekuat tenaga berlari kearah rumahnya, sampai di depan istrinya yang sudah terbaring di teras rumahnya dan bersimbah darah, tidak bernyawa lagi, seketika itu juga dia berlari ke dalam rumah untuk menyelamatkan anaknya.

 

Setelah dia masuk, beberapa orang yang mengejar iman tersenyum jahat, mengangkat tangan kanannya dan sebuah bola api sebesar bola tennis muncul di atas tlapak tangan salah seorang dari mereka, dan menggerakan tanganya seperti mendorong bola api itu ke arah rumah Iman, seketika api membesar dan membakar rumah yang terbuat dari kayu itu, melihat itu Iman memeluk anaknya dan menendang tembok kayu rumah bagian belakang yang dia jadikan dapur sekuat tenaga hingga terbuka, sambil menggendong Darma dia berlari kearah Sungai yang tak jauh dari tempatnya sekarang, Ketika berada beberapa meter dari Sungai dia melihat beberapa orang yang membakar rumah nya melihat mereka dan berusaha mengejar, tanpa pikir panjang iman langsung melompat ke dalam sungai.

 

"Ding … system menemukan tuan rumah yang , prosess penyatuan jiwa dengan system dimulai …1%....10%....25%... 70%...100%, penyatuan berhasil".

 

"Ding, mulai mengindentifikasi…."

 

Nama : Iman

Ras : Manusia.

Kultivasi : -

Poin pengalaman : 0/300(+)

Ketrampilan aktif : -

Keterampilan pasif : -

Kupon undian :

Ruang penyimpanan : 1 meter kubik (+)

Poin system : 0

Versy : 1.0

 

"Ding, Tubuh terluka parah, meridian belum aktif, tulang dada dan kaki patah, kondisi – koma"

 

"Ding, mulai penyembuhan total…. 1%... 30%.... 60%... 100%, penyembuhan berhasil sempurna"

Ketika suara system berhenti, Iman mulai membuka matanya.

 

"Ding, selamat tuan mendapatkan hadiah 1000pts poin pengalaman, 1000pts poin system, Teknik Tingkat illahi, pedang tinggkat illahi, 1 botol air kehidupan karena telah berhasil menyatu dengan system.

 

"siapa yang bicara?" Iman melihat sekeliling dengan mnyipitkan matanya karena gua tempat dia berada sekarang sangat gelap, namun dia tidak bisa melihat apa apa.

 

"Ding, selamat atas kesembuhan tuan muda, saya adalah system yang sudah menyatu dengan jiwa tuanmuda, jadi tuan tidak bisa melihat saya, saya adalah tuan dan tuan adalah saya"

 

"system….?" Setelah mengatakan itu merasakan sakit kepala yang luar biasa, ingantan iman yang asli bercampur dengan ingatanya saat di bumi membuat kepalanya sakit karena saking banyaknya informasi yang masuk ke dalam pikirannya, yang seorang reinkarnator dari dunia lain.

 

Beberapa jam iman menahan rasa sakit di kepalanya yang akhirnya mereda, Ketika rasa sakit itu hilang dia melihat ingatan iman yang asli dan mengepalkan tangannya melihat kekejaman orang orang itu, namun di merasakan aneh Ketika dia melihat pakaian orang orang itu dari ingatan iman yang asli.

 

Ketika dia merasa bingung, suara system terdengar lagi.

 

"Ding, selamat penyatuan ingatan dengan tubuh asli tuan, berhasil sempurna".

 

"bagaimana aku bisa menggilmu system" Iman langsung bertanya.

 

"Ding, tuan bisa memanggil saya dengan menyebutkan system saja melalui pikiran tuan"

"system, jelaskan fungsimu!"

 

"Ding, system diciptakan untuk membantu Tuan menjadi orang terkuat di seluruh alam semesta"

"baiklah, bagaimana kamu akn membantuku menjadi kuat?"

 

"Ding, Tuan muda bisa mulai dari…..

 

"Ayah….?, Ayah….?"

Iman membuka matanya Ketika mendengan panggilan anaknya

 

"hmmm, kamu sudah selesai nak? Iman membuka matanya dan melihat kearah Darma.

"sudah yah…apa kita berangakat sekarang?"

 

"baiklah, ayo kita berangkat", Iman berjongkok dan menempelkan tangannya di tanah, seketika semuanya kembali seperti semula, api yang sebelumnya yang mereka buat dan gunakan untuk memanggang daging sudah berganti menjadi rumput hijau seakan mereka tidak pernah ada di sana.

Setelah melakukan itu, Iman merangkul pundak Darma dan menghilang.

 

Cling!

Iman muncul di puncak gunung tertinggi di hutan kematian, berjalan dengan santainya kearah sebuah gua, sebelum mereka memasuki gua sebuah suara yang agung dan menggetarkan dinding gua, bahkan gunung tempat mereka berdiri juga terasa sedikit bergetar, di lereng gunung para Binatang sudah ketakutan dan berlari ke kaki gunung untuk berlindung, takut tuan mereka mengamuk.

 

"apa lagi yang kalian inginkan kali ini, tidak bisakah kalian membiarkanku istirahat dengan damai!"

"Naga Tua, jangan bicara terlalu banyak kamu mau kumismu yang lagi satu itu aku potong lagi" jawab Darma dengan santainya seakan nagaitu adalah peliharaannya.

 

"Masuklah kalian, manusia!" naga itu menjawab dengan nada yang lembut, dia takut akan di jadikan sarana Latihan lagi oleh anak kecil itu.