6 tahun berlalu sejak Raja Fadhlan Arthuria dan Ratu evelyn meninggal, Raja sekarang adalah anak dari Raja Fadhlan yaitu Haze Arthuria. Namun Raja Haze kini yang masih muda umur 18 harus melanjutkan tugas ayahnya sendiri sebagai Raja di Negara Tartarus.
Di sisi lain Kesatria Sihir Hayato Yamazaki memanggil putra nya yaitu bernama Hiroyuki Yamazaki. Hayato memangil Hiroyuki untuk berbicara sesuatu yang penting untuk putra nya.
"Tolong panggil putra saya Hiroyuki."
ucap Hayato yang menyuruh pembantu nya memanggil Hiroyuki.
Hiroyuki sedang berlatih sihir nya di halaman depan rumahnya. Hiroyuki mengeluarkan Aura putih serta percikan listrik di tubuhnya yang dahsyat sehingga membuat tanah retak dan hancur akibat Aura dahsyat miliknya.
"Lightning Shock!"
Hiroyuki merapalkan mantra sihirnya menciptakan tangannya mengeluarkan percikan listrik dan Hiroyuki mengarahnya tangannya ke jerami di depannya. Jerami di depan Hiroyuki tersambar dan terbakar akibat sihir milik Hiroyuki.
Saat ia sedang berlatih, pembantu Hayato datang ke Hiroyuki dan memanggil nya dengan sopan.
"Hiroyuki, tuan Hayato memanggil mu untuk menemuinya di ruangannya." ucap pembantu yang memanggil Hiroyuki dengan sopan.
"Ohh, baiklah aku akan kesana segera."
ucap Hiroyuki yang segera berhenti latihan sihir.
Hiroyuki berjalan masuk ke rumah nya dan pembantunya mengikutinya di belakangnya. Saat sampai di ruangan ayahnya Hiroyuki duduk bangku dan Hayato duduk di depannya serta pembantunya berdiri di belakang Hayato.
"Nak, ayah ingin memberi mu tugas yang penting bagi mu."
Ucap Hayato dengan nada serius.
"Tugas apa ayah?"
Ucap Hiroyuki dengan muka sedikit kaget dan bingung
"Kamu ayah tugas kan, untuk berteman dengan anak yang bernama Nino dan Hitoshi, mereka adalah anak dari Raja Fadhlan Arthuria. Kini mereka dirawat di pantu asuhan di desa yoshagi. Saat kamu bersekolah di sekolah sihir Hogwarts berteman lah dan jaga mereka dari ancaman monster. Mereka berdua adalah anak yang ditakdirkan untuk menciptakan kedamaian dunia dan ayah memohon kepadamu nak untuk berteman dan menjaga kedua anak Raja Fadhlan."
Ucap Hayato.
"Mengapa aku harus melakukan itu ayah? Apa ayah punya alasan lain kenapa aku harus berteman dengan kedua anak itu?"
Ucap Hiroyuki dengan mukanya agak sedikit panik.
"Ayah menyuruh mu karena untuk balas budi kepada sahabat ayah atau Raja Fadhlan. Ia yang menyelamatkan ayah dan mengobarkan nyawa nya saat ayah terpojok saat berperang melawan Raja iblis. Dan ayah berhutang kepada nya dan ayah akan bertanggung jawab atas kematian Raja Fadhlan dan bersumpah melindungi putra dia tapi ayah sibuk dengan pekerjaan saya dan terpaksa menyuruh mu melakukan tugas tersebut. Maaf ini akan menanggung beban bagi mu nak tapi ini adalah cara satu satunya untuk membalas budi Raja Fadhlan."
Hayato pun menunduk dan memohon kepada putranya.
Hiroyuki terkejut dan tersenyum kepada ayahnya dan menyuruh ayahnya untuk tidak menundukkan kepalanya ke Hiroyuki. Hiroyuki pun berpikir sejenak dan ia akan menjalankan tugas yang penting dari ayahnya sendiri.
"Baiklah ayah, aku melakukan tugas yang ayah berikan kepadaku. Serahkan kepada anak mu ini ayah, aku akan menjalankan tugas ku dengan baik dan tidak menyesali ayah. Karena aku ingin menjadi Kesatria Sihir seperti ayah!"
Ucap Hiroyuki dengan nada besar dan semangat di dirinya.
"Ayah kagum kepada mu nak yang mempunyai tekad seperti Kesatria Sihir seperti ayah. Tapi kamu harus berusaha berlatih untuk menjadi kuat dan menjadi Kesatria Sihir seperti ayah, jangan patah semangat nak. Ayah akan mendukung mu walau kamu harus melaksanakan tanggung jawab yang besar saat usia mu masih dini sekarang."
Hayato terkesan dan kagum kepada anaknya, ia memberikan semangat kepada Hiroyuki.
Di sisi lain Nino dan Hitoshi yang saat ini sudah berumur 6 tahun sedang berjalan berdua bersama Alice keluar bersama. Alice membawa mereka ke Taman untuk melatih Mana milik Nino dan Hitoshi.
"Nino dan Hitoshi kalian duduk menyilang dan pejam mata kalian. Rasakan aliran mana di seluruh tubuh mu dan coba lah bangkitkan sihir milik kalian masing-masing!"
Alice menyuruh Nino dan Hitoshi untuk melatih Mana nya.
"Baiklah Ibu Alice!"
ucap Nino dan Hitoshi.
Nino dan Hitoshi segera duduk menyilang dan memejamkan mata nya untuk merasakan aliran Mana di tubuhnya. Aliran Mana dalam diri Nino dan Hitoshi menciptakan Aura sihir yang dahsyat keluar dari tubuh mereka berdua sehingga angin menjadi kencang dan sedikit mengguncang.
Ibu Alice yang terkejut melihat Nino dan Hitoshi dengan cepat dapat menguasai sihir nya sendiri. Ia menggunakan perisai sihir air miliknya supaya tidak terhempas dan terjatuh.
"Hey kalian berdua sudah cukup! Berhenti!!"
Ucap Alice yang sedang di dalam pelindung air.
Nino dan Hitoshi segera membuka mata nya dan Aura dari tubuh mereka masing-masing menghilang. Nino dan Hitoshi kaget karena Ibu Alice di dalam pelindung air dengan mukanya kaget dan terlihat kelelahan.
"Heeee, apa kamu tidak apa-apa ibu Alice?"
ucap Nino dengan nada yang sedikit panik.
Pelindung air ibu Alice menghilang dan ia tanpak sedikit terkejut dan terkesan kepada Nino dan Hitoshi. Ia pun menyamperin Nino dan Hitoshi.
"Nino dan Hitoshi kalian berdua sangat cepat mempelajari Mana dan membangkitkan sihir kalian masing masing, apa kalian bisa mengeluarkan sihir kalian berdua masing-masing?"
Ucap Alice yang menyuruh Nino dan Hitoshi mengeluarkan sihir mereka.
Nino dan Hitoshi mengeluarkan sihir nya dan Sihir milik Nino adalah Api berwarna biru dan milik Hitoshi adalah kegelapan atau shadow. Tangan Nino mengeluarkan sihir api biru dan di tangan Hitoshi mengeluarkan sihir kegelapan berwarna hitam di tangan.
"Wahh ini sangat keren sekali!!"
Ucap Nino.
"Iya, ini sangat keren, apa ini yang dinamakan sihir bu Alice?"
ucap Hitoshi.
"iya betul ini adalah sihir yang sering ibu ceritakan kepada kalian. Jika kalian sudah bisa menguasai Mana akan tercipta sihir milik kalian masing-masing."
Alice yang menjelaskan tentang Mana kepada Nino dan Hitoshi.
"Coba kalian gunakan sihir kalian menyerang ke manusia jerami di depan."
ucap Alice
Nino dan Hitoshi berusaha tenang dan merasakan mana yang mengalir di dalam dirinya dan mulai mengeluarkan sihir nya masing-masing. Tapi ini ada sihir lain yang keluar dari mereka berdua masing masing.
Tiba-tiba Api biru di tangan Nino berputar seperti layaknya spiral, dan di tangan Hitoshi sihir kegelapannya seperti menarik ke dalam dan warna nya bercampur dengan warna ungu.
"Seperti nya ada sihir lain di kita dan kita mempunyai dua sihir sekaligus?"
Ucap Nino yang kebingungan.
"Sihir kegelapan ku seperti bergabung dengan sihir lain dan sihir kegelapan ku seperti menarik sesuatu ke dalam nya."
ucap Hitoshi.
"Kalian berdua mempunyai dua sihir di dalam diri kalian. Ini adalah suatu keberuntungan kenapa kalian bisa mempunyai dua sihir sekaligus dan bergabung. Manusia yang mempunyai dua sihir biasanya anak dari Raja dan Kesatria Sihir. Tapi baru kali ini aku melihat orang yang bisa mempunyai dua sihir sekaligus. Kalian sangat hebat Nino dan Hitoshi!"
Ucap Alice yang mendekati Nino dan Hitoshi.
"Baiklah aku akan mengetes sihir ini."
Ucap Nino yang terlihat senang.
Alice mundur ke belakang dan menunggu sihir Nino untuk menyerang manusia jerami di depan.
"FireVortex"
Nino merapalkan mantra dan menghembuskan api yang berputar seperti spiral.
Api spiral milik Nino mengenai manusia jerami dan terbakar hangus. Sungguh kekuatan yang sangat hebat. Hitoshi pun bersiap-siap untuk menyerang jerami di depannya.
"ShadowHomura"
Hitoshi merapalkan mantra dan melemparkan bola kegelapan ke arah jerami. Jerami tersebut tersedut perlahan dan menciptakan ledakan.
Alice yang terkesan dan kagum melihat Nino dan Hitoshi bisa mempelajari sihir dengan mudah dan cepat. Ia pun mendekati mereka berdua dan memeluk Nino dan Hitoshi.
"Ibu sangat bangga kepada kalian, seperti nya kalian harus sekolah ke sekolah sihir Hogwarts. Tapi kalian harus bisa melatih sihir kalian sendiri selama 2 bulan sebelum pendaftaran masuk ke sekolah sihir Hogwarts."
Ucap Alice yang mengelus kepala Nino dan Hitoshi.
"Wahh serius!?!? Aku akan rajin berlatih dan menjadi Raja."
Ucap Nino dengan nada gembira.
"Iyakah ibu Alice!? Aku akan berlatih secara rajin dan akan menjadi Raja."
Ucap Hitoshi yang mata nya bersinar senang.
Alice tersenyum senang kepada Nino dan Hitoshi. Hari pun sudah menjadi sore mereka bertiga segera kembali ke panti asuhan.Nino dan Hitoshi akan mulai berlatih sendiri dengan rajin untuk masuk ke sekolah sihir Hogwarts.