Karakter:
Mei Kurosaki
Ibu Mei (Yuki)
Alur Cerita:
Setelah peristiwa dramatis di luar mini market, Yuki, ibu Mei, merasa khawatir dan ingin tahu lebih banyak tentang kejadian tersebut. Mei dengan penuh hati-hati mendengarkan setiap kata yang diucapkan ibunya, merasakan kehangatan dan kepedulian dari wanita yang telah menjadi satu-satunya keluarga yang tersisa baginya.
Ketika ibunya masuk ke kamar untuk tidur, Mei duduk di kamarnya dan memandangi bulan. Wajahnya penuh cinta dan kerinduan. Muncul pertanyaan dalam hatinya tentang bagaimana rasanya menjadi pacar Kaito.
Dengan tatapan penuh cinta dan rasa harap, Mei berbicara dalam hati dan meminta kepada Tuhan untuk memberinya keberanian dan kesempatan untuk menjadi pasangan hidup Kaito. Dengan perasaan yang campur aduk, Mei pun akhirnya tertidur.
Percakapan:
Ibu Yuki bercerita tentang kekhawatirannya: Yuki: "Mei, aku sangat khawatir tadi malam. Bagaimana kamu bisa bertemu dengan orang seperti itu?"
Mei melihat bulan dan merenung: Mei: (dalam hati) "Bagaimana ya rasanya menjadi pacar Kaito? Apakah dia akan melindungiku seperti tadi malam?"
Mei meminta kepada Tuhan: Mei: "Tuhan, tolong berikan aku keberanian dan kesempatan untuk menjadi pasangan hidup Kaito. Aku tidak ingin lagi merasa sendirian."
Mei bermimpi menjadi istri Kaito: Narrator: "Dalam mimpinya, Mei melihat dirinya sebagai istri Kaito, berjalan bersama di bawah cahaya bulan."
Ekspresi Karakter:
Mei: Penuh rasa cinta, harap, dan kerinduan. Memandang bulan dengan mimpi indah tentang masa depan bersama Kaito.
Yuki: Menunjukkan kekhawatiran dan cinta sebagai seorang ibu yang peduli. Menginginkan kebahagiaan untuk Mei.