Karakter:
Kaito Himura
Mei Kurosaki
Alur Cerita:
Setelah setahun berlalu, kota itu sekali lagi menjadi saksi dari pertarungan tak terduga yang dihadapi Kaito di pagi hari. Kaito, setelah mengantar Mei ke sekolah, dihadang oleh sosok misterius yang tiba-tiba menyerangnya dengan brutal. Meskipun sempat terluka, Kaito berhasil mengalahkan musuhnya, yang entah bagaimana berubah menjadi debu.
Mei, yang baru saja mengantar ibunya bekerja, tiba di tempat kejadian dan terkejut melihat Kaito dalam keadaan terluka. Tanpa ragu, Mei membawa Kaito pulang ke rumahnya yang sunyi. Mei dengan lembut membersihkan dan memberi perban pada luka di kepala dan tangan kirinya yang berdarah.
Dalam momen kelelahan, Kaito akhirnya tertidur di pangkuan Mei. Sementara Kaito tertidur, Mei yang penuh rasa sayang mulai membelai kepalanya. Perasaan cintanya semakin tak terbendung, dan dengan berani, Mei meminta izin untuk memegang kepala Kaito. Kaito, yang juga terbangun oleh sentuhan lembut Mei, memberi izin dengan senyumnya yang hangat.
Mei merasakan kehangatan dan ketenangan saat memegang kepala Kaito, dan tanpa bisa menahan perasaannya, ia menyatakan perasaan cintanya. Kaito, terkejut namun senang, menjawab dengan setulus hati, menyatakan bahwa ia juga membutuhkan pasangan. Resmi, mereka berdua mengumumkan hubungan mereka dan merayakan momen tersebut dengan candaan dan kegembiraan.
Percakapan:
Mei yang membersihkan luka Kaito: *Mei: "Tenang, Kaito-kun. Aku akan membersihkan luka ini. Tidak apa-apa kan?"
Mei yang berkomentar tentang perban: *Mei: "Kaito-kun, kamu terlihat sangat lucu dengan perban ini. Aku gemes!"
Mei yang memegang kepala Kaito: *Mei: "Bolehkah aku memegang kepalamu, Kaito-kun? Aku ingin merasakan kehangatanmu."
Kaito yang terkejut mendengar pengakuan Mei: *Kaito: "Eh, apa... benarkah, Mei?" (dengan senyum kaget).
Mei yang menyatakan perasaannya: *Mei: "Kaito-kun, aku suka padamu. Apa kamu mau jadi pacarku?"
Kaito yang tersenyum dan menerima: *Kaito: "Tentu saja, Mei. Aku juga merasa butuh seseorang seperti kamu."
Momen kebersamaan yang penuh canda dan kegembiraan: *Narrator: "Mereka merayakan momen ini dengan tawa dan canda, membangun dasar cinta yang semakin kuat di antara mereka."
Mei yang mencubit wajah Kaito dengan gemes: *Mei: "Kamu benar-benar lucu, Kaito-kun!" (sambil mencubit pipinya dengan lembut).
Ekspresi Karakter:
Mei: Penuh kehangatan, kegembiraan, dan rasa gemes.
Kaito: Tertawa senang, terkejut dengan pengakuan Mei, dan penuh kebahagiaan.