Alur Cerita:
Keesokan paginya, kedua adik Kaito pulang dari perkemahan sekolah mereka dan langsung memeluk sang kakak yang sudah lama tidak mereka temui. Kaito mengajak mereka berjalan-jalan ke taman untuk bermain. Di sana, kedua adiknya mendapatkan teman baru, sementara Kaito duduk sendirian, melihat mereka dengan senyuman bahagia.
Tiba-tiba, Mei muncul dengan kekuatan magisnya. Ia melihat Kaito yang duduk sendirian dan melihat keceriaan kedua adiknya. Mei mendekati Kaito dan duduk dekat dengannya. Keduanya mulai berbicara, dan Mei dengan antusias mendengarkan kisah tentang bagaimana Kaito merawat kedua adiknya.
Mei: "Kaito-kun, bagaimana kisahmu merawat kedua adik ini?"
Kaito dengan hangat menceritakan kisahnya, dan Mei merasa terharu mendengarnya. Keduanya terus terpesona oleh cerita satu sama lain.
Mei: "Kaito-kun, kisahmu sungguh mengharukan. Aku merasa terinspirasi."
Ketika cerita selesai, Kaito tiba-tiba menyadari bahwa Mei terus memperhatikannya. Dengan sedikit kebingungan, Kaito bertanya, "Ada apa?"
Mei: "Oh, tidak ada. Aku hanya terkesima oleh kebaikan hatimu."
Saat itu, kedua adik Kaito mendekati mereka setelah bermain. Mereka heran siapa wanita itu yang duduk begitu dekat dengan kakak mereka.
Adik Perempuan: (dalam hati) "Kenapa dia duduk begitu dekat?"
Adik Laki-laki: (dalam hati) "Apakah dia pacar kakakku?"
Mei memberi salam dan memperkenalkan diri dengan ramah. Keduanya merasa gemes melihat kedua adik Kaito dan pergi setelah memberi salam.
Mei: "Aku pamit, Kaito-kun. Sampai jumpa lain waktu."
Percakapan:
Kaito mengajak adik-adiknya bermain di taman: Kaito: "Bagaimana perkemahan kalian, adik-adik?"
Mei muncul dengan kekuatan magisnya: Mei: "Hai, Kaito-kun. Bisakah aku bergabung?"
Kaito menceritakan kisah merawat kedua adiknya: Kaito: "Ini adalah momen-momen yang sangat berarti bagiku. Aku belajar banyak dari mereka."
Mei terharu mendengar cerita Kaito: Mei: "Kaito-kun, kisahmu sungguh mengharukan. Aku merasa terinspirasi."
Kaito menyadari perhatian Mei kepadanya: Kaito: "Ada apa?"
Mei menyatakan kagumnya terhadap Kaito: Mei: "Oh, tidak ada. Aku hanya terkesima oleh kebaikan hatimu."
Mei pamit setelah kedua adik Kaito datang: Mei: "Sampai jumpa, Kaito-kun. Adik-adikmu sangat lucu. Hati-hati!"
Kedua adik Kaito heran melihat Mei yang duduk dekat dengan Kaito: Adik Perempuan: "Siapa dia, kak?"
Adik Laki-laki: "Apakah dia pacarmu?"
Mei memberi salam dan pergi setelah memperkenalkan diri: Mei: "Perkenalkan, aku Mei. Sampai jumpa, adik-adik Kaito."
Ekspresi Karakter: Kaito menunjukkan ekspresi kehangatan dan kebahagiaan saat bersama adik-adiknya. Mei menggambarkan rasa kagum dan terharu saat mendengar cerita Kaito, sementara kedua adik Kaito merasa heran dan penasaran dengan kehadiran Mei.