Alur Cerita:
Setelah kembali ke rumah yang sepi karena adik-adik sedang mengikuti perkemahan, Kaito bersama Luna, kucingnya yang memiliki kekuatan supernatural, memulai malam yang tenang. Luna memberikan kode-kode kecil melalui tingkah laku lucunya, seolah-olah berbicara dengan Kaito.
Tiba-tiba, Kaito menyadari kehadiran Mei, wanita misterius yang pernah bertemu dengannya sebelumnya. Mei melihat Kaito dan Luna dari jendela, merasa gemas melihat keakraban mereka. Dia merasa tergoda untuk mencubit pipi Kaito yang terlihat sangat manis, namun, Mei menyadari bahwa Kaito belum mengetahui identitas sejatinya.
Mei: (berpikir) "Dia begitu manis... tapi mungkin bukan saat yang tepat."
Dengan cepat, Mei menghilang menggunakan kekuatan magisnya, menjaga rahasia identitasnya. Kaito dan Luna kemudian tidur bersama di bangku, merasakan ketenangan malam yang diiringi dengan tidur pulas.
Percakapan:
Kaito memasuki rumah yang sunyi: Kaito: "Sepi juga tanpa adik-adik di rumah."
Luna memberikan kode-kode kecil kepada Kaito: Kaito: "Hehe, apa yang ingin kamu katakan, Luna?"
Mei melihat mereka dari jendela dan merasa gemas: Mei: (berpikir) "Mereka terlihat begitu akrab dan manis..."
Mei tergoda untuk mencubit pipi Kaito, tapi menyadari belum saatnya: Mei: (berpikir) "Mungkin nanti... setelah dia tahu siapa aku."
Mei menghilang dengan kekuatan magisnya: Kaito: "Ada yang aneh, atau hanya imajinasi saya?"
Kaito dan Luna tidur bersama di bangku: Kaito: "Selamat malam, Luna. Esok hari pasti akan membawa kejutan."
Ekspresi Karakter: Kaito menunjukkan ekspresi campuran rasa kenyamanan dan keheranan atas kehadiran Luna. Mei, meskipun merasa gemas, menunjukkan kebijaksanaan dengan menahan diri untuk tidak membuka identitasnya saat itu. Keduanya kemudian tidur dengan tenang, menciptakan suasana hangat di malam yang sunyi.