Zephyros melesat di langit, sayap raksasanya memotong awan-awan. Tak lama kemudian, ia menangkap gelombang kekuatan yang luar biasa dari arah barat. Zeus, Poseidon, Hades dan dewa-dewa utama lainnya berkumpul di Gunung Olimpus sambil memancarkan aura kekuatan yang menggetarkan.
Ketika Zephyros tiba, langit langsung dipenuhi oleh petir dan badai. Zeus menyambar Zephyros dengan sambaran petir paling dahsyatnya, namun kulit Zephyros telah mengeras menjadi intan. Ia hanya terdorong mundur beberapa meter.
Poseidon memanggil ombak-ombak setinggi gunung yang berdebur ke arah Zephyros. Namun tubuh Zephyros berubah menjadi cairan dan menggelincir di antara deru ombak seperti uap. Hades melepaskan kutukan keabadian dari pedangnya, tapi Zephyros telah kebal terhadap segala bentuk kutukan dan racun.
Ares berteriak dan menerjang Zephyros dengan kekuatan penuh, menghancurkan batu-batu di sekelilingnya. Namun Zephyros telah menguasai ilmu bela diri dan mendesak Ares hingga terjerembab. Pertarungan sengit antara makhluk abadi versus para dewa terjadi. Zephyros bertempur dengan luar biasa hebatnya.
Setelah berjam-jam melawan para dewa, akhirnya Zeus sadar bahwa mereka tidak akan pernah bisa mengalahkan Zephyros yang tak pernah lelah beradaptasi. Pertarungan pun berhenti dengan ketegangan yang melingkupi.
Zeus menyadari bahwa mereka harus mengerahkan kekuatan yang jauh lebih besar lagi untuk menandingi keabadian dan kemampuan beradaptasi Zephyros. Ia memutuskan untuk membangkitkan kembali para Titan yang ditakhlukkan dulu.
Di dasar Tartarus yang paling dalam, Zeus merapal mantra kuno dan memanggil nama-nama Cronus, Oceanus, Hyperion, Koios dan Titan-Titan legendaris lainnya. Dengan kutukan yang dipecahkan, para Titan bangkit lagi dalam wujud raksasa bersenjatakan api.
Sementara itu, Zeus juga mengirim Hermes membangunkan dewa-dewa generasi sebelumnya yang telah pensiun: Uranus, Gaea, Ouranos bersaudara. Mereka kembali dalam energi kosmik yang meluap-luap.
Ketika pasukan gabungan ini tiba di Gunung Olimpus, gempa bumi dan ledakan cahaya menghiasi langit. Zephyros terperangah menyaksikan lawan seimbangnya kali ini. Pertarungan kedua pun dimulai.
Terjadi baku hantam yang luar biasa antara Zephyros melawan seluruh kekuatan dewa, Titan dan dewa kuno. Langit bergemuruh, bumi bergolak. Sekali pukulan mampu memutuskan gunung. Adu kekuatan itu berlanjut hari demi hari.
Sudah berabad-abad berlalu, tapi tak ada yang menyerah. Sampai akhirnya Zephyros merasakan tekanan evolusi baru di dalam dirinya...
Para dewa dan Titan bertempur dengan Zephyros di puncak Olimpus. Serangan beruntun dikeluarkan namun makhluk abadi itu terus beradaptasi.
Zeus (berteriak kepada para prajurit) : "Serang bersama-sama! Jangan biarkan ia beradaptasi!"
Hyperion menghantam Zephyros dengan cahaya matahari yang menyilaukan. "Matilah kau makhluk tidak berguna!"
Zephyros hanya menyeringai. Kulitnya perlahan berubah menjadi cermin cerosot yang memantulkan serangan Hyperion. "Serangan macam itu tak akan mempan untukku."
Uranus maju dengan pedang langit. Ia menebas kuat namun pedang itu patah di tubuh Zephyros yang kini sekeras baja.
Uranus terperangah "Mustahil! Bagaimana kau bisa sekuat itu?"
Zephyros menjawab tenang "Kemampuanku tak ada batas. Aku akan terus berevolusi hingga menjadi makhluk paling sempurna di alam semesta."
Gaea menyemburkan gas beracun dari dalam bumi. Akan tetapi, paru-paru Zephyros kini mampu men filter racun menjadi nutrisi.
Zephyros mendesis "Lemah sekali serangan kalian. Mari kita selesaikan ini, Zeus!" Ia melayang maju menantang raja para dewa.
Berlanjut.....