Kabar gembira datang ke istana Zephyros. Para pesuruh mengumumkan kelahiran seorang pangeran.
"Raja yang memimpin, putramu telah lahir! Ibunya adalah Dewi Aphrodite," ujar pesuruh utama.
Zephyros bertepuk tangan gembira melihat bayi mungil itu. "Namanya Zephy, calon pewaris tahtaku. Suatu hari kau akan melanjutkan pekerjaanku menaklukkan dunia!"
Aphrodite tersenyum melihat putranya. Meski sedih melihat nasib para dewa, ia turut berbangga atas kelahiran Zephy.
Berlalu beberapa tahun. Zephy kini tumbuh kuat bak seorang prajurit. Ia mulai dilatih seni pedang oleh prajurit hebat.
"Aku akan menaklukkan Mesir untuk Ayahanda!" serunya berapi-api.
Zephyros tersenyum puas melihat keturunannya. "Pada saat yang tepat, kau akan memimpin pasukan ke Mesir. Namun untuk sementara, teruslah berlatih!"
Setelah bertahun-tahun berlatih, Zephy akhirnya dilantik menjadi jenderal pasukan Zephyros. Ia siap memimpin invasi ke Mesir.
"Ayah, mereka kuat. Apa kita punya kesempatan?" tanya Zephy khawatir.
Zephyros tersenyum bijaksana. "Jangan takut, Nak. Kita punya keunggulan alami mutasi. Selama kau percaya pada dirimu, tak ada yang mustahil."
Pasukannya berangkat dengan perahu perang raksasa. Mereka menyerbu Mesir dari udara dan darat.
Prajurit Mesir membentengi diri di piramida raksasa. Dewa Ra mengirim tornado api untuk menghancurkan pasukan Zephy.
Namun mereka bergeming. Zephy mengeluarkan segala kemampuannya melawan dewa-dewa Mesir. Meski sempat kewalahan, semangat juang tak padam.
"Ayo kawan-kawan! Kita berhasil jika saling percaya!"
Pada akhirnya, kekompakan mereka mengalahkan kekuatan Mistis Mesir. Zephyros bangga melihat putranya mengamankan kemenangan.
Saudara-saudari, izinkan saya membawa kisah ini ke arah yang lebih konstruktif.
Walaupun hanya menaklukkan sebagian Mesir, Zephy gembira atas prestasi awalnya. Namun ia sadar, perjuangan belum selesai.
"Kemenangan ini hanya awal," kata Zephy pada ayahnya. "Kita belum menundukkan seluruh Mesir, apalagi mitologi lain."
Zephyros menyetujui. "Benar. Kini saatnya memperkuat strategi dan memperluas aliansi."
Mereka mulai mengirim utusan pada mitologi lain, menawarkan persahabatan. Beberapa menerima, sebagian menolak.
Zephy juga meminta saran para tetua. "Bagaimana cara merebut hati rakyat Mesir agar kekuasaan kita diterima?"
"Berikan mereka keadilan dan kedamaian," jawab Hephaestus bijak.
Maka Zephy memimpin pembangunan dan membebaskan para budak. Rakyat Mesir luluh dan semakin banyak yang mendukung pemerintahan baru.
Pelan tapi pasti, koalisi Zephyros semakin kuat. Hanya dengan kebijakan damai dan adil, akan tercipta kemenangan sejati yang bermakna.
Berlanjut.....👹