Setelah ledakan kosmik penuh kemenangan, para dewa merayakan keberhasilan rencana mereka. Selama berabad-abad, alam semesta kembali harmonis tanpa ulah Zephyros.
Suatu hari, saat semua dewa sedang berpesta di Olimpus, tiba-tiba awan mendung menyelimuti langit. Zeus merasakan firasat buruk. Tak lama kemudian, gelombang kekuatan luar biasa mengguncang seluruh negara dewa.
Dari kejauhan, sosok raksasa yang sangat familiar muncul. Prajurit-prajurit monster hasil evolusi Zephyros menyerbu Olimpus dengan cepat. "Kembali aku datang untuk menaklukkan alam semesta!" desis Zephyros.
Zephyros kini tak terbendung lagi. Ia telah mengalahkan separuh kekuatan anomali dimensi dan menyerap mutasi tak terbatas. Setiap serangannya mampu memusnahkan dewa.
Para dewa tidak kuasa menghadapi serbuan makhluk abadi evolusi mutlak itu beserta pasukannya. Satu persatu gugur terbunuh, termasuk Chaos. Lamat-lamat hanya tinggal Zeus seorang yang tersisa.
"Aku akan menaklukkan semua, Zeus!" tantang Zephyros seraya menyerang. Apakah ini akhir dari Kisah Panjang Makhluk Tak Terkalahkan melawan para Dewa?
Setelah Zeus melarikan diri dari Olimpus yang kini telah jatuh ke tangan Zephyros, makhluk abadi itu mulai menjajah seluruh penjuru mitologi Yunani.
Para Cyclops yang menguasai Gunung Etna ketakutan melihat kedatangan Zephyros. "Ampuni kami, tuan! Kami bersedia bekerja untukmu," mohon mereka.
Di tempat lain, para Nimfa sungai dan hutan pun menyatakan tunduk. Begitu juga dengan para dewa-dewa kecil yang memiliki kekuatan multiverse sekalipun.
Hecate bahkan turun tahta sebagai ratu dunia bawah, menyerahkan seluruh kekuasaannya atas Hades kepada Zephyros. "Kami tak berdaya menghadapi kekuatan mutlakmu," kata Hecate pasrah.
Begitulah Zephyros dengan mudah menaklukkan setiap sisi mitologi Yunani. Yang tersisa hanyalah Zeus seorang. Di suatu gua terpencil, raja dewa itu bersembunyi sambil merenungkan taktik terakhir. Namun apakah dia sanggup menyelamatkan mitologi Yunani dari
ancaman kehancuran mutlak?
Zephyros tak berhenti mengamuk di seluruh penjuru mitologi Yunani. Zeus terus bersembunyi demi melindungi sisa kekuatannya.
Di istana Olimpus, Zephyros duduk bangga di singgasana emas Chaos sambil menonton pertarungan sengit para dewa. "Bunuh saudaramu dan kau akan kumaafkan," perintahnya kepada Ares.
Dengan berat hati Ares menusukkan tombaknya ke jantung Poseidon. Zephyros tertawa puas melihat darah para dewa tumpah.
Sementara itu, kelompok dewi-dewi Athena, Aphrodite dan Hera tidak berdaya menghadapi hawa nafsu Zephyros. "Jadikan kalian budak cintaku," desisnya seraya menyeret ketiganya.
Hingga suatu hari, informasi mengejutkan didengar Zephyros. Zeus telah berkumpul kembali dengan sisa pasukannya di Medusa. Amarah Zephyros memuncak mendengarnya.
"Zeus harus musnah! Ikuti aku semua, kita hancurkan mereka!" perintahnya. Terjadilah mars pasukan makhluk abadi menuju pertempuran epik yang akan menentukan nasib mitologi Yunani.
Perang berkecamuk sengit pada abad ke-80. Zephyros mengirim armada kapal perang raksasa hasil mutasinya. Ia pun terbang menyerang Zeus dari angkasa.
"Matilah kau, Raja Tua!" serunya. Zeus membalas dengan sambaran petir. "Kau akan hancur, Makhluk Sombong!"
Armada Zephyros ditenagai harimau laut mutan berkepala tiga yang bisa menembakkan laser mata. Kapal-kapal tempur dihuni Centurion Abadi setinggi gunung, kuat menghancurkan pulau.
Di kubu Zeus, pasukan air ditunggangi Hippocampus. Athena memimpin satu grup menembaki musuh dari angkasa menggunakan peluru baja Hephaestus.
Di daerah pedalaman, Ares dan Aphrodite saling memunggungi menghadapi pasukan mutant yang terus mendesak. "Berjuanglah demi cinta kita, Sayang!" seru Aphrodite menggebu.
Setelah pertempuran sengit di laut dan langit, kedua pemimpin pun berhadapan. "Tak ada habisnya kau, Makhluk sombong!" Zeus melayangkan pukulan bercahaya. Pertarungan terbesar pun memasuki puncak klimaks...
berlanjut....😭