Setelah beberapa bulan berlalu, Devano menjalani kehidupan nya seperti biasa namun Devano merasa kesepian dengan tidak adanya Vella dihidupinya. Devano bahkan melukis wajah Vella sebagai kenang-kenangan. Hari biasa tanpa Vella terasa sepi bagi Devano. Mengingat Seorang gadis yang cerewet dan ceria itu sudah tidak berada disisinya lagi, membuat hati Devano tersayat.
Setelah menghilangnya Vella, Devano sama sekali tidak fokus. Devano selalu mengalami mimpi buruk. Mimpi buruk tersebut berdampak pada waktu tidur Devano. Devano sekarang memiliki insomnia yang mengharuskan dia meminum obat tidur jika ingin tidur.
Devano meletakkan buku-buku yang pernah dibaca oleh Vella di lemari kaca spesial yang hanya berisi buku-buku favorit Vella. Tulisan Vella, coret-coretan Vella, gambar asal Vella, Devano masih menyimpannya dan meletakkannya di sebuah box khusus.
Devano pergi ke tempat dimana ia sering datangi bersama Vella, yaitu taman bermain. Devano dan Vella sering duduk di ayunan dan mengobrol. Taman bermain itu memang sepi saat sore hari dan sama sekali tidak ada orang sehingga Devano dan Bella sering berkunjung saat sore hari.
Di perjalanan menuju taman, Devano melihat seseorang gadis yang sangat familiar untuknya. Rambut pirang panjang bergelombang, mata biru seperti berlian yang sangat indah, paras yang begitu cantik yang hanya dimiliki oleh seseorang yang selama ini menetap di hati Devano. Seseorang yang selama ini ditunggu Devano.