(NAHYE POV)
PARA Rentenir mendorongku ke gudang yang terletak tidak jauh dari toko si kakek. Aku jatuh tersungkur dengan tangan ku di belakang di ikat erat-erat menggunakan tapi. Akses berbicara ku juga di tutup paksa dengan kain.
"Hahah, Nona, kau sekarang milik kami"
"Benar, kita semua yang akan menentukan nasib mu malam ini. Teman mu itu, dia pasti sudah habis di tangan pria berkerudung itu"
Benar juga. Musa dan aku di tahan di tempat yang berbeda. Tidak ada jalan keluar lagi sekarang. Pria misterius berjubah hitam itu, aku tak pernah menduga dia muncul begitu saja di hadapan kami. Dimana polisi-polisi itu? kenapa mereka belum tiba sana sekali? sialan, pasti ulah nya si pria misterius itu.
Kupikir rencanaku dan Musa akan berhasil menangkap para penjahat ini, ternyata justru kami yang tertangkap. Ah, sungguh menyebalkan!
"Karena kau berani mempermainkan kami tadi, maka sekarang kami yang akan bermain dengan mu. Bagaimana?" ucap si kakek, senyum cabul terlihat jelas di wajah nya.
Sudah pasti mereka berniat melecehkan diriku. Sangat sulit jika berada di saat seperti ini.
"Mau apa kalian?"
"Aku pikir kau sudah tau kita akan apakan diri mu malam ini?"
"Kalian sebaiknya jangan berani macam-macam. Polisi sebentar lagi akan datang menangkap kalian semua disini!"
Aku tau, ancaman ku yang satu ini tak akan berefek.
"Polisi katamu? dengar ya, pria misterius yang bersama teman mu itu. Polisi bahkan takut dengan nya"
"Kota ini bukan seperti kota mu. Disini, sudah biasa tindakan kriminal terjadi, dan kalian tak bisa berbuat apapun"
Seriously? bahkan polisi saja tunduk pada pria itu? memang nya siapa dia sehingga semua orang takut padanya termasuk para penjahat di kota ini?
"Memang nya siapa dia?!"
"Dia adalah bos kriminal di salah satu organisasi mafia kota ini"
Ada yang aneh disini. Kenapa pria itu muncul tiba-tiba? aku dan Musa tak pernah berurusan dengan siapapun kecuali si kakek. Kami juga tak sembarangan menunjukkan identitas kami, bahkan kami menyembunyikan.
Apa yang dia inginkan dari Musa?
"Kurasa cukup bicara nya di sini. Sekarang, kita mulai saja bersenang-senang dengan gadis ini. Jarang sekali menemukan gadis muda yang cantik dan menggairahkan seperti mu.. "
Si rentenir gila mendekati ku pelan-pelan. Mundur tak bisa, maju apalagi. Selain pasrah tidak ada lagi yang bisa ku lakukan.
Bersambung di - Chapter 9,5