Chereads / Genius with Humble Beginnings / Chapter 4 - Pergolakan di Kota Baru

Chapter 4 - Pergolakan di Kota Baru

Dunia baru yang ditemui Adi di kota besar membawa tantangan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Meskipun dipenuhi dengan teknologi canggih, gemerlapnya kota, dan peluang tak terbatas, Adi merasakan kehampaan yang sulit dijelaskan. Rindu pada desa, bau tanah pertanian, dan keramaian keluarganya terus mengusik pikirannya.

Mentorship bersama Mr. Utomo membawanya ke level yang lebih tinggi dalam pengembangan teknologi. Proyek-proyek ambisius dan pertemuan dengan para pakar industri membukakan wawasan baru. Namun, semakin Adi berada di dalam lingkungan ini, semakin ia merasa seperti seorang pemuda desa yang kehilangan jejak.

Pertemuan dengan Anisa, seorang rekan mahasiswa dengan semangat yang sama terhadap inovasi, membawa nuansa baru dalam hidup Adi. Mereka saling menginspirasi dan mendukung satu sama lain. Namun, pergolakan di dalam diri Adi tidak dapat diabaikan.

Kembali ke desa pada suatu akhir pekan, Adi terlihat merenung di bawah pohon mangga tua yang telah menjadi saksi bisu perjalanan hidupnya. Pak Budi melihat kekhawatiran di mata anaknya dan berkata, "Jangan pernah lupa asal-usulmu, Nak. Dunia luar memang menawarkan banyak hal, tapi kita tetap harus tahu siapa kita dan dari mana kita berasal."

Setelah perjalanan singkatnya ke desa, Adi kembali ke kota dengan tekad baru. Dia menyadari bahwa kepemimpinan dan inovasi yang sejati harus didasarkan pada pemahaman yang mendalam akan akar dan identitasnya. Dengan tekad itu, Adi terus berkembang, tidak hanya sebagai pemimpin teknologi yang handal tetapi juga sebagai seseorang yang dapat menggabungkan kearifan desa dengan canggihnya teknologi.