Namun, perjalanan Adi tidak tanpa rintangan. Kegagalan dan tantangan muncul, menguji ketangguhan dan tekadnya. Meski proyeknya mendapatkan dukungan besar, beberapa pihak skeptis mempertanyakan apakah teknologi ini benar-benar dapat membawa perubahan berkelanjutan di desa.
Pertemuan dengan pemimpin lokal yang skeptis menjadi ujian sebenarnya bagi Adi. Mereka meragukan bahwa teknologi mampu berintegrasi dengan harmonis kehidupan desa. Dalam diskusi yang berapi-api, Adi tidak hanya harus membuktikan efektivitas teknologinya tetapi juga meyakinkan mereka bahwa inovasinya menghormati dan meningkatkan nilai-nilai tradisional.
Di tengah perdebatan, muncul ide untuk melibatkan warga desa secara lebih aktif dalam pengambilan keputusan terkait proyek. Adi berinisiatif mengadakan pertemuan komunitas terbuka, memberikan platform bagi warga desa untuk menyuarakan pandangan mereka dan terlibat langsung dalam arah proyek.
Perubahan itu tidak terjadi secara instan, tetapi dengan kesabaran dan komunikasi terbuka, Adi dan timnya berhasil mendapatkan dukungan yang lebih luas dari warga desa. Dalam prosesnya, mereka tidak hanya menjadi penerima teknologi tetapi juga pemegang kendali atas masa depan pertanian mereka.