Chereads / A tale of redemption / Chapter 7 - counterproductive

Chapter 7 - counterproductive

Kedatangannya ditunggu oleh jutaan kehidupan

Pepohonan yang mendambakan cahaya kerinduan

Menjulang tinggi mentatap jauh angkasa

Tatapan matahari menjadi obat rindu usai salam perpisahan dari rembulan

Dedaunan berbaring menikmati kehangatan bersama burung yang menyuarakan kehidupan

advocatus_d

Usai melintasi hutan, dibalik pegunungan yang berjajar rapi, skenario baru menunggu kedatangan mereka, ataukah mereka yang menunggu skenario berikutnya?

Faith menatap serius peta tersebut,

"Dibalik sana, harusnya ada Padang rumput Savana" sambil menunjuk ke Utara, pegunungan tinggi yang runcing sebenarnya menyembunyikan sebuah rahasia.

"Oh, dulu pegunungan itu lebih tinggi, dan bentuknya benar-benar menggambarkan sebutan untuknya, Dragon's Teeth Mountains" vampir menepuk pundak Faith sambil memerhatikan peta yang dibawanya.

Lalu ia membawanya terbang melintasi pegunungan untuk melihat Padang Savana, namun seharusnya itu yang mereka lihat.....

"Sudah kuduga... Baunya benar-benar menyengat, bau ribuan darah prajurit!!!!"

"Apa-apaan ini!!!!?" Faith tercengang, dan sulit mempercayai apa yang ia lihat, bahkan ini melebihi kekacauan dari serangan goblin yang diperkeruh kedatangan Taskal.

Lalu mereka turun diantara batuan monolit, saat mereka turun dan memerhatikan ribuan prajurit yang saling membunuh seseorang menyapa mereka berdua dari belakang.

"Yo...!" Lelaki berkacamata yang membawa pensil dan sebuah buku kosong, ia tampak sedang menulis sebuah cerita.

Ia menduduki tas pinggang diatas monolit, pakaiannya terlihat simpel hanya kaos dengan celana panjang serta Topi jerami untuk menghindari cahaya.

"Aksi kalian waktu itu sangat hebat, aku hampir gila... Hehehe"

Faith melontarkan beberapa pertanyaan.

"Kau siapa?"

"Mengapa berada disini?"

"Dimanakah tempat saat kau bilang melihat aksi kami?"

Dengan lihai dan jawaban terstruktur...

"Namaku Daily, seseorang yang ingin mengabadikan momen-momen menakjubkan di dunia ini, seperti yang kau lihat aku menuliskan peristiwa peperangan yang sia-sia ini, aku juga menuliskan pertarungan legendaris kalian berdua, yahh walau kau sama sekali tak berkontribusi banyak" lalu ia melanjutkan aktivitasnya.

Faith bertanya informasi mengenai peperangan ini, namun Daily menyuruhnya untuk bertanya pada seorang pria berjubah yang berdiri diatas monolit lainnya.

"(Lagi pula bagaimana cara kalian naik?)" Faith berjalan dan menatap lelaki yang tertutup jubah hitam.

Saat Faith mendekatinya, lelaki itu berbicara sedikit mengenai apa yang sebenarnya Faith lihat.

"Sebuah perang sia-sia, Antara Elf dan manusia, apakah mereka memperebutkan sesuatu? Apa karena sebuah pengkhianatan? Jangan mencoba untuk ikut campur, ambilah jalan memutar dan tetap berada di pegunungan, sebab tak akan ada yang namanya pemenang dalam peperangan ini" lalu ia menghilang entah kemana.

"Kau dengar kan Vampir, kita harus memu....

Tar....?"

Vampir hilang dari hadapannya, lalu sebuah ledakan dahsyat memborbardir Medan perang antara Elf dan Manusia. Faith tahu kemana perginya dia.

"DASAR BODOH,!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

dengan segera ia melompat dari pegunungan, tubuhnya remuk dan beregenerasi kembali, dan segera berlari menuju Medan perang yang jaraknya 1 kilometer.

Saat berlari ia merasakannya, kekuatan saat pertama kali menjalankan kontrak, walau seperti api yang membakar ujung lidi. Ini sudah cukup.

Ia menerobos barisan tentara yang saling beradu pedang, tombak, sihir , tameng. Melompat jauh diatas mereka, ia menuju lokasi ledakan dan dari kejauhan melihat Vampir yang tergeletak dengan kedua tangan dan kakinya putus.

"Bocah berengsek!! Apa yang terjadi pada tubuhmu!!!!!!?, gara-gara kau tubuhku Kacau!"

"Seharusnya kau menjawab ku, apa yang kau lakukan!!!?"

Tubuhnya yang tengkurap, dengan mulut yang menggigit pedang.

"Mendekatlah bocah!" Ia membuang pedang dari mulutnya lalu Faith mengangkat tubuhnya yang buntung, Vampir menggigit lehernya dan menyatu dengan Faith.

"Seharusnya kau tetap berada disana bocah!" Suara vampir melintas dipikiran Faith.

Tindakannya bukan tanpa alasan, sewaktu dia melihat Medan perang ia merasakannya, sebuah gumpalan energi terkutuk, hidungnya mencium aroma nostalgia amarah serta dendam.

Lalu vampir menyuruhnya untuk melihat ke satu arah.

"Kau melihatnya bukan, wanita yang mengutukmu, bahkan dia membuat tubuhku tak sanggup beregenerasi, wajar saja karena aku masih belum pulih"

Sosok wanita misterius, berdiri tersenyum di tengah Medan perang.

"Umbra Witch!" Namun ini bukanlah wujud aslinya, hanya sebuah energi negatif yang mencerminkan sosoknya, seperti halnya Avatar naga.

"Mungkin saja dia terlibat dalam perang ini, aku akan mengambil alih tubuhmu sebentar"

"Vampir, Apa kau punya rencana?"

"Tentu saja, otak ku tidak sekosong milikmu"

Peralihan tubuh, rambutnya memutih dan sedikit panjang, Vampir juga mengingatkan soal konsekuensi dari tindakan ini, kali ini ia mencoba untuk melawan penalti dari kekuatan sebelumnya.

Seluruh prajurit yang berperang tak mempedulikan keberadan dari dua sosok yang akan bertarung ini, karena mereka masih belum.... Masih belum menganggapnya sebagai gangguan.

"Ayo mulai Vampir!"

"Vorpal Dance!"

Ia melesat dan menukiknya dari atas, sebuah ledakan dahsyat memporak-porandakan strategi perang yang disusun rapi. Stilleto sword melesat bagai panah kilat menusuk kepala Umbra Witch, lemparan yang sangat presisi dari sang Ratu.

"Yo!!! Apa yang kau sembunyikan dari balik kerudung itu bajingan!" Cutterfall perlahan menebas tubuh Umbra Witch, namun sebuah perisai abstrak menahannya dan membelokkan semua gelombang kejut kesegala arah.

Ratusan Prajurit terhempas jauh, dua jenderal yang masih beradu taktik sampai harus memaksa mundur pasukan mereka.

"Semua Pasukan Mundur!!!!!!!!!!" Perintah tegas dari jenderal perang manusia.

"(Sebenarnya apa itu tadi, pertarungan siapa yang mengacaukan strategi kami!?)" Pikiran sang jenderal dipenuhi pertanyaan.

Disisi lain perang, komandan perang Elf juga memerintahkan pasukannya untuk mundur.

"(Sekilas aku melihat seseorang berambut putih dan bertelinga panjang, apa dia Elf? Aku tak pernah melihatnya ada dalam pasukanku)"

"Komandan, ada dua orang yang sedang bertarung, mereka berdua Monster!" Salah satu prajurit melaporkan keadaan yang terjadi.

"Aku sudah tahu, kita harus melaporkannya pada jenderal" Kedua pasukan akhirnya Mundur meninggalkan Medan perang.

Perkataan Vampir benar, jika pertarungan ini menimbulkan kekacauan melebihi prediksi dua ras yang berperang ini, maka pasukan mereka akan ditarik mundur, karena dalam kepala mereka akan dihantui pertanyaan, "Apakah mereka dari Pihak musuh?".

Kilatan dari hantaman Relik legendaris Cutterfall menyilaukan pandangan, Vampir berusaha keras menghancurkan pertahanan Umbra Witch dengan berusaha keras menyerang titik vital untuk menimbulkan Critical Damage.

Padang Savana yang telah berlumuran darah menimbulkan kesedihan mendalam pada mahluk hidup yang mendiaminya.

Tindakan perang yang destruktif ditambah pertarungan baru melebihi batas normal.

Umbra Witch tak bergeming, pertahanannya seolah-olah absolut, Cutterfall sama sekali tak mampu menembus pertahanan dengan sistem yang rumit ini.

Akan tetapi, eksekusi dari Rencana mereka berdua baru dimulai. Saat ini Vampir benar-benar melakukan tindakan yang akan merusak batas Penalti, ia memaksa membelah diri dan melesat jauh kebelakang.

Faith kini bertarung sendirian dengan pisau peninggalan ibunya,

"SLASH↑↑↑"

Diluar dugaan, Pisaunya berhasil menembus perisai Abstrak, Umbra Witch mengambil jarak mundur untuk tindakan selanjutnya. Vampir masih berlari melewati setiap mayat , Ia Fokus untuk melakukan manipulasi darah.

"(Sudah kuduga, Pisau ini bisa melukanya!)" Dengan Percaya diri, Faith Mulai menindaklanjuti keputusannya.

Umbra Witch menembakkan sebuah gelombang cahaya Ungu gelap dengan intensitas tinggi. Kecepatannya bagai cahaya, Namun Saat itu Dimata Faith waktu sangat lambat, Ia berdebat dengan dirinya sendiri untuk mengambil langkah selanjutnya, Apa yang harus ia lakukan ketika Serangan ini sudah dalam jarak satu meter darinya.

Hanya satu....

"Shit!!!!" Ia menebasnya hingga ledakan dahsyat menghancurkan sebagian tubuhnya, kali ini ia benar-benar merobek batasan sebelumnya.

Ia menerobos asap hitam yang mengepul, tangan kirinya memegang pisau sedang separuh tubuhnya beregenerasi hingga tulang-tulangnya terlihat.

"Bajingan!!!!!!!!!!" Faith memaksa membangkitkan kekuatan manusia super,

"HAKK!!!!!"

SATU AYUNAN!!!! Lehernya terkoyak

TEBASAN KEDUA MEROBEK DADANYA, Faith menggunakan kedua tangannya untuk menusuk-nusuk tubuh Umbra Witch, Kepala, Bahu, perut, Kaki!

"sistem error, memulai paksa mode pemulihan"

Umbra Witch beregenerasi melebihi kemampuan Faith. Wajahnya terkejut.

"pemulihan selesai,..... Kegagalan sistem.... Kegagalan sistem....kegagalan sistem....memulai penghancuran diri"

Ia mengabaikan suara yang terdengar, Faith berlari menjauh da menyerahkan Sisanya pada vampir yang telah kembali dengan kemampuan yang sangat ia benci.

"Cepatlah!!!!"

Umbra Witch mengacaukan aliran mana disekitar Savana, tekanan berat seolah-olah terhisap mulai memberatkan langkah kaki Pria yang terpontang-pantjng ini. Kali ini Vampir akan menunjukkan kemampuan yang ditakuti prajurit di Medan perang.

Darah mengalir deras bermanifestasi menjadi gaun merah yang menyelimuti tubuhnya, membentuk sebuah mahkota darah yang runcing diatas kepala, darah yang membentuk Cakar di kedua sisi tangannya, serta tapak kaki yang meninggalkan jejak kematian.

Inilah mengapa ia dijuluki BLOOD DRESSING QUEEN.

Bagai torpedo yang menghantam targetnya, Vampir mencengkram kepala Umbra Witch dan menenggelamkannya dilautan darah.

Para penonton yang tercengang, hanya bisa berharap tidak ikut campur dalam pertarungan asing ini.

"Betapa mengerikannya kekuatan itu, Tak kusangka seperempat dari Savana akan tenggelam dikautan darah, Siapa sebenarnya mereka" Jenderal Elf meremas dada kanannya sambil merasakan detakan keras jantungnya.

"Hahahaha!!!!!! Sudah kuduga, mengamati mereka berdua adalah pilihan terbaik dalam hidupku!!!!!, LIHATLAH SEMESTA!!!!!! PERTARUNGAN GILA INI MASIH AKAN TERUS BERKANJUT!!!!!". Daily menggila diatas monolit, tangan kanannya tak henti-hentinya menggores tinta diatas kertas hampa.

Faith terkena Radius Kemampuan Ekstrim Vampir, ia tenggelam dan mencoba berenang dari Lautan darah,

"Huh!! Huh!!! Huh!!! Huh!!!"

"Perintah ditolak, aliran energi terdistorsi, membatalkan penghancuran diri, mulai mengaktifkan pertahanan fisik"

Umbra Witch menembakkan gelombang kejut yang melubangi setiap tubuh Vampir yang tak henti-hentinya menghancurkan durabilitas monster ini.

"(sedikit lagi!!!!!?)"

Lalu sebuah celah di bagian bahu terlihat nampak, Dengan sigap Vampir menggigitnya dan menyerap energi milik Umbra Witch dan juga gigitan ini mampu melihat paksa ingatan masa lalu yang disimpan oleh sel-sel tubuh target.

Kemampuan gila Vampir ini sanggup mengundang badai yang kini menatap mereka, derasnya hujan mengguyur seluruh dragon's teeth mountain's.

Elf dan manusia hanya sanggup menerima fenomena anomali ini mengguncang dahsyat diri mereka

"Error...error sistem, Reboot ulang.... Reeeee..."

Perlahan tubuh Umbra Witch memudar, setiap bagian tubuhnya melebur dilautan darah, ingatlah Jika yang mereka lawan hanyalah bagian kecil dari entitas asing yang mengenalkan dirinya sebagai Umbra Witch.

Lautan darah perlahan menguap, hujan deras telah membasahi jutaan rumput dan mayat di Savana. Faith mendekati Vampir yang membelakangi dirinya, Gesturnya sangat misterius, seolah-olah ada yang berubah.

"Hei, Vam.....

Vampir memutar 90° kepalanya ke kanan, saat itu Faith dipenuhi kecemasan. Vampir benar-benar dalam situasi kritis, kulitnya perlahan mengelupas, tatapannya kosong.

"Darah.... Berikan aku darah...."

Faith yakin jika ini adalah masalah serius, dan bergegas ia memangku vampir dan membiarkan dirinya menghisap darah karakteristik vampir yang mengalir pada tubuhnya.

Bagai Virus yang menggerogoti tubuh Vampir,namun seolah-olah darah Vampirnya menjadi antivirus untuk imbas dari konfrontasi dengan Umbra Witch.

Vampir masih Lemas tak berdaya, saat ini ia tak bisa bergabung dengan tubuh lelaki yang menggendongnya.

"Hei bocah, Aku minta Maaf"

Untuk pertama kalinya....

"Diamlah! Kita harus mencari tempat berteduh"

Suara seraknya berusaha mengucapkan dialog terpenting dari skenario ini.

"Saat aku mencoba melihat ingatannya, aku merasa dibodohi selama ini"

Faith Merobek sisa jas hitamnya untuk menyelimuti vampir dari derasnya hujan.

Nafasnya terengah-engah, Vampir berusaha mengucapkan kalimat terakhir.

"Dia bukanlah sebuah kehidupan, ini bukanlah pencapaian,..... Karena pertarungan kali ini.... Benar-benar mengecewakan..." Vampir kehilangan kesadarannya.

Faith berlari tanpa mengetahui arah, hanya berusaha mencari tempat aman

Dua prajurit memanggilnya

"Kalian berdua, Pemimpin kami ingin menemui kalian" dua orang dengan telinga panjang, dan kulit yang begitu cerah, benar-benar menunjukan sebuah perbedaan pigmen.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

advocatus_d