Pemuda itu ragu-ragu sejenak, kemudian berjalan langsung menuju Connor dan Temira. Dia tersenyum dan berkata, "Nah, sungguh kebetulan bisa bertemu lagi."
"Kita memang punya nasib untuk bertemu satu sama lain..."
Connor melihat pemuda itu mendekat dan bersikap ramah, jadi ia merespon.
"Pemuda, mau kemana kamu? Apakah kamu juga akan ke Kota Quay?"
Pemuda itu bertanya kepada Connor.
"Betul, kami akan ke Kota Quay!"
Connor mengangguk.
"Kita memang ditakdirkan untuk bertemu. Saya juga akan ke Kota Quay..."
Pemuda itu melihat Connor dengan penuh semangat, lalu berbalik ke Temira dan bertanya dengan senyum, "Apakah dia pacarmu?"
"Saya bukan pacarnya! Bagaimana mungkin saya bisa menyukai seseorang seperti dia!"
Temira dengan cepat berbicara tanpa ragu-ragu.
"Oh, maaf. Saya kira kalian berdua sepasang kekasih, pergi bersama!"
Pemuda itu cepat menjelaskan, tapi ada sedikit rasa puas dalam matanya. Dia kemudian mulai mengobrol dengan Temira, mengabaikan Connor sama sekali.