London, Inggris, 27 Mei
Disebuah gudang, Kujira memanggil servantnya
"Ka-kau servant ku?! hebat ada meriam besar ditanganmu yang seakan-akan menggambarkan fisikmu yang kuat, pakaian mewah bangsawan seperti seorang yang bermartabat, hebat" Ucap Kujira dengan semangat
"Ahahaha tentu saja, aku ini Napoleon Bonaparte sang kaisar revolusi prancis" Ucap Napoleon
Kujira: "Hebat...tapi meriam itu bukan noble phantasm mu kan?"
Napoleon: "Bagaimana kau tau master?"
Kujira: "Tentu saja, kau kan class rider"
Napoleon: "....benar juga"
Kujira: "Jadi apa noble phantasm mu?"
Napoleon: "Hahahaha kau akan tau nanti"
Sendai, Japan, 28 Mei
Seorang pria terlihat sedang membuat lingkaran sihir untuk memanggil servant "Aku memang beruntung, aku sudah tau kalau aku adalah master ke 7 yang memanggil servant, tapi, bukankah itu anugrah? Perang kali ini adalah perang holy grail ke 7, sekarang juga merupakan 1997, dan aku adalah master ke 7. Benar ini adalah pertanda dari kemenanganku"
Pria itu berbicara sendiri dan mulai membacakan mantra pemanggilan.
"Dia muncul!!" Ucap pria itu sambil kegirangan
Tampak seorang servant pria yang mengenakan topeng besi berbentuk banteng berwarna hitam, rambutnya putih panjang tidak terurus, bertelanjang dada, dan memakai celana berlapis besi.
"A-apakah kau adalah serva-" "PPRAAAKKK" (Suara penggalan yang membekakkan telinga)
Belum sempat pria itu menyelesaikan kata-katanya, servant itu langsung mengeluarkan kapak dan memenggal kepala pria itu.
Servant itu meninggalkan mayat masternya sendiri dan pergi entah kemana.
Fuyuki, Japan, 30 Mei
Di kediaman keluarga Matou, Seorang kakek tua dengan wajah menyeramkan berjalan menuju kamar Akuma, dengan dibantu tongkat kayu untuk berjalan. kakek itu nampak tidak terlalu suka pada Akuma.
Dikamar Akuma terlihat Akuma sedang berbaring dikasur sambil menatap langit-langit atap.
"Akuma, bagaimana dengan pemanggilanmu?" Tanya kakek tua itu dengan tegas.
Melihat kakeknya, Akuma langsung duduk dan menjawab dengan ketakutan "Sudah berhasil kakek Zouken"
Zouken: "Kelas apa dan siapa yang kau panggil?"
Akuma: "Kelas archer, dia adalah seorang ratu dari kerajaan Tadmur yaitu Zenobia"
Zouken: "Zenobia? Maksudmu seorang ratu yang di telanjangi dan di seret mengelilingi Roma memakai rantai emas? aku tidak tau apakah servant itu kuat atau tidak, tapi jika kau kalah dalam perang dan masih hidup, bersiaplah untuk hukumannya"
Akuma: "Baik kek, aku akan memenangkan perang ini"
Zouken: "Aku mendengar sudah ada master lain yang tiba di Fuyuki, sebentar lagi master-master lain pasti juga berdatangan. Persiapkanlah dirimu"
Akuma: "Baik kek"
Zouken: "Dimana servantmu berada sekarang?"
Akuma: "Dia sedang pergi ke suatu tempat"
Zouken: "Ke suatu tempat? Dan kau tidak tau dimana tempatnya?!"
Akuma terdiam sambil menundukkan kepala.
Zouken: "Menyedihkan bahkan kau tidak tau kemana servantmu pergi"
Zouken langsung meninggalkan kamar Akuma.
Akuma mulai bergumam.
"Kenapa? Kenapa harus aku yang menjadi seorang master? Bukankah master terpilih karna mereka mempunyai hasrat untuk mewujudkan atau ambisi untuk menggapai sesuatu? Lalu aku? Apa aku mempunyai sesuatu yang inginku wujudkan?"
Besoknya
Di perjalanan pulang dari sekolah, Akuma berfikir
"Sudah 5 hari semenjak aku memanggil Zenobia, tapi aku dan Zenobia masih belum akrab, bahkan Zenobia lebih sering pergi entah kemana, tapi yang lebih mengkhawatirkan adalah tidak adanya serangan dari servant atau master lain"
Saat Akuma sedang berfikir, tiba-tiba suatu serangan berbentuk tebasan pedang muncul.
Akuma yang terkejut segera menghindar ke pinggir jalan dan mulai mencari siapa yang menyerang
"Siapa tadi? Apa itu serangan dari servant? Dari serangannya sepertinya itu dari servant kelas saber" Ucap Akuma dalam hati
Serangan kedua dilancarkan, tapi tiba-tiba saja Zenobia muncul dan menghalau serangan itu dengan menembakkan tombaknya.
"Apa kau tidak apa-apa master?" Ucap Zenobia
"I-i-iya, a-aku tidak apa-apa" Ucap Akuma sambil terduduk kaget.
Servant misterius itu terus melancarkan serangan, Zenobia yang tidak tau dimana lawan berada hanya bisa menghindar.
Akuma yang panik mulai berfikir dimana musuh berada.
"Sial, dimana dia berada, aku tidak bisa mengetahui keberadaan musuh hanya dari arah tebasannya karna serangannya berpancar dari berbagai arah, tapi ada yang aneh, serangannya seperti tidak beraturan bahkan terlihat seperti tidak ingin membunuh, siapa dia?"
Saat Akuma berfikir, tiba-tiba Zenobia berteriak.
"KELUARLAH ASSASIN"
Akuma terkejut karna dia menyangka kalau lawannya adalah seorang saber bukan assasin.
Setelah Zenobia berteriak, servant misterius itu muncul dari pepohonan seperti seorang ninja yang keluar dari persembunyiannya.
Terlihat servant pria berpakaian hitam, berambut abu-abu, bermata biru muda, dan bersenjatakan pedang besar.
"Ahahahahahaha, aku ketahuan ya?" Ucap servant itu
"Hanya sekali lihatnya saja aku sudah tau kalau kau adalah assasin dan namamu adalah Charles Henri Sanson" Ucap Zenobia
Disituasi yang sengit, mereka berbincang-bincang sambil bertarung
Sanson: "Siapa namamu wahai archer"
Zenobia: "Hanya servant bodoh yang memberitahukan namanya ke lawan"
Sanson: "Bahkan setelah kau tau siapa aku? Ahahahaha jangan bercanda"
Sanson mengayunkan pedangnya kearah leher Zenobia, beruntung Zenobia berhasil menghindar
Zenobia membalas serangannya dengan mengikat tangan Sanson dengan rantai dan menembakkan tombaknya, Sanson memotong tombak Zenobia menjadi 2, dan langsung melepaskan ikatan rantainya.
Sanson: "Kau pikir akan semudah itu?"
Zenobia: "Sial"
Sanson dan Zenobia terus-menerus melancarkan serangan, pertarungan sengit antar servant yang tidak bisa terelakkan terjadi.
"A-apa ini yang disebut perang holy grail?" Ucap Akuma yang hanya bisa menonton pertarungannya.
Di tengah pertarungan, tiba-tiba Sanson berhenti
Sanson: "Sepertinya aku harus pergi"
Zenobia: "Apa kau takut?"
Sanson: "Jangan bercanda, aku bisa saja membunuhmu sekarang, apa lagi aku tau semua titik lemahmu dan serangan-serangan apa saja yang efektif untuk membunuhmu"
Zenobia terkejut karna Sanson bisa tau semua itu hanya dengan pertarungan yang singkat.
Zenobia: "Jadi itu adalah kelebihanmu sebagai algojo sekaligus dokter?"
Sanson: "Percayalah kehebatanku lebih dari yang kau kira"
Zenobia: "Kau memang cukup hebat untuk seukuran assasin"
Sanson: "Aku tidak tau apa itu pujian atau hinaan. Tapi alasan aku kesini sebenarnya untuk menyampaikan, bahwa ada servant yang telah membunuh masternya dan masih hidup"
Zenobia: "Apa?"
Setelah Sanson menyampaikannya, Sanson menghilang entah kemana
Akuma yang lega, langsung terduduk di jalan.
Zenobia: "Kita belum bisa bersantai, servant yang membunuh masternya dan masih hidup adalah suatu ancaman. Memang ada beberapa servant yang bisa hidup setelah masternya mati, tapi biasanya tidak akan lama"
Akuma: "Jadi kita harus menemukan servant itu dan membunuhnya?"
Zenobia: "Sepertinya begitu"
Setelah berbincang Akuma dan Zenobia pulang kerumah.
Setelah kejadian itu, dikabarkan kalau disekitar kota Fuyuki terjadi banyak pembunuhan yang tidak diketahui siapa pembunuhnya.
-To Be Continue-
London, Inggris, 27 Mei
Disebuah gudang, Kujira memanggil servantnya
"Ka-kau servant ku?! hebat ada meriam besar ditanganmu yang seakan-akan menggambarkan fisikmu yang kuat, pakaian mewah bangsawan seperti seorang yang bermartabat, hebat" Ucap Kujira dengan semangat
"Ahahaha tentu saja, aku ini Napoleon Bonaparte sang kaisar revolusi prancis" Ucap Napoleon
Kujira: "Hebat...tapi meriam itu bukan noble phantasm mu kan?"
Napoleon: "Bagaimana kau tau master?"
Kujira: "Tentu saja, kau kan class rider"
Napoleon: "....benar juga"
Kujira: "Jadi apa noble phantasm mu?"
Napoleon: "Hahahaha kau akan tau nanti"
Sendai, Japan, 28 Mei
Seorang pria terlihat sedang membuat lingkaran sihir untuk memanggil servant "Aku memang beruntung, aku sudah tau kalau aku adalah master ke 7 yang memanggil servant, tapi, bukankah itu anugrah? Perang kali ini adalah perang holy grail ke 7, sekarang juga merupakan 1997, dan aku adalah master ke 7. Benar ini adalah pertanda dari kemenanganku"
Pria itu berbicara sendiri dan mulai membacakan mantra pemanggilan.
"Dia muncul!!" Ucap pria itu sambil kegirangan
Tampak seorang servant pria yang mengenakan topeng besi berbentuk banteng berwarna hitam, rambutnya putih panjang tidak terurus, bertelanjang dada, dan memakai celana berlapis besi.
"A-apakah kau adalah serva-" "PPRAAAKKK" (Suara penggalan yang membekakkan telinga)
Belum sempat pria itu menyelesaikan kata-katanya, servant itu langsung mengeluarkan kapak dan memenggal kepala pria itu.
Servant itu meninggalkan mayat masternya sendiri dan pergi entah kemana.
Fuyuki, Japan, 30 Mei
Di kediaman keluarga Matou, Seorang kakek tua dengan wajah menyeramkan berjalan menuju kamar Akuma, dengan dibantu tongkat kayu untuk berjalan. kakek itu nampak tidak terlalu suka pada Akuma.
Dikamar Akuma terlihat Akuma sedang berbaring dikasur sambil menatap langit-langit atap.
"Akuma, bagaimana dengan pemanggilanmu?" Tanya kakek tua itu dengan tegas.
Melihat kakeknya, Akuma langsung duduk dan menjawab dengan ketakutan "Sudah berhasil kakek Zouken"
Zouken: "Kelas apa dan siapa yang kau panggil?"
Akuma: "Kelas archer, dia adalah seorang ratu dari kerajaan Tadmur yaitu Zenobia"
Zouken: "Zenobia? Maksudmu seorang ratu yang di telanjangi dan di seret mengelilingi Roma memakai rantai emas? aku tidak tau apakah servant itu kuat atau tidak, tapi jika kau kalah dalam perang dan masih hidup, bersiaplah untuk hukumannya"
Akuma: "Baik kek, aku akan memenangkan perang ini"
Zouken: "Aku mendengar sudah ada master lain yang tiba di Fuyuki, sebentar lagi master-master lain pasti juga berdatangan. Persiapkanlah dirimu"
Akuma: "Baik kek"
Zouken: "Dimana servantmu berada sekarang?"
Akuma: "Dia sedang pergi ke suatu tempat"
Zouken: "Ke suatu tempat? Dan kau tidak tau dimana tempatnya?!"
Akuma terdiam sambil menundukkan kepala.
Zouken: "Menyedihkan bahkan kau tidak tau kemana servantmu pergi"
Zouken langsung meninggalkan kamar Akuma.
Akuma mulai bergumam.
"Kenapa? Kenapa harus aku yang menjadi seorang master? Bukankah master terpilih karna mereka mempunyai hasrat untuk mewujudkan atau ambisi untuk menggapai sesuatu? Lalu aku? Apa aku mempunyai sesuatu yang inginku wujudkan?"
Besoknya
Di perjalanan pulang dari sekolah, Akuma berfikir
"Sudah 5 hari semenjak aku memanggil Zenobia, tapi aku dan Zenobia masih belum akrab, bahkan Zenobia lebih sering pergi entah kemana, tapi yang lebih mengkhawatirkan adalah tidak adanya serangan dari servant atau master lain"
Saat Akuma sedang berfikir, tiba-tiba suatu serangan berbentuk tebasan pedang muncul.
Akuma yang terkejut segera menghindar ke pinggir jalan dan mulai mencari siapa yang menyerang
"Siapa tadi? Apa itu serangan dari servant? Dari serangannya sepertinya itu dari servant kelas saber" Ucap Akuma dalam hati
Serangan kedua dilancarkan, tapi tiba-tiba saja Zenobia muncul dan menghalau serangan itu dengan menembakkan tombaknya.
"Apa kau tidak apa-apa master?" Ucap Zenobia
"I-i-iya, a-aku tidak apa-apa" Ucap Akuma sambil terduduk kaget.
Servant misterius itu terus melancarkan serangan, Zenobia yang tidak tau dimana lawan berada hanya bisa menghindar.
Akuma yang panik mulai berfikir dimana musuh berada.
"Sial, dimana dia berada, aku tidak bisa mengetahui keberadaan musuh hanya dari arah tebasannya karna serangannya berpancar dari berbagai arah, tapi ada yang aneh, serangannya seperti tidak beraturan bahkan terlihat seperti tidak ingin membunuh, siapa dia?"
Saat Akuma berfikir, tiba-tiba Zenobia berteriak.
"KELUARLAH ASSASIN"
Akuma terkejut karna dia menyangka kalau lawannya adalah seorang saber bukan assasin.
Setelah Zenobia berteriak, servant misterius itu muncul dari pepohonan seperti seorang ninja yang keluar dari persembunyiannya.
Terlihat servant pria berpakaian hitam, berambut abu-abu, bermata biru muda, dan bersenjatakan pedang besar.
"Ahahahahahaha, aku ketahuan ya?" Ucap servant itu
"Hanya sekali lihatnya saja aku sudah tau kalau kau adalah assasin dan namamu adalah Charles Henri Sanson" Ucap Zenobia
Disituasi yang sengit, mereka berbincang-bincang sambil bertarung
Sanson: "Siapa namamu wahai archer"
Zenobia: "Hanya servant bodoh yang memberitahukan namanya ke lawan"
Sanson: "Bahkan setelah kau tau siapa aku? Ahahahaha jangan bercanda"
Sanson mengayunkan pedangnya kearah leher Zenobia, beruntung Zenobia berhasil menghindar
Zenobia membalas serangannya dengan mengikat tangan Sanson dengan rantai dan menembakkan tombaknya, Sanson memotong tombak Zenobia menjadi 2, dan langsung melepaskan ikatan rantainya.
Sanson: "Kau pikir akan semudah itu?"
Zenobia: "Sial"
Sanson dan Zenobia terus-menerus melancarkan serangan, pertarungan sengit antar servant yang tidak bisa terelakkan terjadi.
"A-apa ini yang disebut perang holy grail?" Ucap Akuma yang hanya bisa menonton pertarungannya.
Di tengah pertarungan, tiba-tiba Sanson berhenti
Sanson: "Sepertinya aku harus pergi"
Zenobia: "Apa kau takut?"
Sanson: "Jangan bercanda, aku bisa saja membunuhmu sekarang, apa lagi aku tau semua titik lemahmu dan serangan-serangan apa saja yang efektif untuk membunuhmu"
Zenobia terkejut karna Sanson bisa tau semua itu hanya dengan pertarungan yang singkat.
Zenobia: "Jadi itu adalah kelebihanmu sebagai algojo sekaligus dokter?"
Sanson: "Percayalah kehebatanku lebih dari yang kau kira"
Zenobia: "Kau memang cukup hebat untuk seukuran assasin"
Sanson: "Aku tidak tau apa itu pujian atau hinaan. Tapi alasan aku kesini sebenarnya untuk menyampaikan, bahwa ada servant yang telah membunuh masternya dan masih hidup"
Zenobia: "Apa?"
Setelah Sanson menyampaikannya, Sanson menghilang entah kemana
Akuma yang lega, langsung terduduk di jalan.
Zenobia: "Kita belum bisa bersantai, servant yang membunuh masternya dan masih hidup adalah suatu ancaman. Memang ada beberapa servant yang bisa hidup setelah masternya mati, tapi biasanya tidak akan lama"
Akuma: "Jadi kita harus menemukan servant itu dan membunuhnya?"
Zenobia: "Sepertinya begitu"
Setelah berbincang Akuma dan Zenobia pulang kerumah.
Setelah kejadian itu, dikabarkan kalau disekitar kota Fuyuki terjadi banyak pembunuhan yang tidak diketahui siapa pembunuhnya.
~To Be Continue
Credits:
Penulis: Ezra
Editor : Zaidan
Staf lain : Fatwa, Nasywa, live,Alvin,kenza
PART.2 PRESENT ©2023