Chereads / FATE/SPADE / Chapter 3 - 03. Cawan Suci

Chapter 3 - 03. Cawan Suci

Fuyuki, Japan, 2 Juni

Di kediaman keluarga matou yang sunyi, terdengar suara langkah kaki yang berjalan di lorong rumah.

Suara langkah kaki yang seakan tergesa-gesa, khawatir, dan marah. Suara itu terus terdengar "tuk tuk tuk" langkah demi langkah. Suara langkah kaki itu berhenti di depan ruangan Matou Zouken. Dan membuka pintu kamar.

"Pantas saja suaranya sangat mengganggu, rupanya kau anak kurang ajar yang memilih kehidupan orang-orang bodoh yang kau sebut normal" Ucap kakek Zouken.

"Aku kesini bukan untuk membicarakan hal itu dasar kakek tua" Ucap pria itu dengan nada tinggi.

"Kau memang dari dulu sangat tidak sopan, jadi apa yang ingin kau bicarakan Kariya" Ucap kakek Zouken.

Kariya: "Aku sudah dengar bahwa Akuma menjadi master di perang Holy Grail, apa kau tidak punya hati nurani?!"

Zouken: "Aku tidak punya nurani? kalau aku tidak punya mungkin kau sekarang sudah ku lempar ke sarang serangga sihir dan menyuruhmu untuk mengikuti perang ini"

Kariya: "Tidak usah membuat pengalihan dengan membahasku. Kenapa kau menyuruh Akuma mengikuti perang ini?!"

Zouken: "Memang siapa lagi yang bisa kariya? Kau yang merupakan anak kandungku malah memilih pergi entah kemana, aku tidak punya pilihan lain selain memilih orang lain dan orang lain itu adalah Akuma. Akuma memang bukan keturunan asli keluarga Matou tapi sihirnya sangat besar yang bahkan aku tidak perlu memasukkan serangga sihir ke tubuhnya"

Kariya: "Jika itu alasanmu, aku akan menggantikannya menjadi master"

Zouken: "Orang yang sudah tidak bisa menggunakan sihir sama sekali sepertimu ingin menjadi master? Apa kau gila, orang yang tidak memiliki sihir memang bisa menjadi master, tapi jika mereka memiliki sihir dari buku sihir Ji, walaupun begitu lokasi buku sihir Ji saja tidak diketahui"

Kariya: "Aku tau ada cara lain, serangga-serangga mu bisa membangkitkan sihirkan?"

Zouken: "Sudah terlambat, Akuma sudah menjadi master, dan kemungkinan dia menang lebih besar daripada kau"

Kariya: "cih"

Kariya pergi tanpa salam meninggalkan kediaman Matou.

Malam Hari di hari yang sama, Rel kereta kota Fuyuki

"SI-SIAPA KAU, JANGAN MENDEKAT JANGAN" Ucap seorang wanita dengan penuh ketakutan

Wanita malang ini hendak dibunuh oleh seorang servant.

Servant itu terus mendekat, langkah demi langkah, dengan nafsu membunuh yang bahkan melihatnya saja sudah membuat takut, ditambah asap yang keluar dari hidung topeng besi bantengnya membuat perasaan tidak tenang, servant itu juga menodorkan kapaknya seakan-akan siap untuk membunuh wanita itu.

"TOLONG, JANGAN BUNUH AKU, AKU AKAN LAKUKAN APA SAJA, TAPI JANGAN MEMBUNUHKU" Ucap wanita itu dengan pasrah.

Tetapi servant tersebut tidak mendengarkannya dan tiba-tiba berlari ke wanita itu.

"AAAAAAAAAAAA"

Itulah ucapan terakhir dari wanita tersebut.

Fuyuki, Japan, 3 Juni

Satu hari setelah kedatangan Kariya ke kediaman Matou.

Akuma sedang bersiap-siap ke sekolah sambil mendengarkan berita di televisi.

"Jasad wanita yang ditemukan dengan kondisi kepala yang sudah menghilang di dekat rel kereta pada 3 Juni lalu masih belum diketahui siapa pembunuhnya. Polisi masih terus mencari siapa pembunuhnya" Ucap reporter di televisi.

"Pembunuhnya selalu memenggal kepala korban? Apa itu perbuatan assasin yang kemarin Zenobia? Karna Henri Sanson alias assasin merupakan seorang algojo pada masa revolusi prancis. Dan aku dengar algojo lebih sering melakukan eksekusi memakai guilotine dengan metode pemenggalan. Tapi apa motif dari pembunuhan ini?"

Ucap Akuma kebingungan.

"Hah, sudahlah, urusan dengan servant yang membunuh masternya saja belum selesai. Peduli setan dengan kasus ini"

Akuma mengambil tasnya dan bergegas pergi

Baru saja membuka gerbang, dia langsung disambut seorang wanita berpakaian anak smp di ujung gang.

"Rambut anak itu pirang" Akuma bergumam dalam hati sembari melewati wanita itu begitu saja.

"Sombong sekali, apa semua anggota keluarga mu begitu?!" Tanya wanita itu.

Akuma dengan santai menjawab "ternyata zaman sekarang masih ada yang menilai seseorang dengan keluarganya, tidak etis sekali" Akuma tidak terkejut wanita itu tau tentang dirinya, sudah biasa bagi orang yang tinggal di kediaman matou melihat orang-orang asing entah itu remaja, dewasa, pria, wanita, bahkan anak kecil datang untuk urusan yang berhubungan dengan hal-hal mistis.

Tapi Akuma juga merasakan ada yang aneh

"Kenapa dia berdiri di sini? Bukankah tinggal masuk saja? Atau jangan-jangan dia bukan ingin kesana?"

Wanita itu menundukkan kepalanya mengangkat sedikit roknya selayaknya bangsawan yang ingin memperkenalkan diri dan berkata "Perkenalkan, namaku Arci Sofanya dan aku adalah 'servant master' "

Akuma yang mendengarkan hal itu hanya bereaksi sedikit lalu bertanya "Apa kelas servantmu?"

Arci: "wow, kukira kau akan bereaksi lebih tapi ternyata hanya seperti itu"

Akuma: "Aku terkejut, tetapi tidak ada gunanya aku memberikan reaksi lebih, karna cepat atau lambat pasti para master dan servantnya akan bermunculan. Walau aku tidak menyangka ada yang langsung menemuiku seperti ini"

Arci: "yah, memang secara normal tidak ada yang memakai cara seperti ini. Apa kau tau kenapa aku berani menemuimu seperti ini?"

Akuma: "?"

Arci: "Karna kau lemah hahahaha"

Gadis itu tertawa, sekali lihat pun tau kalau gadis itu sangat suka meremehkan orang.

Arci: "Apa kau pernah berkaca? Apa kau tau bagaimana penampilanmu? Kantung mata besar, rambut berantakan, dan wajah yang terlihat seperti orang dengan stress berat"

Akuma: "Apa itu penting?"

Arci: "Tentu, Kau harus memperlihatkan ekspresi terbaik saat ku bunuh nanti. Tapi sekarang aku sibuk mencari dunia baru"

Akuma: "Dunia baru?"

Arci: "Apa kau tidak tau? Yah, memang hanya beberapa orang yang tau bahkan seorang master pun tidak mengetahuinya. Sudahlah aku hanya mau bilang itu, saat kita ketemu lagi nanti persiapkanlah dirimu untuk mati. Hahaahaha"

Menghilang. Gadis itu menghilang begitu saja.

"Kau tau bagaimana ninja menghilang? Begitulah yang terlihat ketika gadis bernama Arci itu menghilang"

Sekolah Menengah Keatas Fuyuki

Kelas 11-5

Akuma sedang melamun sambil menunggu guru Matematikanya datang.

"Hah, masalah perang Holy Grail, servant, master dan lain-lain hanya membuatku pusing. Ditambah servant yang membunuh masternya sedang berkeliaran bebas entah dimana. Dan pernyataan tentang dunia baru yang dikemukakan oleh gadis bernama Arci itu juga membingungkan. Hal gila apalagi yang akan datang? Apa akan ada murid baru yang ternyata seorang master? Hah tidak mungkin"

Ditengah lamunannya guru matematika datang

"Anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru, Tohsaka Kujira silahkan"

Murid baru itu perlahan memasuki kelas

"Hallo namaku Tohsaka Kujira mohon bantuannya"

-Di tempat lain, diruang bawah tanah disuatu tempat

"Ada apa?" Ucap seorang pria dewasa yang memergoki wanita yang datang menghampirinya.

Dengan intonasi suara penasaran, memaksa, dan tegas wanita itu berkata

"Aku hanya ingin bertanya, sebenarnya apa itu Holy Grail paman" Tanya wanita yang ternyata keponakan dari pria itu.

"Tohsaka Ame, bukankah kau sendiri tau apa itu Holy Grail, Holy Grail adalah cawan yang bisa mengabulkan seluruh permintaan bagi orang yang memenangkan Holy Grail war" Jawab pria itu.

"Bukan, maksudku apa maksud Holy Grail yang sebenarnya"

.....

*Apa kalian tau apa yang terjadi dengan Holy Grail war sebelum ini?

Holy Grail sebelumnya disebut 'One Day Holy Grail war', kenapa? Pada saat itu perang berakhir dalam 1 hari dan tidak ada yang tersisa dari perang itu, hari yang tak akan terlupakan untuk para magus, mayat ditemukan dimana-mana, ada yang badannya tepisah-pisah, mata keluar, jari-jari terputus, daging tebelah dan menampakkan tulangnya, kepala hancur, alat kelamin patah dan yang lain-lain. Tidak ada yang menang tidak ada yang kalah hanya ada kematian besar. Dan tidak yang tau apa yang terjadi pada hari itu sampai saat ini....

~To Be Continue

Credits:

Penulis: Ezra

Editor : Zaidan

Staf lain : Fatwa, Nasywa, live,Alvin,kenza

PART.2 PRESENT ©2023