Chapter 2 - Chapter 2

5 Hari kemudian

"yey akhirnya hari ini kakak pulang"

ucap ayana

"aku gak sabar mau main sama kakak!!"

ucap Ayana

"tapi kok jam segini belum pulang ya"

ucap Ayana

"mungkin harus menunggu.."

ucap Ayana

Saat itu Desi samperin Ayana

"loh mah??"

ucap Ayana

"kakak mana? Kan kakak hari ini pulang"

ucap Ayana

"waduh gawat.. Kok dia ingat sih"

ucap Desi (dalam hati)

"aku mau ngomong apa ke dia.. Aku gak ada alasan lagi"

ucap Desi (dalam hati)

"erm.. Kakak mu lagi di perjalanan kok bentar lagi sampe"

ucap Desi

"oh.. ok² mah"

ucap Ayana

lalu hantu novila pun muncul di belakang Desi

"tapi itu siapa mah,yang di samping mama?"

ucap Ayana

"itu kakak ya mah??"

ucap Ayana

hantu novila pun tiba tiba menghilang

"yahh dia pergi"

ucap Ayana

"hah?? Kamu lihat siapa.."

ucap Desi

"jelas gak ada orang disitu termaksud kakakmu"

ucap Desi

Lalu Desi pun kesal dan marah

"Katakan yang kau lihat sebenarnya itu siapa!!"

ucap Desi

"t-tadi aku lihat kakak berlumuran darah tersenyum di samping mama"

ucap Ayana

tiba tiba Desi ketakutan dan menangis

"nak?? kamu gak bohong kan.. Mama merinding"

ucap Desi

"kita harus cepat pergi dari sini"

ucap Desi

"t-tapi kenapa ma?"

ucap Ayana

"karena rumah ini sudah tidak aman!!"

ucap Desi

saat itu Desi beresin loper dan memutuskan untuk pindah rumah

sementara dengan Ayana

"kakak.. Aku kangen kakak"

ucap Ayana

"kakak sebenarnya dimana"

ucap Ayana

"dan ini baju pemberian kakak sebelum kakak membenci aku"

ucap Ayana

"aku belum siap pergi dari rumah ini karena banyak kenangan nya"

ucap Ayana

"aku mau ketemu kakak walaupun sekali aja"

ucap Ayana

lalu hantu novila pun muncul di depan Ayana dengan wajah yang menyeramkan

"haii dek,jangan nangis.. Maafin kakak ya"

ucap hantu novila

"k-kakak??"

ucap ayana

Saat itu Ayana menangis

"kamu kangen sama kakak?"

ucap hantu novila

"kakak kenapa?"

ucap Ayana

"k-kok kakak jadi hantu?"

ucap Ayana

"sebenarnya kakak itu.."

ucap hantu novila

"sudah meninggal"

ucap hantu novila

"siapa yang membunuh kakak??"

ucap Ayana

"kakak di bunuh oleh mama"

ucap hantu novila

"karena kakakk terlalu nakal"

ucap hantu novila

"mama membunuh saya dengan cara menusuk saya dengan pisau"

ucap hantu novila

"lalu mama menyiapkan alasan yaitu "kakak nginap di rumah nenek" "

ucap hantu novila

"tapi kenapa bisa begitu?"

ucap Ayana

"kakak dimana!?"

ucap ayana

beberapa jam kemudian

"Ayana Almera Jamalia.. Kesini"

ucap Desi

"nanti ketinggalan kereta api nya"

ucap Desi

Lalu Ayana samperin Desi dengan tatapan sinis

"jangan panggil aku "Yana" lagi.. aku bukan anak kamu sekarang"

ucap Ayana

"loh kenapa yana? Kamu kan anak mama"

ucap Desi

"salah mama apa?? Kok kamu tiba² benci sama mama"

ucap Desi

"karena mama yang membunuh kakak!"

ucap Ayana sambil marah dan teriak

Saat itu Ayana pergi

"Ayana sayang mau kemana!?"

ucap Desi

"bukan urusan kamu.. jangan memanggilku "sayang" lagi!"

ucap Ayana

saat iru Ayana ke kamar dan menemukan hp punya novila

Ayana memutuskan untuk menelepon ayahnya (Ryan)

di telepon

"permisi apakah ini Ryan?"

ucap Ayana

"iya.. Ini siapa?"

ucap Ryan

"ini saya Ayana.. ayah masih ingat aku?"

ucap Ayana

"iya.. Kamu kenapa?"

ucap Ryan