Aula itu penuh dengan kegembiraan saat pembawa acara naik ke panggung sekali lagi, senyum lebar di wajahnya saat ia mengangkat mikrofon. "Para hadirin sekalian, saatnya untuk momen yang kita semua nantikan—penobatan Ratu Prom!"
Sorak-sorai meletus dari kerumunan, dan Lucy menoleh ke Tom, yang berdiri di sampingnya dengan senyum, tangannya lembut beristirahat di punggungnya yang kecil.
Pembawa acara melanjutkan, "Seperti yang kalian semua tahu, Ratu Prom kita dipilih secara bulat. Dia seseorang yang kita semua kenang dengan manis dari masa-masa sekolah menengah kita dan yang jelas terus bersinar hingga sekarang. Seseorang yang tidak hanya memikat hati kita dengan kecantikannya, tapi juga dengan keanggunan, kebaikan, dan cara dia selalu ada untuk teman-temannya. Dia adalah seseorang yang kita semua cintai dan telah kita rindukan selama bertahun-tahun. Dia adalah seseorang yang sangat kita senang bisa kembali di tengah-tengah kita. Ratu yang tidak memerlukan mahkota..."