"Ambil pelan-pelan, sayang. Kamu sudah jauh lebih baik daripada yang kuharapkan," kata Vernon sambil perlahan mengelap keringat di dahi Chloe. Bahkan pendingin udara pun tak bisa mendinginkan suasana di sekitar mereka.
Chloe mendongak kaget karena dia terkejut oleh Vernon yang memanggilnya 'sayang,' karena hal itu pasti mustahil keluar dari mulutnya, setidaknya bukan untuk Chloe.
Dia melihat Vernon seperti terhipnotis sebentar. Dia menatap ke bawah padanya seolah-olah dia benar-benar jatuh cinta, hanya dengan melihat tatapan lembutnya. Tatapan lembut itu memberi ilusi bahwa Vernon benar-benar menghargai apa yang dilakukan Chloe sekarang.
'Ah, tatapan lembut seperti itu saat dia terhipnotis ....'
'Apakah dia sedang memikirkan wanita dalam mimpinya lagi?' Chloe bertanya-tanya. 'Kurasa, meskipun dia sangat membencinya, jejak cinta masih mengalir dalam dirinya.'
'Wanita yang beruntung...'
"Apakah aku menyuruhmu berhenti?" Tanya Vernon. "Lanjutkan."