Sudah larut malam. Berlian masih sibuk memeriksa surel sebelum meneruskannya ke Bosnya. Dia mengecek jamnya dan bergumam karena dia menduga bahwa ia memerlukan paling tidak dua jam lagi sebelum menyelesaikan tugas-tugasnya.
"Sial, hari ini Malam Natal, dan saya belum selesai juga dengan pekerjaan saya," dia mengeluh. "Kenapa saya masih harus melakukan ini sementara saudara-saudara laki-laki saya sudah mulai beristirahat, mungkin menonton film Natal yang norak bersama Ibu dan Ayah?"
Vernon kebetulan mendengar semuanya saat ia membuka pintu. Dia menatap Berlian, yang masih sibuk memeriksa surel. Dia terlihat sangat kesal hingga dia terus mengumpat Bosnya saat bekerja.
Dengan demikian, Vernon menunggu sebentar hingga ia membuka mulut.
"Kamu bisa pulang sekarang, Berlian," Vernon berkata.