Tak seorang pun yang bicara atau bahkan mengerutkan kening. Meskipun hati mereka menangis dan berprotes ingin bebas, wajah mereka terparalisis dan tangan mereka teguh memijat setiap inci tubuh Damien, takut bahwa satu kesalahan pun bisa merenggut nyawa mereka.
"Kamu sepertinya jago dalam ini," katanya pada salah satu wanita yang sedang meraba putingnya.
Wanita itu tidak berbicara tetapi mengangguk.
"Siapa yang mengajari kamu?" Tanyanya.
"Aku…Aku… belajar dari melayani pengawal atasan." Dia menjawab.
Damien hampir muntah ketika dia mendengar itu. "Maksudmu, aku yang mendapatkan sisanya dari penjaga biasa?!" wajahnya berubah merah.
Damien tidak melibatkan diri dengan wanita yang telah 'manusia kelas rendah' miliki.
Para wanita, hampir sepuluh orang, membeku ketika mereka mendengar itu. Mereka tidak berani menerima atau menyangkal tetapi salah satu wanita memutuskan untuk membela dirinya sendiri.
