Dalam kegelapan yang lembut, Kazuki merasakan hangatnya cahaya yang perlahan-lahan menyentuh kelopak matanya. Dalam detik terbuka matanya, dunia yang baru mulai terbentuk di depannya. Dia berada di tengah hutan yang berkilauan dengan cahaya biru yang mengejutkan. Pohon-pohon tinggi berderet membentuk lorong menuju suatu tempat yang tak dikenal.
"Di mana aku?" gumam Kazuki, tak percaya pada pandangannya sendiri. Ia berdiri dengan keseimbangan yang tidak stabil, mencoba memahami keanehan ini.
"Kamu berada di Dunia Sihir, Kazuki," suara halus yang penuh kebijaksanaan memecah keheningan. Kazuki menoleh dan melihat seorang wanita muncul dari balik pohon. Rambutnya seperti sungai air perak yang jatuh di bahu, dan mata biru cerahnya memancarkan pengetahuan kuno.
"Apa? Dunia Sihir?" Kazuki berbicara tanpa sadar, pikirannya masih mencoba merangkai kejadian-kejadian ini.
Wanita itu tersenyum, seakan mengerti kebingungannya. "Ya, dunia di mana mantra dan sihir menjadi nyata. Aku adalah Elara, penyihir yang memanggilmu ke sini."
Kazuki merasa hatinya berdebar, campuran antara rasa takut dan rasa ingin tahu. "Tapi... bagaimana mungkin ini terjadi? Aku hanya membaca buku."
Elara mengangguk paham. "Buku itu adalah portal antara duniamu dan Dunia Sihir. Kamu dipilih, Kazuki. Kamu adalah Pemuda Terpilih yang ditakdirkan untuk membantu kami mengatasi ancaman yang ada di sini."
Kazuki merenung sejenak, berusaha mengolah semua informasi yang baru saja dia terima. "Tapi aku hanya seorang pelajar biasa. Aku tidak memiliki kekuatan atau kemampuan khusus."
"Kekuatan yang sejati berasal dari dalam," jawab Elara sambil tersenyum lembut. "Kamu memiliki potensi yang belum terungkap, dan itulah yang akan aku bantu kamu temukan di sini."
Sebelum Kazuki bisa menjawab, langit tiba-tiba terangkat oleh kilatan cahaya yang memukau. Sebuah benda seperti bola api berwarna biru melintas di langit, meninggalkan jejak percikan warna-warni di belakangnya.
"Apa itu?" tanya Kazuki, matanya tertuju pada fenomena langit yang tak terduga ini.
"Itu adalah Tanda Langit, pertanda penting dalam Dunia Sihir," kata Elara dengan suara serius. "Kamu tiba di saat yang menentukan, Kazuki. Petualanganmu di sini baru saja dimulai."
Kazuki menghirup udara dalam-dalam, merasa kombinasi antara gugup dan semangat. Dia memandang Elara dengan tekad yang baru ditemukan. "Baiklah, aku akan mencoba. Aku akan belajar dan mencari tahu kekuatanku di dunia ini."
Elara tersenyum penuh harapan. "Kamu memiliki semangat yang kuat, Kazuki. Mari, ayo kita mulai perjalananmu di Akademi Eldoria. Dunia sihir menanti untuk dijelajahi."
Dengan kata-kata itu, Kazuki dan Elara memasuki lorong pohon yang berkilauan, memasuki dunia magis yang baru dan petualangan yang belum terungkap. Hutan itu menyambut mereka dengan pesona misteri, mengisyaratkan bahwa segala kemungkinan ada di tangan Kazuki.