Chereads / Pendekar Sihir Dunia Hyrule / Chapter 2 - Mimpi Buruk part 2

Chapter 2 - Mimpi Buruk part 2

Reyn dan Agusto adalah yang pertama masuk ke dalam ruangan itu, karena mereka tipe jarak dekat, Agusto adalah seorang guardian dan Reyn adalah swordsman.

Fredo dan Edward pun mulai masuk mengikuti Reyn dan Agusto. Nathan dan Marry dengan hati-hati mengamati sekitar.

Langkah demi langkah telah mereka lewati dan mulai mengamati situasi dengan cermat, tentu saja mereka tetap waspada.

Ruangan itu terlihat tenang, mereka tidak berani mengendorkan kewaspadaan mereka dan bahkan jika ini adalah dungeon rank C biasa, mereka tidak berani meremehkannya.

Dungeon adalah suatu misteri yang tidak pernah ada yang tahu apa yang terjadi, mereka selalu berubah ubah pada titik tertentu dan meskipun perubahan itu mengikuti sebuah pola tapi tetap saja ini adalah sebuah dungeon.

Karena Dungeon tidak bisa dipercaya.

Kewaspadaan adalah disiplin dalam dungeon, itu adalah prinsip nomor satu para petualang walaupun tidak semua petualang begitu tapi kebanyakan menjalankan disiplin dungeon ini untuk bertahan hidup.

Juga.... Ada banyak legenda tentang petualangan dan Dungeon namun itu hanyalah legenda dari zaman kuno bagi sebagian orang awam tapi bagi para petualang, legenda itu adalah panduan dan pengalaman yang berharga untuk terus bertahan di tempat yang dinamakan dungeon ini.

Fredo melihat ruangan ini dengan ekspresi takjub diwajahnya terukir jelas.

Ini adalah pertama kalinya bagi dirinya melihat dungeon yang terlihat seperti sebuah ruangan di istana kerajaan, Fredo pernah ke istana Sang Raja dan melihat singgasana yang luar biasa.

Ruangan ini terlihat luar biasa menakjubkan bahkan Reyn pun tidak terkecuali, semua dari mereka takjub dengan pemandangan ini dan Edward pertama kali sadar dari keterkejutannya.

"Ini lebih mewah daripada aula sang kaisar Elmud dari kekaisaran Narnia...." Gumam Edward sambil mengencangkan tongkatnya.

"Semuanya tetap waspada! Ini adalah sebuah dungeon!!" Teriak Edward dengan ekspresi jelek dan selalu waspada.

Teriakan Edward membuat mereka semua tersadar dan menjadi lebih waspada.

'Mengapa aku terpesona melihat aula ini? Walaupun aula ini indah dan luas tapi ini tetaplah aula seorang Raja atau Kaisar! Mengapa aku terpana seperti ini?' Batin Nathan.

Hal ini tidak bisa di mengerti baginya dengan akal sehat. Mereka semua merasakan hal yang sama seperti Nathan.

Jadi.... satu hal yang pasti....

"KENAPA KALIAN TERPESONA?"

Mereka semua terpesona dengan sihir seseorang.

"???"

Mereka mendengar suara seseorang yang terdengar keras dengan nada yang bermain-main.

"KARENA INI ADALAH TEMPAT SANG RAJA"

"Huh?" Semua orang agak terkejut mendengar suara yang menjadi jelas tersebut dan tetap menjaga kewaspadaan mereka, masing-masing dari mereka mengencangkan cengkraman mereka ke senjata masing-masing.

'Mosnter cerdas' Itulah yang dipikirkan Reyn dan yang lainnya.

"SANG RAJA DARI NERAKA DAN KEHANCURAN!!!"

Suara itu bergema dan anehnya tampak berasal dari segala arah.

'Itu adalah sihir suara yang membuat orang lain kebingunangan dan terpesona dengan suaranya' Batin Edward.

Mata Edward muncul api biru, dia memeriksa sekitar dan mulai mencari sumber suara.

"SANG RAJA AKAN BANGKIT!!!"

Marry mulai melantunkan alunan mantra dan mengeluarkan Sihir Putih - Berkah Sang Dewi Bulan untuk memperkuat dirinya dan rekan-rekannya. Sihir ini tidak hanya memperkuat tapi menghilangkan efek negatif apapun yang mempengaruhi pikiran dan membuat mereka menjadi rileks.

Ketenangan di butuhkan dalam pertarungan yang mendebarkan.

"SANG RAJA AKAN BANGKIT!!!"

Fredo, Agusto, Nathan, dan Reyn, mulai siap bertempur dan mencari lawan mereka.

"KALIAN SEMUA AKAN MATI!!!"

"Ketemu!! Pada arah Jam 3 ku!!" Teriak Edward setelah menemukan sumber suara.

Tempat monster cerdas itu pun di temukan oleh nya.

"Arrow Lonely" Teriak Nathan langsung menarik panahnya dengan kekuatan luar biasa.

Panah itu dipenuhi oleh kekuatan sihir yang luar biasa terkandung di dalamnya dan lingkaran sihir penguat mulai melingkari panah tersebut.

Setelah panah itu lepas landas, serangannya akan sangat mematikan. Panah dengan kecepatan tinggi menghantam salah satu pilar batu dan setelah menghantam pilar batu, lingkaran sihir itu mulai membesar.

"HEHEHE!" Teriak makhluk kecil itu sambil melompat.

"Huh?" Dia terkejut melihat lingkaran sihir itu mulai berputar. Alunan dan data dalam lingkaran itu berubah, yang membuat makhluk kecil itu cemberut.

"Berengsek!!! Ini bukan Arrow Lonely, kamu pembohong!!!" Teriak makhluk kecil itu dengan ekspresi kesal diwajahnya. Sayap mulai tumbuh di punggungnya dan dia berusaha menjauh dari lingkaran sihir tersebut tapi sudah terlambat.

Nathan tertawa puas.

Serangan itu memang bukan Arrow Lonely tapi mirip dengan Arrow Lonely, serangan ini adalah kartu as miliknya dan setelah mengeluarkan sihir ini kekuatannya terkuras banyak.

-eL Doire Hon-

Itulah sihir terlarang bagi para Archer yang menempuh jalur Racun.

Lingkaran sihir itu meledak dan gas beracun mulai keluar, gas beracun itu telah menandai targetnya.

Targetnya tentu adalah makhluk kecil tersebut.

"Berengsek, kau pikir aku takut denganmu??" Teriak makhluk kecil tersebut.

Meskipun begitu dia telah terikat oleh gas beracun dan gas beracun itu mulai mengepung makhluk kecil tersebut.

"eL Doire Hon.... Secret!!! Teriak Nathan.

Pada saat Nathan mengatakan Secret, gas beracun itu meremes makhluk kecil tersebut dan tidak ada yang tersisa dari gas beracun tersebut, mereka semua telah menguap tanpa ada sisa-sisa racun.

Bahkan mayat makhluk kecil itu pun tidak ada.

"Apakah berakhir begitu saja?" Reyn sangat terkejut dan mulai memandang Nathan dengan cahaya yang baru.

Marry terkejut dengan apa yang di tampilkan Nathan ini.

Edward dan yang lainnya merasa kalau Nathan terlalu luar biasa, ini pertama kalinya mereka melihat jurus tersebut.

Fredo yakin kalau makhluk kecil itu sangat kuat tapi hancur oleh serangan Edward membuatnya mau tak mau terkejut.

Kejutan ini terlalu luar biasa.

"Haa.... haa.... ini terlalu menguras tenaga" Kata Nathan dengan susah payah tapi wajahnya memerah karena malu akan pujian tersebut.

Marry membuat muka bahagia, sambil tersenyum menggoda karena melihat wajah Nathan dan bagi Marry ini kejutan yang luar biasa ternyata Nathan adalah seorang pemalu.

Cahaya berkilau dari tingkat Marry dan dia pun mulai melantunkan mantra penyembuh luka dan mental kepada Nathan.

"Tetap waspada, tempat ini aneh karena terlalu sepi....." Kata Edward dengan nada rendah sambil tetap waspada.

Dia merasa ada yang aneh.

Reyn dan yang lainnya mengangguk dan hanya Marry yang mencibir tidak puas karena dia ingin menggoda Nathan.

Mungkin benih cinta yang telah tertanam kepada Marry mulai tumbuh.

Sebuah destorsi muncul depan singgasana.

Edward pun mulai memperingatkan yang lainnya untuk waspada. Dalam destorsi itu jatuh seorang pemuda tampan dalam ekspresi murung.

"Haaa" Ucap pemuda dengan ekspresi murung itu sambil bangkit dari lantai tempat ia terjatuh tadi.

"Hey..... punk engkau membuat diriku marah" Kata pemuda tersebut dengan ekspresi tajam sambil menunjuk ke pada Nathan.

Reyn terkejut melihatnya dan matanya mulai menyipit. Mata merah, tanduk kecil namun gagah dibagian kanan kepala pemuda itu membuat Reyn tersasar bahwa dia adalah seorang Demon.

Demon.... itu adalah makhluk sihir yang memiliki kecerdasan salah satu ras yang memiliki sihir yang luar biasa. Mereka adalah ras yang aneh dan musuh bebuyutan ras manusia sejak zaman kuno, jika bukan karena banyak ras manusia yang berbakat di setiap mungkin jika ras manusia lemah mereka telah di musnahkan oleh Demon atau bahkan yang terburuk mereka akan menjadikan ras manusia ternak.

Karena ras Demon sangat menyukai daging ras manusia, di masa lalu mereka sering sekali kedapatan mencuri dari kuburan manusia.

Tapi Demon tidak ada di benua ini karena ras manusia sangat menjaga ketat wilayahnya terhadap Demon. Namun apa yang tidak mereka sangka, di Dungeon ini terdapat seorang Demon yang terlihat kuat.

Mata Demon tersebut menatap keenam orang yang ada di ruangan ini dengan ekspresi jahat di matanya.

Dia menyadari kebingungan Reyn dan yang lainnya, Demon ini tidak bisa tidak tertawa dan mulai menghilangkan stress dirinya.

Dia pun mulai mengoceh.