Chereads / Pendekar Sihir Dunia Hyrule / Chapter 4 - Hilang Ingatan

Chapter 4 - Hilang Ingatan

Reyn bangun di dalam sebuah ruangan yang gelap dan berdebu. Terdapat tumpukan serpihan batu di sekitarnya. Di sudut ruangan, dia melihat sesuatu yang bercahaya.

'Cahaya yang sangat indah' Batin Reyn.

Dorongan untuk mendekati cahaya tersebut merasuki dirinya. Tanpa sadar dia mendekati cahaya tersebut dan meraihnya. Saat tangan Reyn menyentuhnya, gelombang kegelapan merambat melalui tubuhnya.

Reyn merasakan kekuatan baru mengalir melalui dirinya. Tidak tahu mengapa dirinya sekarang memiliki kekuatan kegelapan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Perasaan ini terasa aneh dan asing baginya.

Tentu saja Reyn merasa terheran-heran dengan kekuatan kegelapan yang dirinya peroleh. Reyn merasakan kemampuan untuk dengan mudah mengendalikan dan memanfaatkan kegelapan. Seolah-olah dunia di sekitarnya berubah menjadi gelap dan dia dapat melihat dengan jelas bahkan di kegelapan terdalam.

Reyn membentuk kegelapan menjadi beberapa bentuk, dia terus mengubah kegelapan tersebut sampai Reyn berhasil membuat sebuah tentakel dan mengendalikannya.

Tentakel yang terbuat dari kegelapan itu dapat di kontrolnya dan kemahirannya mengontrol kegelapan meningkat. Reyn dapat memadatkan kegelapan dan merubah bentuknya menjadi tajam, hal ini sangat berguna dalam pertempuran.

Apakah dengan kekuatan ini bisa dia gunakan untuk mengalahkan Manusia Kucing Gurun tersebut? Tunggu, Manusia Kucing Gurun?

Tunggu mengalahkan apa.....?

Apa...

Mengapa aku tidak ingat....

Aduh....

"Tunggu... dimana ini? Dan siapa aku...? Reyn" Kepala Reyn pusing dan dia hanya mengingat nama dirinya saja.

Kepalanya terasa cukup menyakitkan.

Dia tidak tahu siapa dirinya dan orang macam apa dirinya yang disebut Reyn ini.

Selain nama dan usianya, Reyn tidak mengingat apapun. Hal ini membuatnya khawatir dan merasa menyedihkan, kepalanya pun terasa sakit hanya mencoba mengingat siapa dirinya.

"Kepalaku sakit memikirkannya..... lebih baik lupakan saja hal tersebut dan mulai fokus untuk keluar dari tempat ini" Gumam Reyn sambil memegang kepalanya yang tiba-tiba sakit tersebut.

Lebih baik lupakan saja, dan melanjutkan kehidupan. Meskipun Reyn penasaran orang seperti apa dirinya dulu tapi Reyn tidak mau ambil pusing, semuanya butuh proses dan dia cepat atau lambat akan mendapatkan ingatannya.

Jadi Reyn akan mengambil jalan perlahan tapi pasti dari pada cepat tapi belum jelas dan menyakitkan.

Dia melihat sekitarnya dan hatinya penuh tanda tanya, dimana sih tempat ini? Ruangan yang gelap dan penuh debu, terdapat banyak serpihan batu disekitarnya seolah-olah telah runtuh karena telah terlalu lama ditinggalkan.

Saat Reyn menjelajahi ruangan ini, terdengar suara aneh yang memecah keheningan. Suara itu semakin dekat, dan tiba-tiba, sekelompok kelelawar raksasa muncul dari lorong yang gelap.

Reyn takjub melihat kelelawar raksasa tersebut yang muncul berkelompok di ruangan ini. Mereka tampak kuat dan mendominasi.

Mata Reyn terus mengamatinya dan salah satu kelelawar besar yang tampak seperti pemimpin mereka sedang menatap Reyn dengan tatapan yang tajam. Mata Reyn dan mata buta kelelawar saling melotot.

Kelelawar yang tampak seperti pemimpin mereka itu berbeda sendiri dari yang lain, dia memiliki satu tanduk tajam dan agak lebih besar dari yang lainnya. Jadi Reyn menganggapnya sebagai pemimpin para kelelawar besar ini.

Saat pemimpin kelelawar besar itu berteriak, kelelawar besar lainnya mulai membentuk formasi pertempuran dan siap menerkam lawannya.

"Squuuuuuaaaarrkk!!"

Mereka pun mulai menyerang Reyn dengan gigi dan cakarnya yang tajam. Hal ini tidak membuat Reyn gentar dan adrenalin nya mulai tumbuh dari dalam tubuhnya.

Reyn dengan cepat menghindari serangan kelelawar raksasa dan mulai membalas dengan menggunakan kekuatan kegelapan barunya. Reyn memanipulasi kegelapan dan muncul lah kegelapan dari bayangannya, lalu Reyn mulai membentuk tentakel hitam yang menjulang ke udara, tentakel tersebut menyerang kelelawar besar dengan cepat dan mengirim mereka terpental.

Kelelawar tersebut terlalu gigih.

Reyn membentuk ujung tentakel menjadi tajam dan sangat tajam, lalu mulai menyerang para kelelawar besar tersebut secara mantap.

Sayatan demi sayatan mulai melukai tubuh para kelelawar besar tersebut.

Perlahan tapi pasti Reyn mulai menyerang titik lemah kelelawar besar secara bertahap dan mereka pun mulai runtuh saat Reyn mengendalikan tentakel tajam tersebut untuk menusuk bagian inti monsternya, semua itu dikarenakan mereka lengah terhadap Reyn dan Reyn pun berhasil mengalahkan sekelompok kelelawar tersebut.

Seiring berjalannya waktu, Reyn mengerti dan tahu kelemahan para kelelawar besar tersebut dan bahkan mengalahkan pemimpin kelelawar besar tersebut.

"Sebelas?" Gumam Reyn sambil menatap sebelas kelelawar besar tersebut.

Mereka semua meninggal karena lubang besar di bagian dada tengahnya.

Perlahan mereka mulai menjadi asap hitam dan menjatuhkan sebuah kristal.

Ini adalah tanda saat monster dungeon telah di kalahkan, jika mereka berasal dari monster biasa maka akan meninggalkan mayat tapi kalau monster dungeon tidak.

Mereka akan berubah menjadi gumpalan asap ungu kehitaman dan menjatuhkan kristal monster.

'Ini akan menjadi menyenangkan' Batin Reyn sambil menatap ke depan.

Disini bukan hanya ada satu kelompok kelelawar besar, melainkan ada beberapa kelompok kelelawar raksasa mulai bermunculan satu persatu.

Tidak peduli siapa mereka, mereka yang berani melawanku, akan ku ladeni dengan sangat baik jadi.....

Lu Jual, Gue Beli.

Aku akan menghancurkan setiap dari mereka, bersiaplah.

"Bangsat!!!"

Reyn tidak gentar dan menatap tajam kepada sekelompok kelelawar itu dan mengendalikan kekuatan kegelapan miliknya dengan lebih leluasa dan kuat.

Diujung tentakel kegelapan dia mengubahnya menjadi sangat sangat runcing dan tajam secara keseluruhan, dengan cepat Reyn mengendalikan tentakel tersebut menuju pada tubuh setiap kelelawar besar yang ada.

Pada setiap kali dia membunuh sekelompok kelelawar raksasa dan tentakel di kendalikan nya mulai menusuk dada target. Dan tentakel tajam tersebut terus menusuk dan mereka akan bertempur pada setiap kelelawar besar tersebut memulai sebuah gerakan.

Reyn semakin mahir menggunakan kegelapan, terlebih lagi tentakel tajam yang terbuat dari kegelapan yang di keraskannya menjadi sangat mudah dikendalikannya.

Hal ini luar biasa.

Ini adalah pertempuran yang mendebarkan.

Reyn merasa sangat bersemangat untuk bertempur.

Setelah Reyn berhasil mengalahkan beberapa dari banyaknya sekelompok kelompok kelelawar raksasa. Reyn mulai melanjutkan menjelajahi ruangan tersebut.

"Sangat menyenangkan, sayangnya mereka semua telah musnah semuanya" Gumam Reyn dengan penuh semangat.

Dia pun menatap ruangan ini dan mulai mencari jalan keluar

Di salah satu sudut, Reyn menemukan sebuah pedang yang tergeletak di atas tanah. Pedang ini terlihat kuat dan memancarkan aura yang memikat.

Reyn tertarik olehnya.

Karena Reyn sekarang memiliki pandangan yang tajam dalam kegelapan jadi dia tidak akan menyia-nyiakan kemampuan ini, baginya kekuatan tersebut adalah anugerah dari tuhan.

Reyn hanyalah petualang biasa yang berpetualang untuk melanjutkan hidupnya, ilmu pedangnya biasa saja dan peringkat sebagai petualang hanyalah rank C. Meskipun rank C cukup bagus di sebuah kota biasa tapi bagi kota besar atau ibu kota peringkat Reyn adalah biasa saja dan tidak ada banyak di butuhkan seperti rank B dan rank A, jadi kesempatan ini tentu tidak akan disia-siakannya.

"Eh petualang?"

Reyn perlahan mulai mengingat, dirinya adalah seorang petualang rank C. Bagi Reyn, terbangun di ruangan ini adalah sebuah berkah walaupun dia kehilangan ingatannya dan dia tidak peduli dengan hal lain. Kejadian para petualang atau orang biasa terbangun di sebuah dungeon sudah biasa bagi orang-orang dunia Hyrule ini, banyak kejadian orang tiba-tiba menghilang dan pindah ke dungeon.

Ada yang meninggal, ada yang berhasil selamat, ada yang mendapatkan kemampuan super dan ada juga tidak mendapatkan apa-apa.

Meskipun hanya mengingat beberapa Reyn merasa bersyukur dan berencana untuk terus menjelajahi dungeon untuk mendapatkan kembali ingatannya.

Reyn berjalan dan mengambil pedang tersebut, dan dia merasakan kekuatan air darinya. Pedang ini terasa ringan dan terasa pas di tangan Reyn, lagian Reyn awalnya adalah seorang pendekar pedang. Dia merasakan aliran energi air yang mengalir melalui pedang tersebut, memberikan kekuatan tambahan pada serangannya.

'Ini luar biasa' Batin Reyn dengan ekspresi takjub dalam wajahnya.

Jadi Reyn mulai merasa dirinya sudah setara dengan petualang rank A atau bahkan merasa lebih baik dari rank A rata-rata, tapi dia tidak boleh sombong.

Reyn mengingatkan dirinya sendiri.

Sebelum dia mendapatkan ingatan penuhnya dan tahu siapa dirinya, Reyn harus tetap menjalani semuanya dengan rendah hati.

Dalam perjalanan Reyn keluar dari ruangan itu, Reyn menemukan sebuah koridor yang terbuka dan dia penasaran. Di sepanjang koridor, ada serangkaian jebakan yang berbahaya. Beberapa jebakan termasuk jebakan panah yang tersembunyi dan jebakan lantai yang dapat memicu jebakan logam untuk menjatuhinya.

Reyn tidak gentar malahan bahagia.

'Inilah saatnya mencoba kekuatan baruku dan terbiasa dengannya' Batin Reyn.

Dia penuh dengan semangat tinggi, Reyn menatap pedang baru yang di dapatnya dengan ekspresi lembut.

'Terlebih lagi pedang ini luar biasa, aku harus dengan cepat terbiasa menggunakannya'

Jadi Reyn melangkah maju melewati jebakan tersebut. Dengan bantuan kekuatan kegelapan dan kekuatan air dari pedang barunya, Dia dengan mudah menghindari jebakan dan bahkan berhasil menangkis beberapa serangan dengan pedangnya. Reyn menggunakan kemampuan kegelapan untuk menyelinap melalui koridor dengan cepat, sementara pedangnya yang bertenaga air membantu melindungi dirinya dari serangan jebakan yang tidak dapat dihindari.

Reyn mulai secara perlahan tapi pasti melewati jebakan tersebut dan dengan mantap mencapai tujuannya.

Akhirnya, Reyn berhasil keluar dari koridor yang penuh dengan jebakan dan melanjutkan petualangannya. Dia menemukan dirinya berada di suatu ruangan yang luas dan terang. Ada sebuah pintu besar di depan Reyn, tampaknya menjadi jalan keluar dari tempat ini.