Chereads / Sang pria pemuas / Chapter 25 - Bab 25

Chapter 25 - Bab 25

*Membabat habis hutan RIMBA*

Aku kini menggondong mbak Yanti untuk masuk kedalam kamar mandi, mbak Yanti berusaha turun dari gendonganku, tapi aku menahanya agar dia tetap berada digendonganku..

"Joni,, turunin mbak" ucap mbak Yanti.

"Udh, mbak diem aja deh" sahutku.

Kini kita berdua sudah berada didalam kamar mandi, aku lantas menurunkan mbak Yanti dari gendonganku.

"Hu,,, kamu ini Jon pake gendong mbak segala" ucap mbak Yanti protes.

"Kalo gak gitu kita gak jadi mandi barreng mbak" sahutku.

Mbak yanti hanya diam saja menatapku,

"Ayo kita mandi mbak" ajakku.

"mbak mandi masih pake pakaian aja ya Jon" ucapnya.

"masak mandi masih pake pakaian lengkap sih mbak, mana bisa bersih" sahautku.

"mbak malu jon kalo harus telanjang bulat" ucap mbak Yanti.

"kenapa malu, aku kan adik mbak, lagian kan kita sudah sering mandi bareng" sahutku.

"Iya udah, kamu hadap ke belakang dulu, mbak mau lepas pakaian dulu" ucap mbak yanti menyuruhku untuk balik badan.

Akupun lantas memutar tubuhku menhadap kebelakang.

"Sudah belum mbak" tanyaku.

"Sudah Jon" sahutnya.

Aku memutar kembali tubuhku untuk menghadap ke arah mbak Yanti,.

"Lho,, Bh sama CD nya kq gak dilepas mbak" ucapku.

"Udh gini aja mbak mandinya"

aku tak menjawab ucapanya dan akau langsung mendekati mbak Yanti dan melepas pengait BH nya.

Tuingg,,,

dada mbak yanti memantul saat aku melepas bhnya yang terlihat masih sangat kencang.

"Nah gini kan bagus," ucapku

Mbak Yanti langsung menutupi dadanya dengan kedua tanganya yang terlihat tidak bisa menutupi semuanya karena dada mbak Yanti yang besar dan kencang.

"Udh dong Jon, jangan lihat dada mbak terus" ucapnya malu.

"Ngapain ditutupi mbak, dada mbak kan bagus banget dan masih kencang gak kendor sama sekali" sahutku.

Kini pandanganku tertuju ke CD mbak Yanti, aku melihat bulu jembut yang keluar dari samping Cdnya.

"Banyak banget mbak jembutnya" ucapku.

"Mbak gak pernah cukur jembut Jon, makanya panjang" ucap mbak yanti.

Aku langsung jongkok di depan Mbak Yanti, lalu kepelorotkan CD nya.

"Bener bener lebat banget mbak, udh kayak hutan amazon" ucapku.

"Udh jon mbak malu kalo kamu liatin terus" sahutnya.

"Tunggu bentar mbak aku keluar dulu, mbak duduk aja dipinggiran wadah Air." ucapku dan ngeloyor keluar kamar mandi.

"Mau kemana kamu jon" tanya mbak Yanti yang terdengar dari dalam kamar mandi saat aku sudah diluar.

Aku keluar kamar mandi dan masuk kekamarku untuk mencari cukuran jenggot.

Saat sudah ketemu cukuran jenggot aku lantas balik ke kamar mandi dan masuk kedalam, mbak yanti yang melihatku membawa cukuran jenggot lantas bertannya.

"Buat apa itu cukuran jenggot Jon" tanya mbak Yanti.

"Buat cukurin jembut mbak lah, biar gak kayak hutan amazon", sahutku

Mbak Yanti hanya diam melihatku mendekatinya, aku langsung membasahi jembutnya dan mengambil sedikit sabun cair lalu mengoleskan ke jembut mbak yanti, agar gak merasa sakit saat aku mencukur jembutnya.

"Uhh.... geli Jon" ucap mbak yanti saat aku mengusap usap jembutnya untuk meratakan sabun,

Aku menghiraukan ucapanya, merasa sudah cukup meratakan sabunya, aku langsung mengangkangkan kedua kakinya agar bisa bebas mencukur jembutnya,

Mbak Yanti hanya menurut saja saat aku mengangkangkan kakinya. akupun mulai mencukur jembutnya dengan pelan agar mbak Yanti merasa nyaman.

Saat aku mencukurnya, kadang kadang aku mngusap itilnya dengan jempolku.

"Ah... jon, jngan diusap usap itil mbak"

"Memang kenapa mbak" sahutku.

"Nanti mbak jadi terangsan Jon"

"Kalo mbak terangsang, nanti Joni jalati mem*k mbak" sahutku.

"Emang kamu sudah pernah Jon jilatin Mem"k" tanya mbak Yanti.

"Belum mbak, joni hanya pernah lihat di video saja" ucapku berbohong.

"Ahhh,, jonn,,, enakkk" racau mbak yanti saat aku memelintir itilnya yang imut.

"Enak kan mbak" sahutku.

"Iyaa,,,, jonn,,,, enaak,,,,"

Saat jembut mbak yanti sudah bersih, Aku membilas Mem*knya untuk membersihkan sisa sabun dan potongan jembut mbak Yanti.

Kinini aku melihat mem*k mbak Yanti yang mulus dan terlihat masih agak sempit, dan belum ternganga besar, mungkin karena burung mas,Arip kecil.

Aku lalu mendekatkan mulutku ke mem*knya, dan langsung kucaplok bibir mem*knya yang belum bergelambir sama sekali.

*uhhh,,, Jonnn,,, aku apakan mem*k mbak" ucap mbak yanti saat aku sudah mencaplok mem*knya dan menjilat jilatnya.

Aku menyibak bibir mem*knya dan melihat bagian dalam yang masih berwarna pink,

Kujulurkan lidahku untuk masuk sedikit kedalam liangnya.

Aaaahhhh,,, Jonnn enak" desah mbak Yanti

Kini kuarahkan lidahku ke itilnya, dan langsung kulumat itil mbak Yanti dengan gemas.

Aaahhhhh,,,,,

Joonnnn,,,,,,

terus,,,,,, enak sekali.

Mbak belum pernah merasakan yang enak seperti ini.....

uuuuhhhhhh,,,, Aaaahhh....

Aku menyudahi jilatanku lalu bertanya kepada mbak Yanti.

"memang mas Arip gak pernah jilatin mem*k mbak" tanyaku.

"Boro boro dia menjilatnya, wong kalo lagi maen kuda kudaan aja dia langsung maen tancap, tanpa membuat memek mbak basah dulu" ucapnya.

"Masak sih, tapi enak gak pas digenjot mas Arip." tanyaku.

"Enak apanya, udh gak pake pemanasan, dan keluarnya juga cepet banget, baru sepuluh genjotan aja dia udah keluar, trus aku dapat enak dari mana" ucap mbak Yanti.

"Ya udah kalo gitu, sekarang akan aku buat mbak merasa enak, yang belum pernah mbak rasakan selama ini." sahutku.

Mbak yanti lalu berdiri dan memandangku lalu tersenyum. aku langsung mencium bibirnya dan melumatnya dengan intens,

satu tanganku kugunakan untuk meremas remas dadanya dengan lembut. sedangkan tangan satungnya kugunakan untuk mengosok gosok mem*knya

Aku melepas ciumanku lalu mengarahkan mulutku ke dadanya, untuk mencaplok dadanya yang besar, pentilnya yang berwarna merah muda kumainkan didalam mulutku, kadang kuhisap kuat kuat dan kandang juga aku menggitnya pelan..

Aaaahhh,,, Jonn,,,,...

hisaapp,,,, yang kuat,,,, pentil mbak,,,,

Ahaahhh,,, enak banget,,,, jooonnnn... racau mbak yanti saat aku memainkan dadanya dengan mulutku.

Setelah puad bermain dengan dadanya kini aku menyuruh mbak Yanti duduk kembali ke pinggiran bak air,

Saat mbak Yanti sudah duduk, langsung kerentangkan kakinya dan kujilat dengan rakus mem*knya yang mengemaskan,

Kumasukan jari tengahku untuk menyodok nyodok bagian dalam liangya, sambil terus menghisap itilnya.

Aaaa hhhhhhh,,.

teerrruuussss,,,, jooonn,,,,

Mbakkk,,,,,, mau,,, pipisss,,,,,

aaaaahhhh,,,,,,

saatt aku merasa mbak yanti mau klimaks, maka kupercepat sodokan jariku didalam liangnya, sampai saat mbak Yanti memekik dengan keras dan pahanya bergetar hebat..

AAAAAAAHHHHHHH......

JOOONNII.......

MBAK,,,,,, PIPIS,,,,,,

CRUT.....

SEERRRR.....

SEEERRRRR....

saat cairan menyembur dengan deras dan membasahi wajahku.

"Gila mbak ku ini,,, ternyata dia bisa squirt" batinku berbicara.

Kini aku berdiri didepanya, mbak yanti langsung memelukku karena dia masih merasa lemas karena habis orgasme dengan hebat.

"Bentar jon mbak masih lemes, dan mem*k mbak masih berkedut kedut" ucapnya yang masih duduk di pinggir bak air sambil memelukku.

"Enak gak mbak" ucapku sambil mengusap usap kepalanya.

"Enak banget Jon, mbak belum pernah merasakan seperti ini selama mbak menikah" ucap mbak yanti lemas.

"Mau yang lebih enak gak mbak" ucapku.

"Emang mau apa lagi Jon, ini aja mbak udh lemes banget" sahutnya.

"Nanti juga mbak bakal tau, dan mungkin mbak mungki gak bisa berjalan karena mbak akan terkapar lemas" sahutku.

"hihihihihi,,, mbak jadi pngen merasakan apa yang kamu katakan Jon" sahut mbak yanti...

sekarang mbak yanti kumandikan karena aku mihat mbak yanti yang begitu lemas ,

kusabuni semua tubuhnya dengan bersih, setelah selesai memandikanya, mbak yanti langsung kugendong masuk kekamarnya, mbak yanti hanya diam meneriama perlakuanku.

Setelah meletakan mbak yanti dikamarnya, aku kembali kemar mandi untuk mandi, selesai mandi dan berpakaian aku berjalan ke arah kamar mbak Yanti.

Aku melihat mbak yanti yang tertidur pulas tanpa mengenakan pakaian, aku lalu mendekatinya dan kuselimuti tubuh polosnya,

Lalu aku berjalan pergi keluar kamarnya, tapi sebelum pergi ku kecup bibirnya sekilas lalu mengusap pipinya dengan lembut, sambil berkata,

"* Mulai sekarang Aku akan membuat Kamu selalu bahagia Mbakku sayang*"