Chereads / IMAN YANG MENARIK MUJIZAT / Chapter 20 - Melwati ujian dengan Iman

Chapter 20 - Melwati ujian dengan Iman

Dalam hidup, kita sering dihadapkan dengan berbagai ujian dan tantangan yang menguji iman kita. Ujian bisa datang dalam bentuk kesulitan finansial, masalah kesehatan, kegagalan, kehilangan orang terkasih, konflik dengan orang lain, dan banyak lagi. Bagaimana cara melewati ujian-ujian ini dengan iman yang kokoh?

Melewati ujian dengan iman berarti tidak hanya mengandalkan kekuatan dan kebijaksanaan kita sendiri, tetapi percaya sepenuhnya pada Allah yang Mahakuasa dan mengandalkan-Nya untuk membimbing dan menguatkan kita melewati setiap ujian. Di bawah ini, akan diuraikan beberapa cara yang dapat membantu kita melewati ujian dengan iman

Doa dan Ketergantungan pada Allah: Ketika menghadapi ujian, langkah pertama yang penting adalah berdoa dan mencari Allah dalam doa. Mengakui keterbatasan kita dan meletakkan segala sesuatu di tangan-Nya. Dalam Filipi 4:6-7 tertulis, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Dan damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."

Mengandalkan Firman Tuhan: Firman Tuhan adalah pedoman hidup kita dan menjadi sumber kekuatan dan penghiburan ketika kita menghadapi ujian. Dalam Mazmur 119:105 tertulis, "Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." Ketika kita mengandalkan Firman Tuhan, kita akan menemukan petunjuk-Nya untuk melewati setiap ujian.

Menjalin Hubungan yang Erat dengan Tuhan: Memperkuat hubungan kita dengan Tuhan melalui doa, meditasi firman, dan ibadah adalah kunci untuk menghadapi ujian dengan iman. Dengan menjalin hubungan yang erat dengan Tuhan, kita akan merasakan kehadiran-Nya yang menguatkan dan membimbing kita melalui setiap ujian.

Berpikir Positif dan Bersyukur: Ketika menghadapi ujian, seringkali kita cenderung berfokus pada masalah dan kesulitan yang dihadapi. Namun, dengan berpikir positif dan bersyukur atas berkat-berkat yang kita miliki, kita akan merasa lebih kuat dan lebih mampu menghadapi ujian-ujian tersebut.

Belajar dari Pengalaman: Setiap ujian membawa pelajaran berharga bagi kita. Alih-alih melihat ujian sebagai sesuatu yang merugikan, kita bisa melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh dalam iman. Dalam Yakobus 1:2-4 tertulis, "Hendaklah kamu menganggapnya sebagai suatu kebahagiaan, saudara-saudaraku, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, karena kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan."

Mencari Dukungan dari Saudara Seiman: Berbagi beban dengan saudara seiman dapat membantu kita melewati ujian dengan lebih mudah. Dalam Galatia 6:2 tertulis, "Sebab itu hendaklah kamu saling membantu membawa beban yang satu dengan yang lain; dengan demikian kamu menepati hukum Kristus."

Mengenali Kebijaksanaan Allah: Mengakui bahwa Allah adalah Mahakuasa dan memiliki rencana yang lebih besar daripada yang bisa kita lihat dan mengerti. Percayalah bahwa segala sesuatu bekerja sama untuk kebaikan bagi mereka yang percaya kepada-Nya (Roma 8:28).

Dalam situasi ujian, kita juga bisa belajar dari contoh-contoh di Alkitab, seperti Ayub yang tetap setia dan tidak meragukan Allah, meskipun menghadapi berbagai penderitaan (Ayub 1:20-22). Demikian pula, Yesus Kristus sendiri merupakan contoh yang sempurna dalam menghadapi ujian. Dalam Gethsemane, ketika dihadapkan dengan penderitaan dan kematian yang akan datang, Ia berdoa, "Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, cabutlah cawan ini dari pada-Ku; tetapi janganlah seperti Aku kehendaki, melainkan seperti Engkau kehendaki" (Matius 26:39). Dengan penuh iman, Yesus menyerahkan diri-Nya sepenuhnya kepada kehendak Bapa-Nya.

Dalam kesimpulannya, melewati ujian dengan iman berarti mencari Tuhan dalam doa, mengandalkan Firman Tuhan, menjalin hubungan yang erat dengan-Nya, berpikir positif dan bersyukur, belajar dari pengalaman, mencari dukungan dari saudara seiman, dan mengenali kebijaksanaan Allah. Dalam setiap ujian, kita dapat belajar dari contoh-contoh dalam Alkitab dan meneladani Yesus Kristus dalam menghadapi ujian dengan iman yang kokoh dan percaya sepenuh hati pada Allah yang Mahakuasa.

Ketika kita mengalami ujian dan kesulitan dalam hidup, seringkali kita merasa lemah dan bingung tentang bagaimana cara melewatinya dengan iman yang teguh. Namun, bagi Billy Graham, seorang evangelis terkenal dan penginjil Kristen yang dihormati, melewati ujian dengan iman bukanlah sesuatu yang mustahil. Dalam pandangan Billy Graham, ada beberapa prinsip penting yang dapat membantu kita melewati ujian dengan iman yang kokoh dan tetap teguh berdiri di tengah badai kehidupan.

Ketergantungan pada Tuhan Melalui Doa, sebagai sarana untuk berbicara dengan Tuhan dan mencari bimbingan-Nya dalam segala hal, termasuk melewati ujian dan kesulitan hidup. Bagi Graham, doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Sang Pencipta, Sang Pemberi Hidup, dan Sang Penolong. Dalam doa, kita dapat mencurahkan isi hati, menghadirkan kebutuhan kita, dan memohon kasih karunia Tuhan untuk membantu kita melewati ujian dengan iman yang teguh.

Dalam tulisannya, Graham mengutip perkataan Yesus kepada para murid-Nya tentang doa dalam kitab Matius 7:7-8, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Sebab setiap orang yang meminta, menerima, dan setiap orang yang mencari, mendapat, dan bagi orang yang mengetok, pintu akan dibukakan."

Melalui doa, kita menunjukkan ketergantungan dan keterkaitan kita dengan Tuhan, dan kita mengakui bahwa kita tidak mampu melewati ujian dengan kekuatan kita sendiri. Dalam keheningan hati dan keluhuran jiwa, kita mendekatkan diri kepada Allah dan menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya, termasuk ketakutan, kekhawatiran, dan keraguan kita.

Mengandalkan Firman Tuhan sebagai Pedoman Hidup adalah panduan hidup yang harus dipegang teguh. Dalam tulisannya, ia sering kali mengutip ayat-ayat Alkitab yang memberikan hikmat dan penghiburan bagi mereka yang sedang menghadapi ujian dan kesulitan. Ia meyakini bahwa dalam Firman Tuhan terkandung janji-janji, pengharapan, dan kebenaran yang menjadi sumber kekuatan dan ketenangan bagi jiwa yang resah.

Graham mengajarkan bahwa kita harus memperkuat iman kita dengan mengandalkan janji-janji Allah yang terdapat dalam Firman-Nya. Ia menekankan pentingnya merenungkan firman-firman yang menyatakan tentang kasih karunia Tuhan, anugerah-Nya, dan janji-Nya untuk menyertai kita dalam segala situasi.

Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Rasul Paulus menuliskan tentang pentingnya Firman Tuhan sebagai sumber penghiburan dan pengharapan: "Sebab segala yang ditulis dahulu, ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita melalui ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci, memperoleh pengharapan." (Roma 15:4)

Memiliki Kepenuhan Roh Kudus, memahami dan mengalami kepenuhan Roh Kudus adalah hal yang vital dalam melewati ujian dengan iman. Kepenuhan Roh Kudus adalah anugerah dari Allah bagi setiap orang percaya dan merupakan sumber kuasa dan penghiburan yang diberikan-Nya untuk membimbing dan menguatkan kita dalam hidup ini.

Dalam tulisannya, Graham menuliskan tentang peran penting Roh Kudus dalam menghadapi ujian dan kesulitan, "Roh Kudus datang untuk memberi kita kekuatan dan penghiburan. Dia akan menggali kedalaman hati kita dan memberikan pengertian yang mendalam tentang kasih dan kehadiran Tuhan di tengah-tengah badai kehidupan."

Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus menuliskan tentang pentingnya kepenuhan Roh Kudus dalam hidup seorang Kristen: "Janganlah kamu mabuk karena anggur, yang mengakibatkan hawa nafsu, tetapi berisi-lah oleh Roh, dan berbicaralah seorang kepada yang lain dengan mazmur, puji-pujian, dan nyanyian rohani, serta bernyanyi dan menyenangkan hatimu bagi Tuhan." (Efesus 5:18-19)

Menjalin Hubungan yang Erat dengan Tuhan melalui Penggenapan Perintah-Nya, menjalin hubungan yang erat dengan Tuhan melalui penggenapan perintah-Nya adalah kunci untuk melewati ujian dengan iman yang teguh. Ia menekankan pentingnya hidup dalam kekudusan dan ketaatan kepada kehendak Allah sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada-Nya.

Graham menuliskan tentang pentingnya hidup dalam kekudusan dan ketaatan dalam tulisannya, "Melewati ujian dengan iman berarti hidup dengan integritas dan kesalehan di hadapan Allah. Kita harus hidup sesuai dengan ajaran-Nya dan berusaha menaati segala perintah-Nya."

Dalam suratnya kepada jemaat di Kolose, Rasul Paulus menuliskan tentang pentingnya hidup dalam ketaatan kepada Allah: "Sebab itu, hendaklah kamu menjadi orang-orang pilihan Allah yang kudus dan kekasih-Nya, berpakaianlah dengan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran." (Kolose 3:12)

Bersatu dalam Persaudaraan Kristen, menekankan pentingnya bersatu dalam persaudaraan Kristen dalam menghadapi ujian dan kesulitan. Ia mengajarkan bahwa kita tidak perlu menghadapi ujian sendirian, tetapi kita memiliki saudara-saudari seiman yang siap memberikan dukungan dan doa bagi kita.

Dalam tulisannya, Graham menuliskan tentang pentingnya persaudaraan Kristen dalam hidup seorang percaya, "Kita adalah tubuh Kristus yang saling terkait dan saling mendukung. Ketika kita bersatu dalam kasih Kristus, kita akan mengalami kehadiran-Nya yang memampukan kita melewati ujian dengan iman yang kokoh."

Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Rasul Paulus menuliskan tentang pentingnya persaudaraan Kristen dalam hidup kita: "Bersukacitalah bersama dengan orang yang suka bersukacita, dan menangislah bersama dengan orang yang menangis." (Roma 12:15)

Menyatakan Iman melalui Pelayanan dan Kesaksian, Menurut Billy Graham, cara lain untuk melewati ujian dengan iman adalah dengan menyatakan iman melalui pelayanan dan kesaksian kita kepada orang lain. Ia menekankan pentingnya memberitakan Injil Kristus dan menjadi saluran berkat bagi sesama.

Graham menuliskan tentang pentingnya pelayanan dan kesaksian dalam tulisannya, "Kita dipanggil untuk menjadi terang dan garam dunia ini. Melewati ujian dengan iman berarti memberikan kesaksian hidup kita tentang kasih dan kuasa Tuhan kepada dunia yang membutuhkannya."

Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menuliskan tentang pentingnya pelayanan kita kepada sesama: "Bersukacitalah bersama dengan orang yang suka bersukacita, dan menangislah bersama dengan orang yang menangis." (1 Korintus 1:3-4)

Melewati ujian dengan iman menunjukkan betapa pentingnya doa, mengandalkan Firman Tuhan, memiliki kepenuhan Roh Kudus, menjalin hubungan yang erat dengan Tuhan, bersatu dalam persaudaraan Kristen, dan menyatakan iman melalui pelayanan dan kesaksian. Melalui prinsip-prinsip ini, Graham meyakinkan kita bahwa melewati ujian dengan iman adalah mungkin, karena kita memiliki Tuhan yang Mahakuasa, Allah yang setia dan penuh kasih karunia, yang senantiasa menyertai kita di setiap langkah hidup. Dengan menjalankan pandangan Billy Graham ini, kita dapat menghadapi ujian dengan keyakinan, ketenangan, dan iman yang kokoh, karena kita tahu bahwa Allah selalu berada di samping kita, membimbing dan menguatkan kita dalam setiap situasi kehidupan.