Kerjakan Bagianmu, Allah Mengerjakan BagianNya, kesematan dalam Yesus Kristus
Pernyataan "Kerjakan Bagianmu, Allah Mengerjakan Bagiannya" mencerminkan esensi dari kehidupan rohaniah yang sejati. Ungkapan ini menunjukkan kolaborasi antara manusia dan Allah dalam menjalani rencana-Nya, terutama dalam konteks keselamatan melalui Yesus Kristus. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna dari ungkapan ini dan bagaimana kita dapat hidup dalam keselamatan-Nya dengan penuh sukacita dan ketekunan.
Allah Selalu Bekerja dalam Segala Rencana-Nya, Allah adalah Pencipta dan Sang Penguasa alam semesta. Dia adalah Tuhan yang bijaksana dan penuh kasih karunia. Dalam setiap tindakan dan rencana-Nya, Allah selalu bekerja untuk kemuliaan-Nya dan kebaikan umat-Nya. Kitab Suci, terutama Perjanjian Lama, penuh dengan kisah-kisah tentang bagaimana Allah bekerja dalam sejarah manusia untuk membimbing dan menyelamatkan umat-Nya.
Dalam Perjanjian Baru, Allah menyatakan kehadiran-Nya melalui Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal. Yesus datang ke dunia sebagai jalan, kebenaran, dan hidup, menawarkan keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Allah terus bekerja dalam keselamatan ini, menarik hati manusia kepada diri-Nya dengan kasih-Nya yang tak terbatas.
Yesus Kristus Telah Melakukan Bagiannya, dalam rencana keselamatan Allah, Yesus Kristus memainkan peran yang krusial dan tak tergantikan. Dia menjadi korban yang sempurna, mengorbankan diri-Nya bagi dosa manusia agar mereka dapat ditebus dan dibebaskan dari hukuman dosa. Dalam Injil Yohanes 3:16, disebutkan dengan jelas, "Sebab begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Melalui kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari kematian, Yesus Kristus telah membuka jalan bagi manusia untuk mendapatkan keselamatan dan hidup yang kekal. Dalam diri-Nya, kita menemukan penebusan dan pembebasan dari dosa serta kesempatan untuk hidup dalam persekutuan dengan Allah.
Bagian Kita, mengalami Keselamatan dengan Sungguh-Sungguh, bagian kita dalam rencana keselamatan Allah adalah merespon panggilan-Nya dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh iman. Melalui iman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi, kita menerima anugerah keselamatan-Nya dan hidup baru dalam Roh Kudus. Dalam Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus, dia menulis, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah; bukan hasil pekerjaanmu, sehingga jangan ada orang yang memegahkan diri" (Efesus 2:8-9).
Bagian kita adalah menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Yesus Kristus dan hidup dalam ketaatan-Nya. Dengan hati yang rendah hati dan bersyukur, kita menerima hadiah keselamatan-Nya dan mengikut-Nya dalam segala hal.
Menjadi Saksi bagi Yesus Kristus, sebagai orang percaya yang telah mengalami keselamatan-Nya, bagian kita adalah menjadi saksi bagi Yesus Kristus di dunia ini. Yesus sendiri menitipkan pesan ini kepada murid-murid-Nya sebelum naik ke sorga. Dalam Kisah Para Rasul 1:8, Yesus berkata, "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Sebagai saksi-Nya, kita membagikan kabar baik tentang keselamatan melalui Yesus Kristus dan menyebarkan kasih karunia-Nya kepada semua orang. Dalam setiap tindakan, perkataan, dan sikap kita, kita dapat mencerminkan karakter Kristus dan menjadi saluran berkat bagi sesama.
Mengerjakan Mujizat untuk Kehormatan-Nya, bagian kita dalam rencana keselamatan Allah adalah melakukan mujizat bagi kemuliaan-Nya. Mujizat tidak selalu berarti hal-hal luar biasa yang spektakuler, tetapi bisa juga berupa perbuatan kasih dan kebaikan yang membawa transformasi bagi kehidupan orang lain.
Melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam diri kita, kita dapat melakukan mujizat cinta, pengampunan, dan pertobatan. Dalam Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia, dia menulis tentang buah Roh, yang meliputi kasih, sukacita, damai, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23).
Dengan mengerjakan mujizat ini, kita menyatakan kasih Allah kepada dunia dan menjadi contoh nyata dari rencana keselamatan-Nya. "Kerjakan Bagianmu, Allah Mengerjakan Bagiannya" adalah panggilan untuk hidup dalam keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus dan hidup dalam ketaatan-Nya. Allah selalu bekerja dalam segala rencana-Nya dan telah melakukan bagian-Nya dengan mengorbankan diri-Nya bagi manusia.
Bagian kita adalah merespon panggilan-Nya dengan sungguh-sungguh, menjadi saksi bagi Yesus Kristus, dan mengerjakan mujizat untuk kemuliaan-Nya. Dalam setiap langkah kita, marilah kita hidup dalam kesadaran akan kasih karunia-Nya yang tak terhingga dan keselamatan yang telah Dia berikan bagi kita. Melalui hidup kita yang dipersembahkan bagi-Nya, marilah kita menjadi saluran berkat bagi dunia ini dan menyatakan kasih-Nya kepada sesama.
Kisah Nabi Nuh adalah salah satu kisah yang penuh dengan keajaiban dan pengajaran dalam Alkitab. Kisah ini menggambarkan betapa Allah selalu aktif dalam bekerja dan merencanakan penyelamatan bagi umat-Nya. Namun, dalam rencana-Nya, Allah juga memberi kesempatan pada manusia untuk bertindak dan berperan aktif dalam pelaksanaannya. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi kisah Nabi Nuh menurut Alkitab dan bagaimana Allah bekerja bersama dengan manusia dalam rencana penyelamatan-Nya.
Allah Berbicara pada Nabi Nuh dan Memulai Rencana Penyelamatan, dalam Kejadian 6:9-22, kita diberitahu tentang bagaimana Allah berbicara kepada Nabi Nuh. Allah melihat bahwa kejahatan manusia merajalela di bumi dan menyesal menciptakan manusia. Namun, Nuh adalah seorang yang benar dan berjalan dengan Allah. Oleh karena itu, Allah memilih Nuh untuk menjadi alat penyelamatan bagi keluarganya dan makhluk hidup yang lain.
Allah berbicara pada Nuh dan memberitahu-Nya tentang rencana-Nya untuk mengirimkan banjir besar yang akan menghancurkan seluruh makhluk hidup di bumi. Namun, Allah juga merencanakan penyelamatan bagi Nuh dan keluarganya. Allah memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera yang besar, dan di dalamnya, Nuh harus membawa sepasang hewan dari setiap jenis untuk menyelamatkan mereka dari banjir.
Dalam Kejadian 6:22, dikatakan bahwa Nuh melakukan segala sesuatu sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah. Inilah awal dari rencana penyelamatan yang Allah mulai lakukan, dan Nuh adalah orang yang terpilih untuk menjadi bagian dari rencana ini.
Nabi Nuh Bertindak dan Mengajak Bagianya dalam Rencana Allah, ketika Allah memberikan petunjuk dan perintah untuk membangun bahtera, Nuh tidak berdiam diri atau menunda pelaksanaan tugas tersebut. Dia dengan setia mematuhi perintah Allah dan berperan aktif dalam membangun bahtera tersebut. Nuh bekerja keras selama bertahun-tahun untuk menyelesaikan bahtera itu, meskipun mungkin banyak orang di sekitarnya mencemoohnya dan tidak mempercayai rencana penyelamatan yang Allah berikan kepadanya.
Dalam Ibrani 11:7, kita diberitahu bahwa "dengan iman Nuh, yang telah diberitahu oleh Allah tentang hal-hal yang belum kelihatan, dengan takut mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya, dan oleh iman itu ia menghukum dunia dan menjadi ahli waris dari kebenaran yang sesuai dengan iman."
Nuh tidak hanya bertindak dalam membangun bahtera, tetapi dia juga mengajak keluarganya untuk ikut dalam rencana penyelamatan Allah. Dia menyampaikan pesan Allah kepada keluarganya dan berusaha membujuk mereka untuk ikut masuk ke dalam bahtera dan menghindari kehancuran yang akan datang. Meskipun keluarganya mungkin ragu atau tidak mengerti, Nuh tetap teguh dalam imannya dan menjadi saksi bagi kebenaran Allah.
Perlawanan dan Tantangan yang Dihadapi Nabi Nuh, dalam kisah Nabi Nuh, kita melihat bahwa dia tidak hanya menghadapi tantangan fisik dalam membangun bahtera yang besar dan kompleks, tetapi juga menghadapi perlawanan dan penolakan dari orang-orang di sekitarnya. Banyak orang pada saat itu tidak percaya akan bencana yang akan datang, dan mereka mencemooh rencana penyelamatan yang Nuh bawa.
Namun, Nuh tetap setia dalam mengemban tugas yang Allah berikan kepadanya. Meskipun menghadapi cemoohan dan kecaman dari orang lain, dia tidak berhenti menyampaikan pesan Allah dan membujuk keluarganya untuk ikut dalam rencana penyelamatan.
Ketika akhirnya banjir datang dan menghancurkan seluruh bumi, bahtera yang dibangun Nuh menjadi tempat perlindungan yang aman bagi dirinya, keluarganya, dan representasi hewan dari setiap jenis. Allah memberikan mujizat untuk menyelamatkan Nuh dan keluarganya dari bencana yang akan datang, sesuai dengan rencana-Nya.
Dalam Kejadian 7:16, dikatakan bahwa "TUHAN menutup pintu bahtera itu." Inilah mujizat yang Allah lakukan untuk melindungi Nuh dan keluarganya. Selama banjir berlangsung, mereka aman dalam bahtera, dan setelah banjir surut, Allah memberkati mereka dan memberikan janji-Nya untuk tidak lagi mengutuk bumi karena manusia.
Kisah Nabi Nuh adalah kisah tentang bagaimana Allah selalu bekerja bersama dengan manusia dalam rencana-Nya. Allah memulai rencana penyelamatan-Nya dengan berbicara pada Nabi Nuh dan memberi petunjuk untuk membangun bahtera. Nuh tidak berdiam diri, tetapi dengan setia mematuhi perintah Allah dan bertindak untuk membangun bahtera itu.
Nabi Nuh juga mengajak keluarganya untuk ikut dalam rencana penyelamatan ini dan menjadi saksi bagi kebenaran Allah. Dia menghadapi tantangan dan perlawanan dari orang lain, tetapi tetap teguh dalam imannya dan setia menyampaikan pesan Allah.
Allah memberikan mujizat untuk menyelamatkan Nuh dan keluarganya dari bencana yang akan datang. Bahtera yang mereka bangun menjadi tempat perlindungan yang aman, dan Allah menggenapi janji-Nya untuk melindungi mereka.
Dalam kisah ini, kita dapat belajar bahwa Allah selalu aktif dalam rencana penyelamatan-Nya, dan Dia memberikan kesempatan pada manusia untuk bertindak dan berperan aktif dalam pelaksanaannya. Melalui iman dan taat kepada Allah, kita juga dapat menjadi bagian dari rencana penyelamatan-Nya bagi dunia ini.