Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

TAHUN BARU DAN WANITANYA

🇮🇩Heri_Syahrizal
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.3k
Views
Synopsis
Cerita adalah original asli dari penulis HS JORI. Jika ada kesamaan nama, waktu dan tempat, itu hanyalah Fiktif belaka. Kisah terjadi pada suatu waktu di tahun baru di tahun 2008 di sebuah Kafe kopi di Dambanya Kafe. Jemi Maxim muda yang tegar dan bijak tengah menghadapi nuansa romansa percintaan yang epik berbalut komedi dengan Kenia dan Dina yang bahkan mungkin belum pernah terlintas di benaknya sebelumnya. Cerita di iringi dengan karakter dan kedinamisan waktu yang dapat mengungkapkan seni berpuitis di dalam kehidupan. Bersama-sama dengan teman seperjuangannya, Jemi yang gigih berupaya mengarungi kehidupan demi menemukan jati diri dan cinta sejati. Berbagai problema dihadapi dan diarungi bahkan bertemu api, salju, dan juga emosi yang bercampur aduk dalam bayang kata romansa di tepian dermaga. Berdialog dan berdebat dengan romantisnya kata-kata hingga sampai pada saat Desember tiba, dimana keindahan dan suasana menghiasi keteguhan perasaan yang ada.
VIEW MORE

Chapter 1 - PROLOG DESEMBER

Desember.....

Rintik hujan turun begitu lambat hingga menyentuh di sela-sela jalanku

Seperti butiran hujan yang turun di batas kerinduanku

Angin sepoi-sepoi membangun di rasaku

Tatkala badai di tangis petir

Berombak beradu pikir

Aku berdiri tinggalkan kesan

Saat semua tak pernah kau mengerti

Ingin kau mengukir lagi?

Ah sudahlah….lupakan saja…

Lebih baik begini, lebih baik begitu

Emas, mutiara ataukah berlian?

Untuk apa?

buat siapa?

Ah sudahlah….berikan saja

Pergi aku ke kafe itu pada bulan Desember

Mencari cara,

mencari apa yang kau mau…....

Kulihat jalanan pada malam itu sungguh ramai bahkan mataku seakan-akan tertuju hanya pada sebuah rasa yang ada, namun ku tak tahu pasti seperti apa merekahnya, yang jelas ku sudah merasakan damba yang begitu hadir seketika-tika saja.

"Mungkinkah dirimu?."

Disela-sela jalan ku terbayang akan seperti apa nantinya, mungkinkah rasa ini?.

"Berdegup-degup rasa ini."

Tiba-tiba saja seperti ku melihat sesuatu, sehingga membuat mataku terbayang-bayang akan sebuah kehadiran yang nyata, walau diriku sekarang masih di jalanan namun getar-getar serasa telah ada.

"Apakah mungkin ku telah terbangkitkan rasaku?."

Ya mungkin saja, namun ku tak tahu pasti akan seperti apa bilamana nanti ku jumpa dirimu, menatap dirimu, memandangimu dengan penuh hasrat yang begitu bersemangat, sehingga ku pergi ke Kafe Damba itu, kiranya..., seperti ku melihat seseorang yang pernah kukenal.