Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

collapse Judgement | Bahasa Indonesia

🇮🇩SwordSlasher
--
chs / week
--
NOT RATINGS
6.3k
Views
Synopsis
dunia yang sudah mengalami korosi/collapse karena suatu yang begitu misterius akankah dunia pantas memiliki harapan dan penyelamat bumi.
VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 1 - Prologue

Alam semesta punya awal dan punya akhir tak terbatas, Dunia ini tidak akan seindah yang kuharapkan, bintang juga punya awal tapi berakhir dengan kekacaunya terbatas.

ini adalah perintah dari tuhan agar manusia takut pada tuhan, orang bijak akan di kutuk oleh kebijakannya dan peradaban manusia layaknya bintang yang indah di langit.

aku sudah muak dengan dunia ini seakan-akan tidak bisa untuk ku mempertahankan cukup lama, sudah berapa bulan diriku menderita demi teman-temanku hanya ingin menolong mereka sahaja, keputusan ku menyelamatkan mereka tidaklah berguna.

seandainya kalau tuhan ada kuharap tuhan bisa mengabulkan doa-doa ku untuk diriku bisa memiliki hidup dan menyelamatkan semua nya agar kehidupan ku tenang di dunia fana.

Monster-monster di sekitar sudah sepenuhnya menguasai bumi, diriku hanya bisa pasrah saja.

Menjadi sesosok penyelamat bukanlah ide yang baik untuk melindungi bumi, sudah Banyak teman-temanku yang telah berjuang mati-mati an demi umat manusia. Tapi, itu semua hanyalah kenaifanku belaka, perjuangan yang kualami sia-sia saja untuk menyelamatkan mereka.

Dunia yang menyedihkan ini sudah menolak takdirku seakan-akan tidak ada gunanya menolong teman-temanku..

Aku sudah kehilangan arah dan mental. demi semua orang yang sudah kuselamatkan, meski begitu, hasilnya nihil, mereka pasti akan tetap mati!.

19 April 2135

Sebuah kota metropolitan di asia Timur bertepatan di china, kota yang bernama shanghai city ini cukup maju dalam banyaknya teknologi-teknologi yang cukup canggih di negara mainland pastinya ada banyak pengungsi yang berada di negara metropolitan yang satu ini sekaligus satu-satu nya menjadi dinding pelindung bagi umat manusia.

Seluruh pasukan yang masih ada tinggal sedikit, Insiden ini menimpa banyak korban jiwa ada banyak monster buas dimana-mana dan menimbulkan banyak korosi bagi bumi.

makhluk ini bukanlah berasal dari luar angkasa ataupun galaksi lain melainkan makhluk yang di kirimkan oleh dewa/tuhan di karenakan para dewa menghakimi manusia di bumi karena sudah merusak ekosistem, sudah banyak manusia di seluruh dunia bertarung sampai akhir hasilnya tetap nihil mereka takut akan kematian yang cukup tinggi sekaligus prajurit yang bertarung bukanlah laki-laki.

seluruh prajurit di medan perang 98% hanyalah seorang perempuan yang bernama Valkries dan 2% prajurit laki-laki yang benar-benar cukup langka yang bisa beradaptasi dari korosi.

Perempuan yang sudah menjadi prajurit Valkries sudah tidak ada yang namanya diskriminasi perbedaan gender karena sesuai perjanjian yang di tanda tanganin bahwasanya perempuan sudah bisa maju ke medan perang.

seiring berjalannya waktu jumlah reproduksi tidak meningkat sama sekali membuat jumlah manusia tinggal sedikit, para ilmuwan mencoba merancang teknologi Araya system yang dimana teknologi tersebut berguna bagi umat manusia setelah dunia gagal di selamatkan untuk bisa bertahan dari akhir penghakiman.

banyaknya laki-laki yang cacad karena korosi atau tidak bisa beradaptasi dengan wilayah yang terkorosi membuat pemerintah membuat aturan ketat bagi laki-laki yang berencana bergabung sebagai prajurit.

5 hari Sebelum Insiden Terjadi

Sesosok pemuda yang pendiam dan Cukup tertutup kepada orang-orang ia Bernama Akio Graham, ia hanya sebatang kara, semua keluarga nya meninggalkannya, yang ia punya hanyalah dirinya sendiri.

Kadang ia tidak menahu mengenai kedua orang tuanya, yang ia tahu hanyalah ingatan tentang kedua nya saat ia masih berumur 4 tahun, ingatan terakhir Bersama orang tua nya cukup pudar, walaupun itu dia masih belum ingat sepenuhnya. Sesekali ia mencoba mengingat lagi kejadian itu sebelum orang tuanya pergi.

dia tidak punya rumah sama sekali, tempat yang ia tinggali sekarang hanyalah bangunan kosong dan handphone dari orang tua nya sesudah mereka pergi, ia tidak punya kenalan sama sekali kecuali sepupunya yang tinggal di Tokyo.

Pemuda itu adalah... aku. Diriku mendapatkan kontak nomor sepupu nya dari handphone selepas orang tua nya pergi begitu saja kadang Akio tidak berani menelpon sepupu nya yang cukup jauh kadang ia sambil merenung dan berpikir memberitahu sepupunya sembari ia masih bertahan hidup.

Sesaat diriku berusia 10 tahun, aku baru sadar mengenai kontak nomor yang ada di handphone ku, kontak itu hanya nomor sepupuku yang di berikan oleh orang tuaku semasa aku kecil.

diriku mencoba berusaha mengambil handphone dan menelepon sepupu di Tokyo.

Suara bunyi dering telpon.

Bib bib bib

bib bib bib

telpon pun di angkat terdengar suara perempuan.

"iya, ini siapa?" ucap orang yang ada di telpon

"ini aku"

"Iya, siapa?"

"A-A..Akio."

"Akio? Ternyata kamu Akio sepertinya kamu sudah lama tinggal di eropa"

"aku benar-benar sendirian dan orang tuaku sudah meninggalkanku" ucap ku

"sepertinya, dia masih belum sadar juga mengenai potensinya, sehingga orang tuanya meninggalkan nya." ucap sepupuku dalam hati.

"baiklah, Akio nanti aku akan jemput kamu dan kamu nanti nya akan tinggal di tempatku"

"baiklah" sambil menganguk-nganguk kepala

"kamu sekarang tinggal di mana? Nanti aku jemput kamu"

"aku tinggal bangunan tua"

"baiklah, aku akan cari kamu, jangan kemana-mana"

Telepon pun dimatikan, aku benar-benar tidak tahu mau kemana, aku harus pergi, sebentar lagi malam hari dan aku tidak punya tujuan lagi, yang ku punya hanyalah makanan hasil perburuan kemarin.

**********

Suatu ketika aku bermimpi aneh, mimpi itu seperti mengharuskan aku harus melawan sesuatu, seperti mendengar sendiri obrolan orang tua ku padaku.

"Akio, aku punya misi untukmu temui sepupumu." Ucap orangtuaku sambil memberikan handphone padaku.

Momen itu dimana orang tuaku meninggalkanku sendirian. aku baru ingat ternyata itu adalah insiden penyerangan monster buas di eropa, penyerangan itu menimbulkan banyaknya korosi dimana-mana.

Mimpi ini memperjelas bahwasanya umat manusia di serang oleh monster buas entah berasal darimana asal Monster ini, akan kah alien atau entitas lebih tinggi untuk menyerang manusia di bumi, itu masih berupa misteri.

sesudah berada di kota antah berantah yang di penuhi bangkai dan monster buas aku sering bertemu dengan mayat yang sudah terkorosi, tidak ada satupun yang menolong nya.

**********

Beberapa hari berlalu..

Ada sebuah tentara yang berada di wilayah ini, mereka cukup berbahaya kalau di dekati.

Aku yang sudah tahu dari awal sesaat aku memantau 24 jam, pantauan itu membuat ku harus waspada pada musuh dan bersembunyi ke tempat aman.

Kewaspadaanku benar-benar teruji pasti nya, kalau ingin terbebas dari mereka, aku harus menyergap nya satu persatu. aku menemukan sasaran yang tepat, ada seorang prajurit sendirian di selatan.

"aku harus waspada pada musuh di belakang kalau tidak ia akan menangkapku secara diam-diam."

Sesudah sampai di belakang prajurit itu, aku segera membungkam mulut nya dan membuatnya pingsan dan meletakkanya di tempat yang cukup aman.

Pakaian dari prajurit Sudah di pastikan dia adalah prajurit militer, diriku mengambil pedang dan pistol yang di bawa oleh tentara yang sedang pingsan.

Aku belum terbiasa menggunakan pedang seperti ini, dilihat dari motifnya, ini bukan pedang biasa, diriku mengelengkan kepala dan fokus untuk melawan mereka. Pasti ini sudah menjadi tantangan berat bagi ku demi takdir.

Tubuh ku yang sudah ku pasang kuda-kuda dan setelah itu menyerang mereka dengan secepat kilat.

Aku yang sudah mulai tahu gerak-gerik mereka untuk mencoba membuat mereka lengah.

"siapa dia? Seperti nya dia musuh!!." teriak prajurit dengan menondongkan senjata kearahku.

"seperti nya di..." sebelum bisa melanjutkan ucapanya, aku dengan cepat menebas kepala prajurit tersebut.

mengalahkan mereka dengan sekali sekejap pastinya melawan mereka tidak susah.

Sebuah takdir yang mulai menimpa ku ada sebuah sosok-sosok perempuan Bersama dengan 4 prajurit yang mulai menghampiriku sesaat diriku menebas semua prajurit dengan pedangku.

ia menepuk pundakku dengan tanganya yang lembut.

"kau sungguh kuat sekali." Ucap Wanita itu.

Tanpa pikir Panjang diriku menyerang nya di depan hanya saja tiba-tiba ia menangkis pedangku dengan pedang kecil nya.

Ia benar-benar bisa menangkis seranganku, aku baru sadar ia sudah mempersiapkan pedang kecil nya di saku untuk menangkis nya.

"kau cukup berbakat dengan keahlian mu sebagai pendekar pedang hanya saja... kau tidak bisa melawanku." Jawab Wanita itu dengan sedikit tertawa kecil.

Aku yang sungguh emosi mencoba bertarung dengannya walaupun serangan ku di tangkis oleh nya, semua prajurit yang melihat nya hanya diam saja dan tidak satupun membantu Wanita ini, sudah di pastikan Wanita ini cukup kuat.

"siapa Kau? Kenapa kau bisa menangkis semua seranganku." Tanya diriku dengan serius.

"kau tidak mengenali aku rupanya, Akio." Jawab Wanita itu sambil melihat pedang kecil nya.

"k...k..ke...napa kau tahu nama ku." Ucap diriku dengan cukup heran.

"harus nya orang tua mu sudah mengetahui nya sejak dulu." Ucap Wanita tersebut.

"j..ja...jangan- jangan kau." Jawab diriku yang cukup mencengankan.

"hmm."

Aku baru menyadari kalau Wanita yang ada di depanku ialah sepupu ku, ia bisa menangkis semua seranganku dengan sebuah pedang kecil.

"seperti nya, aku harus kabur dari wilayah ini ke tempat aman." Ucap diriku dengan bicara dalam hati.

Diriku yang berencana kabur seketika menerima serangan dadakan oleh sepupuku dengan tanpa sepentahuanku yang masih belum melihat pola seragannya yang benar-benar ingin menjatuhkanku.

Dengan tanpa sadar diriku menangkis serangannya.

"seperti nya kau ingin kabur dariku." Jawab sepupu nya dengan tegas

"buat apa aku mengikuti mu, kau pasti ingin membunuhku kan." Jawab diriku dengan cukup emosi.

"aku tidak akan melukai mu, aku hanya ingin membawa mu ke tempat yang cukup aman, wilayah ini sungguh berbahaya."

"maksudmu? Apa yang berba..." tanya diriku dengan keheranan.

Tanpa ada sinyal sebuah monster buas yang mencoba memotong perbicaraan ku, monster tersebut mengincarku,namun sepupuku melawannya untuk melindungiku.

"prajurit, cepat bawa dia ke helikopter untuk satu ini akan ku urus."jawabnya sepupu ku sambil menangkis serangan monster buas itu dengan pedang kecil nya.

"baik." Ucap semua prajurit itu.

Sudah ada banyak monster buas yang mulai datang gara-gara pertarunganku dengan sepupuku, hal ini dapat memanggil semua monster buas kearah sini.

Aku yang sudah berada di helicopter, aku melihat sepupuku yang penuh dengan darah dari monster yang ia bunuh.

"komandan, semua sudah aman." Ucap prajurit itu dengan mengecek keadaan.

"baik, ayo kita berangkat." Jawab sepupuku sambil masuk kedalam helikopter.

Dia Wanita yang cukup kuat dan bisa melawan monster buas dengan hanya pedang kecil saja. Wanita itu melepaskan baju nya serontak membuat ku menutup mataku, ia pun melihat ku dengan tersenyum.

"kamu tidak apa-apa kok, aku memakai tanktop saja." Ucap Wanita itu sambil ternyum kearahku.

"omong-omong kamu belajar berpedang itu darimana?" tanya sepupu ku sambil tersenyum kearahku.

Diriku yang masih menutup mataku hanya bisa menjawab.

"aku tidak belajar sama sekali, kemampuan berpedangku secara natural dari bertahan hidup." Ucap diriku sambil membua wajah ku.

"kamu benar-benar lucu." Jawab sepupuku dengan sambil tersenyum kearahku."

Diriku yang di kasih pujian oleh sepupuku, melihat kearah jendela kalau dunia yang kulihat sudah seperti tidak berbekas sama sekali.

"dunia macam apa ini?" tanya diriku sambil syok melihat jendela heli.

"kamu belum tahu kan mengenai dunia saat ini." Ucap sepupu ku sambil menatapku.

"dunia sekarang sedang mengalami kiamat, monster yang kau lihat barusan sudah ada sejak tahun 2030 asal monster ini entah darimana, menurut para peneliti monster buas sudah ada sejak pra sejarah."

"monster ini cukup kuat dan menimbulkan korosi bagi manusia di bumi, semua wilayah bumi sudah mengalami korosi, tempat yang aman dari korosi berada di wilayah dataran china dan jepang."

"seperti nya kamu kebingunan mendengar ocehanku ini, yah." Jawabnya sambil memegang kepalaku dan tersenyum kearahku.

Aku yang mengeleng-ngelengkan kepala dengan maksud paham kondisi situasi saat ini yang cukup kritis.

Dunia ini mengalami korosi parah dari yang kulihat sudah ada banyak monster buas yang cukup kuat dari sekitar bawah sana.

aku yang mencoba menanyai sepupuku mengenai sesosok terkuat selain monster buas yang nanti mengancam kemanusiaan.

"seperti apa sesosok terkuat selain dari monster yang di lawa...., sepertinya aku belum tahu nama asli mu." Ucap diriku.

"kau belum tahu nama ku yah, namaku Shreya Graham, panggil saja Shreya." Jawab sepupuku sambil berjabat tangan denganku.

Aku pun memberikan jabat tanganku kearah sepupuku.

"untuk musuh selain monster buas pasti nya ada sesosok seperti ini cukup kuat bagi umat manusia mereka mungkin musuh yang menginginkan vessel, vessel seperti ini membutuhkan wadah dari manusia yang depresi berat sekaligus sakit hati, nama nya The Founding "

"manusia belum cukup bisa melawan The Founding dengan skala prajurit yang banyak." Jawab diriku sambil menatap sepupuku.

"Tentara laki-laki cukup sedikit daripada perempuan karena laki-laki masih sering terkena banyak nya korosi daripada perempuan yang kebal dari korosi dari para monster pasti nya kadang ada perempuan yang tidak kebal dari koros."

"terus, bagaimana kondisi mereka?" ucap diriku sambil berteriak kearah sepupuku.

Sepupuku mengelengkan kepala nya sambil mengatakan.

"itu benar-benar mustahil, manusia sudah lama melawan mereka hanya saja tidak ada satupun yang bisa melawan mereka, umat manusia pernah menang melawan mereka 3 kali itupun keberuntungan seterusnya kekalahan." Jawab nya sepupuku sambil sedikit menangis.

aku melihat sepupuku benar-benar sedih setelah mengatakannya kepadaku, aku pun menatap langit yang cukup indah.

Dunia ini tidak luput dengan keindahan melainkan dunia itu murni bagi diri kita sendiri.

BEBERAPA SAAT KEMUDIAN.

Sesaat diriku sedang melihat ke jendela, aku melihat sebuah bangunan tinggi, sepupuku yang melihat ku takjub kearah jendela mendekatiku.

"itu adalah penampungan terakhir bagi umat manusia di bumi." Ucap Shreya.

"penampungan itu sudah di anggap sebagai benteng pertahanan terakhir bagi umat manusia, jika benteng penampungan seperti ini musnah, manusia seperti kita tidak akan pernah terjadi kedepannya pada manusia."

memikirkan sesuatu saat melihat dari atas heli sebelum turun, sebuah bangunan tinggi dekat perbatasan yang berada berdekatan dengan bangunan kumuh, sepemikiranku biasa nya wilayah itu di gunakan oleh kaum bawah sekaligus banyaknya homeless atau anak-anak haram, wilayah itu cukup berbahaya dari wilayah kelas atas.

wilayah kelas bawah tidak mempunyai pemerintahan seperti kelas atas, wilayah kaum bawah di penuhi pembunuhan, pemerkosaan dan organisasi yang menentang keras pemerintahan agar membubarkan kelas sosial dan menghentikan rasisme tetap pemimpinnya masih belum di ketahui.

MARKAS MILITER.

Sesaat helicopter sudah turun ke tanah semua prajurit termasuk diriku pun turun ke heli, ada banyak tentara dan robot mecha di sekitar tempat ini.

Aku yang masih memegang pedang yang kuambil dari prajurit yang sudah kubuat pingsan barusan entah bagaiman masuk kearah militer dengan darah yang masih menempel kearah pedangku berharap mendapat ampuan dari mereka.

Sesosok prajurit yang mulai menghampiri sepupuku mereka sepertinya menghormati dengan mengataan komandan, diriku yang masih belum paham sama aturan dan semua militer ini.

Sepupuku yang mendekat kearahku mulai mengatakan sesuatu pada ku.

"Akio, kamu nanti nya masuk kearah ruangan jenderal yah." Ucap Shreya.

Aku yang hanya bisa menganguk-angguk an kepala ku tanpa sepatah kata pun.

MARKAS KOMANDO

Sebuah sesosok yang berada di sebuah ruangan komando di sana ada jenderal, gadis berambut putih sekaligus Wanita berambut pirang.

Mereka sedang berdiskusi sesuatu seakan-akan dari muka mereka bertiga benar-benar serius.

"kalau begini terus manusia di bumi bisa punah." Jawab nya gadis berambut putih.

"ara-ara, sepertinya kamu tidak mengerti yang di katakan jenderal pada mu itu rencana nya memang benar, tidak ada pilihan lagi selain cara seperti ini."

"T... Ta.... pi." Jawab nya gadis berambut putih dengan sangat kesal.

Sebuah panggilan dadakan dari sebuah hologram menganggu diskusi mereka, jenderal pun yang hanya cukup serius dengan diskusi mengangkat panggilan tersebut.

Sebuah hologram menampilkan sesosok tangan kanan jenderal.

"jenderal, ada tamu untukmu." Ucap Wanita tersebut.

"Suruh mereka masuk." Jawab nya jenderal itu dengan tegas.

"baik."

Pintu ruangan komando terbuka dan diriku baru pertama kali masuk keruangan sedingin ini, aku melihat sesosok dari 1 cowok dan 2 cewek.

Tanpa banyak basa basi diriku yang menginginkan pergaulan memberikan tos ke jenderal membuat sepupuku syok melihat kelakuanku.

Semua yang melihat nya syok melihat ku sambil tos kearah jenderal membuat sepupuku meletakan tanganku ke bawah.

"apa yang kamu lakukan?" tanya Shreya.

"aku hanya memberikannya tos." Jawab diriku dengan heran.

"iya, kamu tos kearah yang salah."

"maaf, jenderal mengenai hal yang di lakukan sepupuku satu ini." Ucap Shreya sambil menundukan kepala nya dan memegang memegang kepala ku bersamaan.

"tidak-tidak apa Shreya, aku baru pertama kali melihat ada yang berani memperlakukan jenderal sepertiku." Ucap jenderal dengan sedikit tersenyum.

"kamu punya kabar apa? Sampai kamu harus masuk ke ruangan komando." Jawab jenderal dengan tegas.

"aku membawa sepupuku yang sudah kubicarakan barusan." Ucap Shreya sambil menujukku.

Jenderal pun menghampiri ku dan melihat ku.

"seperti nya dia cukup bagus untuk menjadi prajurit." Ucap jenderal tersebut.

"m.... ma,,, ksud jenderal, apa?" tanya diriku sambil gugup.

"kamu akan menjadi prajurit kami, karena dari cerita Shreya barusan kamu punya talenta untuk bertarung, dia sudah cerita mengenai dirimu yang sudah membunuh banyak prajurit ku." Jawab jenderal tesebut dengan tegas dan wibawah.

"saya akan bersedia menjadi prajurit setia." Jawab diriku dengan tegas.

Jenderal pun tersenyum kearahku dan Wanita berambut pirang mengatakan sesuatu.

"ara-ara dia cukup ganteng juga." Ucap Wanita tersebut

"kamu tidak tertarik pada nya."

"aku tidak tertarik sama sekali dengan cowok manapun, prioritasku hanyalah bertarung saja." Ucap gadis berambut putih dengan tegas.

"heh." Ucap Wanita berpirang sambil takjub pada gadis berambut putih.

Jenderal itu menengok kearah Gadis Berambut Putih.

"kamu, ku perintahkan antar dia ajak jalan-jalan kearah markas." Ucap jenderal tersebut sambil memberikan perintah kepada gadis berambut putih.

"Baiklah, akan aku jalankan." Jawab nya gadis berambut putih.

Gadis berambut putih menghampiri ku dan menarik tanganku tiba-tiba.

"Apa yang Kamu lakukan?." Tanya diriku.

"Ini perintah." Jawab gadis tersebut dengan kaku nya.

"Tapi, tidak harus menarikku juga."

walau setelah dia mengajakku jalan-jalan ke markas Bersama gadis di sampingku ia memiliki wajah kaku dan seketika moment cangung pun di mulai.

"aku belum tahu nama mu, nama mu siapa?." Tanya diriku sambil menanyai Namanya.

"Kenapa kamu ingin tahu nama ku." Jawab gadis berambut putih dengan kaku nya.

"kan kita baru pertama kali kenal." ucapku

"Aku tidak mau Menunjukkan nama ku." Jawab gadis tersebut sambil menengok kearah dengan muka kaku nya.

"baiklah, nama ku Akio Graham salam kenal." Diriku tersenyum di depan gadis manis yang ada di sampingku.

Gadis tersebut tidak merespon sama sekali seakan-akan dia tidak memedulikanku, ia bisa di katakan tidak tertarik berkenalan dengan seseorang selain proritasnya hanyalah bertarung saja.

Setelah beberapa jam kita pun sudah menuju ke pelatihan Prajurit ada banyak prajurit, sekeliling di sekitar ruangan ini di penuhi banyak nya perempuan dan sedikit nya laki-laki.

gadis tanpa nama pun mengambil pistol tersebut dan melemparkannya kearahku, diriku yang akhirnya menangkap lemparan pistolnya.

Gadis yang ada di sampingku mengajarkanku dengan cukup serius, walau tidak banyak bicara dan muka nya benar-benar kaku sekaligus serius.

Tembakanku benar-benar meleset terus menerus tembakan dia cukup berbeda denganku semua bidikannya tepat saasaran.

"kalau kamu meleset terus, kamu akan mati di terkam monster buas." Jawab nya

Ia pun menendang keras bokongku sesaat tembakanku sudah meleset dari lingkaran yang di tuju, sudah beberapa kali semua bidik tembakannya selalu meleset dan ia selalu menendang bokongku dengan keras.

Gadis berambut putih cukup kasar dan tidak sopan melainkan dia lumayan lucu + imut kalau sedang serius begitu.

Diriku yang udah muak sama dia yang selalu menendang ku, di dalam pikiranku diriku akan mencoba membalasnya dengan menendang balik secara tiba-tiba tanpa sengaja menyentuh dada nya yang cukup empuk membuat dirinya pipinya memerah.

Sudah kuduga membalas balik tidak akan membuakan hasil seakan-akan diriku mengalami karma.

Beberapa Hari kemudian.

Aku yang sudah bangun seketika membuka mataku dan terbangun di rumah sakit, fakta nya semua yang ku alami tidak bisa ku ingat sama sekali dan yang di ingat hanyalah Bersama dengan gadis berambut putih yang wajah nya lucu dan kosong.

"kenapa aku bisa berada di sini." Jawab diriku dengan muka kebingungan.

"kepala ku benar-benar sakit sekali."

seketika ada orang yang masuk keruanganku tanpa sadar muncullah seorang dokter yang menghampiriku.

"aku periksa dulu, yah." Dokter tersebut memegang stretoskopnya kearah dadaku.

"hmm." Aku yang hanya menganguk-anguk kepalaku.

Setelah selesai di periksa dokter, dokter tersebut pergi dan entah mengapa pikiranku mengarah ke gadis yang Bersamaku barusan sepertinya dari kekuatannya benar-benar kuat.

Seorang yang mendobrak pintu dengan kerasnya seketika pria itu menghampiriku.

Pria ini melihat ku dengan tatapan serius dan ia juga membawa sebuah kertas yang cukup aneh seakan-akan kertas itu menginginkanku mati.

Dia pun memberikan kertas itu kearah ku dan memberikan pulpen ke diriku.

"apa Ini?" tanya diriku.

"itu kertas perekrutan prajurit." Jawab pria itu dengan tegas dan serius.

Kertas yang di berikan oleh pria tersebut pun ku baca dan tulisan nya berisikan hanya aturan saja yang harus di taati hanya saja ada sebuah aturan yang cukup aneh di bawah tertulis "jangan pernah menyerah pada mereka"

Tulisan ini berkaitan erat dengan seluruh prajurit mereka menginginkan kedamaian bagi dunia ini agar terbebas dari monster buas pasti nya moment ini aku sudah rekap ulang di dalam pikiranku.

TEMPAT PELATIHAN

Beberapa hari kemudian.

Sudah ada banyak prajurit berjuang mati rata-rata laki-laki 50% dan perempuan 60% tidak berbanding balik kalau perempuan berjuang mati-matian demi manusia bumi.

Sudah ada 4 guru di depan yang akan mengajar kita semua.

"selamat pagi prajurit." Jawab nya pelatih tersebut dengan tegasnya.

"selamat pagi." Seluruh prajurit secara bersamaan.

"baik-baik prajurit, kita akan sekarang melatih kalian sebagai prajurit sejati, Latihan kali ini kalian harus push up 500 kali." Ucap pelatih yang ada di samping nya.

Latihan ini cukup sulit bagiku akankah nanti nya aku akan bisa menjadi kuat saat lawan monster buas.

seperti nya dari yang kulihat mereka bisa melakukannya dengan cukup serius sama halnya dengan wanita di belakangku, ia bisa melakukan nya sebanya 700 kali.

aku yang sudah kewalahan seperti nya tepar tetapi itu tidak akan semangat ku pudar demi sepupu ku.

sepertinya pelatihan ini membuat tubuhku mati rasa saja.

.....BERSAMBUNG.....