Ugh~
Dimana Aku?
Membuka mataku seketika pandanganku menjadi silau.
Dan akhirnya menjadi jelas , yang pertama kulihat adalah wajah kak sangah yang terlihat khawatir.
"Berapa lama aku pingsan...?"
Bangun dari tidurku aku masih bisa merasakan sakit di sekujur tubuhku.
"..."
Sepertinya aku berada di stasiun geumho, tapi...siapa yang membawaku?
"Apa yang terjadi padamu?"
"Eh?...A..."
Aku masih linglung dan kak sangah masih menggenggam bahuku.
Aku mengingat kembali apa yang terjadi sebelum aku pingsan....
Ah! Aku ingat si Junghyuk sialan itu memukulku, sampai membuat ku pingsan.
Mungkin jika saat itu aku tidak meningkatkan fisikku aku sudah mati saat pukulan terkahir.
"Kak, bagaimana aku bisa di sini , bukankah sebelum nya aku berada di..."
Aku berbicara sambil menunjuk ke Arah rel kereta.
"Iya untunglah tadi 'dokja' melihat dirimu saat sedang memeriksa ke bawah rel."
"Dokja?"
"Berapa lama aku pingsan?"
Aku bertanya tapi kak sangah tampak menghiraukan itu dan malah memeriksa seluruh bagian tubuhku.
Dia benar-benar malaikat...
—Plaak
Apa yang aku lakukan? Ugh... Pikiran jiwoon mulai mempengaruhi diriku...
"Kenapa kau menampar wajahmu, apa ada yang salah?"
"A! Itu hanya...ada sebuah nyamuk."
Sial ! Itu adalah alasan yang tak masuk akal apakah dia akan percaya?
"Ha...kamu ini lihatlah pipimu bahkan sampai memerah."
Tangannya yang lembut tapi juga kasar menyentuh pipiku , membuat diriku tenang.
"Tapi aku serius apa yang terjadi padamu kenapa kau bisa tiba-tiba pingsan , untung saja Dokja melihatmu jika tidak aku sudah tidak tahu apa yang terjadi padamu."
"Ah! Aku saat itu terlalu kelelahan dan saat itu terkena salah satu serangan monster jadi..."
"Lalu kenapa kau mau melawan monster-monster itu bahkan orang orang disana saja tidak berani berhadapan dengan monster."
Kak sangah berbicara sambil menunjuk ke sekumpulan orang dari grup utama.
"Itu...
Bagaimana aku harus menjelaskan padanya?
"Sangah apa dia sudah sadar?"
Saat aku sibuk berpikir tiba-tiba entah dari mana suara seseorang terdengar ke arah kami.
"Ah! Dokja...dia sudah sadar terimakasih aku tidak tahu apa yang akan terjadi padanya jika kau tidak melihatnya."
"Sama-sama."
Dokja? Setelah mendengar nama itu dari mulut kakakku aku langsung menoleh ke arah dimana suara itu berasal, dan benar saja itu adalah Kim Dokja.
Orang yang selama ini aku baca tentang kisahnya , kisahnya yang menemaniku saat aku lelah dengan kehidupanku, dan karakter utama dari kisah itu ada di depanku , Kim Dokja.
Kim dokja tampak menoleh ke arahku , sekilas tatapannya terlihat kaget setelah itu dia kembali Tenang dan mulai tersenyum.
Lalu dia bersalaman dengan ku.
"Apa kau adik Yoo sangah, kenalkan namaku Kim dokja, aku telah mendengar banyak tentangmu dari sangah."
"Ah! Namaku Yoo jiwoon, terimakasih sebelumnya kau telah menyelamatkanku."
"Iya sama-sama."
Tatapannya tampak waspada padaku, sepertinya dia sudah mengkonfirmasi aku bukanlah karakter.
"Baiklah kalian bisa mengobrol, aku sedikit lelah...jadi..."
Kak sangah sepertinya terlihat sangat kelelahan, bagaimanpun sepertinya dia menjagaku selama pingsan.
"Kak sangah!"
"Ya?"
"Terimakasih"
Setelah mendengar itu dia hanya tersenyum lembut dan akhirnya duduk lalu tertidur , sekilas aku bisa melihat lingkaran hitam di bawah matanya, dia pantas untuk mendapat kenikmatan.
Anggota party lain tertidur , dan hanya menyisakan kami berdua.
Dokja duduk di sebelahku , tatapannya tampak serius.
"Yoo jiwoon kau.."
Aku sudah tahu apa yang akan dia katakan bahkan sebelum dia bisa menyelesaikan kata-katanya.
"Apa kau sering membaca novel?"
Dia mungkin terlihat tenang tapi ada sedikit keraguan di suaranya.
—angguk
Aku hanya mengangguk dan dia melanjutkan , saat itu aku terus berpikir dalam pikiranku apa yang harus kukatakan sampai akhirnya aku menemukan sesuatu.
"Apa judul dari novel yang sering kau baca?"
Dia bertanya , sejenak aku terdiam dan akhirnya membuka mulutku.
" Ways of survival."
Setelah mengatakan itu matanya tampak bergetar dan dia mulai kembali menenangkan dirinya dan bertanya kembali untuk memastikan.
"Sampai episode berapa kau membacanya?"
Mendengar itu sekilas aku menyeringai dan melanjutkan.
"3.149"
"!!!?"
Setelah mengatakan itu kini dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan keterkejutan nya lagi.
"Dan aku juga tahu kau juga adalah pembaca yang membaca Sampai episode itu"
"A-apa?"
"Bukankah seharusnya hanya aku yang..."
"Aku membacanya di platform lain, dan saat aku ingin mencari epilog aku menemukan satu platform yang menyediakan novel itu dan pembacanya hanya , kau Kim dokja."
Kini dia tampak sedikit tenang, aku sudah memikirkan ini selama beberapa saat , dan mungkin hanya itu alasan yang paling masuk akal saat ini.
"Apa kau menerima pesan dari author nya?"
Aku menggeleng kan kepalaku dan tatapan nya kini menjadi sangat waspada.
"Apa kau selamat setelah membunuh seseorang?."
"Aku membunuh kecoak."
"Tapi kak , tenang saja aku berada di pihak mu, bagaimanapun kau telah menyelamatkan Kakak perempuan ku, aku berterima kasih padamu."
Aku sedikit membungkukkan badanku , dan dia hanya menatapku.
"Aku bersedia menjadi rekanmu."
Ucapku sambil menyentuh dadaku.
"Apa kau yakin?"
"Jika bisa aku bisa membuat janji denganmu."
"Percayalah padaku. Jika kau mau aku bisa mengatakan sponsor ku padamu."
"Siapa sponsor mu?"
"Sage agung."
Matanya tampak melebar setelah mendengar apa yang aku katakan, dia mulai meletakan tangannya dia bawah dagunya dan berpikir.
Aku hanya diam menunggu, bagaimanapun aku sudah membaca tentang dirinya , masa lalunya , identitasnya...aku sudah mengetahui tentang dirinya , dia pasti akan mencoba memanfaatkan diriku , tapi itu tidak apa-apa , aku bisa mempercayainya, tidak salah untuk memasuki party sang protagonis , juga kakak pemilik tubuh ini berada bersama nya , aku harus tetap melindunginya , bagaimanpun aku adalah pengganti jiwoon.
"Baiklah aku mempercayaimu, tapi menurutmu karakter novel seperti hyunsung apa mereka bagimu?"
Sejenak aku berpikir untuk jawaban atas pertanyaannya.
"Mungkin jika kau bertanya saat dunia ini masih seperti dulu aku akan menjawab bahwa mereka hanya karakter fiksi belaka tapi kini mereka bernafas dan hidup aku menganggap nya sama seperti kita."
"..."
"Apa yang lain tahu?"
"Aku hanya berbicara padamu."
"...jangan katakan hal seperti itu pada orang lain."
—angguk
"Lalu mengapa kau mengatakannya padaku?"
Tanya dokja seolah sedang mengkonfirmasi sesuatu.
"Karena aku merasa kau adalah orang yang bisa di percaya, bagaimanapun kau menyelamatkan kakaku dan Lee gilyoung lalu kak hyunsung. Itu sudah cukup untuk menjadi alasan bagiku."
"Jika aku jadi dirimu aku mungkin hanya akan menyelamatkan kakaku atau Lee hyunsung."
"Ha...baiklah kau sepertinya bukan orang yang buruk , baiklah kita ulangi perkenalan kita. Namaku kim dokja."
Ucapnya sambil tersenyum dan meminta berjabat tangan.aku menerima jabat tangan nya dan berbicara sambil menyeringai.
"Namaku Yoo jiwoon, senang bisa bergabung denganmu kak."
"Ya."
'baiklah... memasuki kelompok protagonis berhasil.'
[ Rasi bintang 'Demon-like Judge of Fire' menyukai persahabatan antara kedua inkarnasi ]
[ 200 koin disponsori ]
To be continued