Chereads / Stranger in novel's [ORV x male reader] / Chapter 12 - berburu monster untuk makan

Chapter 12 - berburu monster untuk makan

[L-lalu aku akan membiarkan semua orang mengurusnya ! Yihihihit!]

Dokkaebi mengucapkan kata kata itu lalu menghilang.

Apa

Orang-orang tampak menangis dan putus asa, aku melihat Cheon inho menggigit bibirnya saat melihat ke arah kak Dokja.

Kak Dokja memanggil kami untuk berkumpul. Sekarang sepertinya saatnya bergerak.

"Dokja"

"Gimana sekarang? Apa kita juga harus ikut menjadi Scout?"

Tanya kak hyunsung dengan cemas.

Dan dokja menjawab dengan santainya.

"Tidak, kita tidak akan pergi ke atas kita pasti akan mati kalau keluar"

Kata-katanya mungkin benar , kini racun sudah semakin berbahaya dan mungkin monster sudah semakin , banyak aku cukup beruntung saat itu hanya menemukan belalang sembah raksasa.

"Tapi kalau mau mencari makanan kita harus..."

Ucap hyunsung dengan cemas dan dokja langsung menjawabnya.

"Dunia ini sudah berubah, jadi makanan kita juga harus berubah."

"Apa?"

Setelah kata-kata dokja, orang orang menoleh ke arah rel kereta dengan tatapan aneh.

"Tunggu, dokja. jangan bilang..."

"Benar."

"Kita akan memburu monster"

Entah kenapa perasaan ku terasa aneh, mendengar percakapan mereka, mungkin karena dulu aku membacanya , jadi saat menjadi kenyataan.

'tapi...apakah semua ini nyata?'

'mungkin saja ini mimpi...'

'tapi semua ini terasa nyata...'

Di sisi lain aku hanya melihat Yoseol hanya memperhatikan mereka saja , Dengan busur ditangannya.

'sepertinya bukan pilihan buruk untuk menjadikannya anggota 'kim dokja company'  dia memiliki pekerkembangan yang gila , bahkan sekarang sponsornya menerapkan paket pemula , jadi perkembangannya meningkat pesat'

***

Singkatnya kini kami sudah berada di bawah rel kereta dan dokja terlihat sedang mengobrol dengan Cheon inho, jujur senyumnya itu sungguh membuat ku kesal , jika saja aku adalah Yo Junghyuk mungkin aku sudah membunuhnya saat baru datang ke sini.

Ceon inho mengatakan satu anggota grupnya akan ikut dengan kami untuk informasi saat penyerangan, aku sudah tahu dia siapa.

'han myungoh'

Lihatlah wajahnya tampak ketakutan saat mendekati anggota kami.

"Hiiii"

Jeritan Han myungoh terdengar saat melihat mayat mayat berserakan.

"Ma-mayat!!"

"Sa-sangah! Ini berbahaya pegang tanganku!"

"Sepertinya bapak yang lebih takut daripada saya?"

"Ti-tidak tuh"

Awalnya dia ingin kubiarkan tapi lihatlah , dia bahkan bergantung pada kakakku.

Tangannya bahkan memegang pundak kakaku sambil gemetar.

'awalanya memang ingin kubiarkan , tapi lagaknya itu bikin kesal.'

"Singkirkan tanganmu dari kakakku. brengsek!"

Ucapku sambil menghunuskan pedangku ke arah leher Han myungoh.

"Hiiik"

Wajahnya tampak pucat dan langsung menjauh dari kak sangah.

[Rasi bintang 'prisoner of the golden headband' terkekeh dengan apa yang anda lakukan ]

[500 koin disponsori]

"Ji-jiwoon tenaglah dia tidak melakukan apapun padaku."

Ucap kak sangah sambil menurunkan lenganku yang sedang memgang pedang, dan juga kak hyunsung tampak akan memegang tanganku.

'bahkan tanpa berpura-pura, dia bisa mirip seperti Junghyuk Jika berhubungan dengan sangah.'

Pikir Dokja sambil melihat pemandangan didepannya, disisi lain Han myungoh tampak gemetar di belakang mereka.

"Do-dokja apakah anak itu tidak terlalu berbahaya?"

Tanya heewon sambil menunjuk ke arahku.

"Tenang saja dia orang yang baik ...jika kau tidak melakukan sesuatu pada sangah."

Di sisi lain Lee gilyoung sedang berkomunikasi dengan serangga.

Pada akhirnya aku memasukkan Kembali pedangku , pada sarungnya dan kak sangah berada di sisiku lalu Han myungoh hanya berada di belakang sambil mengikuti kami dengan takut.

Kak hyunsung tampak sedang membicarakan sesuatu dengan kak heewon dan kak Dokja juga ikut dalam percakapan mereka , dan setelah itu Lee gilyoung menunjukkan kemampuannya.

Oh! Aku juga tidak memperhatikan Yoseol dimana dia?

Saat aku melihat kesana kemari , aku akhirnya melihatnya berjalan sambil memegang busur dan dia terlihat memperhatikan diriku.

Saat dia menyadari aku melihatnya , dia langsung memalingkan wajahnya, 'sepertinya dia masih mengingat kejadian tadi.'

[Sub skenario-Dapatkan makanan]

Kategori : Sub

Tingkat kesulitan : E

Syarat penyelesaian : Buru langsung monster yang bisa dijadikan makanan dan masak mereka.

Batas waktu : tidak ada

Hadiah : 500 koin

Jika gagal :???

+

Tiba-tiba terlihat mayat monster berserakan , Dan myungoh tampak menjerit ketakutan.

"Mayat monster, siapa yang membuatnya seperti ini?"

"Jiwoon apa ini ulahmu bukankah kemarin kau pergi menjelajahi rel ini?"

Kak heewon bertanya ke arahku , lalu aku menjawabnya.

"Itu bukan ulahku , itu dilakukan oleh seseorang."

Setelah mengatakan itu Dokja melihat ke arahku seperti kaget lalu tampak mengangguk ringan.

"Dokja, bukankah kita bisa menyelesaikan skenario kalau begini?"

Tanya kak hyunsung sambil melihat ke arah monster itu.

"Skenario mengatakan bahwa kita harus 'berburu' sendiri jadi mungkin itu tidak mungkin."

"..yah, agak tidak nyaman. Bagaimana dengan memasak? Apakah kau ingin memanggangnya di atas api?"

Kim dokja tidak menjawab pertanyaan heewon tapi dia balik bertanya.

"Heewon, kau bilang kaj jago Kendo, kan?"

"Ah, sebenarnya kalau dibilang jago agak..."

Ucap kak heewon sambil menggaruk kepala bagian belakangnya.

Setelah itu Kim dokja mulai melakukan sesuatu pada tubuh monster itu dan entah bagaimana mereka berhasil membuat senjata dari itu.

'rasanya aneh melihat orang modern bisa begitu ahli membuat senjata dari tulang.'

Setelah membuat senjata kak Dokja menyuruh kami semua untuk menaikan statistik dengan semau koin dan menyisakan beberapa untuk  biaya hidup.

Aku juga meningkatkan semua statistik ku kecuali sihir , ke level dua puluh , sensasi menyegarkan lagi-lagi terasa.

—Krasak.

Dan suara aneh muncul dan aku melihat segerombolan tikus tanah mendekati kami.

[ Sub skenario dapatkan makanan dimulai]

Setelah pesan, itu kami mengahadapi para monster, aku berhasil memotong dia monster dengan mudah , tapi yang membuatku kaget adalah , muncul beberapa anak panah semuanya tepat mengarah pada monster itu, walaupun tidak membunuhnya itu berhasil membuat para monster tidak bisa kabur.

Melihat ke arah anak panah itu , aku melihat yoseol menembakan banyak anak panah , dengan setiap tembakannya terdapat 3 anak panah.

'gila aku tahu dia berbakat tapi bukankah ini terlalu...'

Tampaknya semua orang memiliki perasaan yang sama sepertiku saat mereka menatap yoseol Dengan kaget , bahan Kim dokja dengan seringai khas miliknya.

"Wow yoseol kau sangat hebat dalam memanah aku baru mengetahui itu."

Ucap kak heewon sambil menghampiri yoseol , wajahnya tampak memerah karena malu.

"Uuuwahh!!!"

Jeritan Han myungoh terdengar Dan kakinya terlihat digigit oleh monster itu

"Masih ada satu yang tersisa!" Kak heewon berteriak dan kak hyunsung berlari ke arah tikus itu, namun, aksi tikus tanah itu lebih cepat dari orang lain , dan juga itu lebih besar dari monster lainnya.

"S-selamatkan aku...!"

Itu menyeret Han myungoh ke sebuah terowongan dengan salah satu kakinya. Aku sudah mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya itu tidak akan baik.

Aku segera lari ke arah kak sangah.

"Jangan lakukan itu!!"

Namun terlambat, tikus tanah itu sudah menyeret kakaku ke bawah tanah.

'brengsek lalu apa gunanya keberadaan ku Jika aku tidak bisa mengubah apapun.'

[ konstelasi'prisoner of the golden headband' geram pada orang yang membuat frustasi. ]

***

Kim dokja POV.

Aku tidak menyangka Yoo sangah juga akan ikut terseret.

Jung heewon meledak karena marah " ah...aku tahu , om itu pasti akan membuat masalah.."

"...maafkan aku, aku terlambat." Lee hyunsung berbicara dengan suara sedih. Aku mengetuk bahunya dan menunjukan bahwa itu tidak apa-apa.

"Tidak ada yang bisa kita lakukan."

Saat aku menghibur hyunsung dia tampak mengatakan sesuatu padaku.

"Em...dokja sebaiknya kau menenangkannya ."

Kata hyunsung sambil menunjuk anak yang terlihat mengutuk sambil melihat lubang besar didepannya.

Kurasa aku mendengar anak itu mengatakan sesuatu.

"Bangsat!!! Seharusnya aku membunuhnya saja tadi, sialan, myungoh bangsat!!!, Kau bajingan brengsek!"

Entah kenapa saat aku melihat anak itu mengigatkan ku pada Kim namwoon, disisi lain gadis bernama yoseol tampak ingin menenangkannya tapi dia tampak ketakutan.

'anak itu bisa menjadi gila jika menyangkut Yoo sangah.'

Aku menghampirinya dan menyentuh bahunya.

"Jiwoon tenaglah kau tahukan seperti apa monster itu—

Saat aku melihatnya aku kaget , anak itu memiliki demon slaying matanya berwarna merah.

Dia tampak akan menghunuskan pedangnya, jadi aku langsung memukul leher Bagian belaknagnnya dengan kuat , lalu dia tampak langsung pingsan.

Aku menyerahkannya pada hyunsung.

"Hyunsung jaga anak ini dia memiliki skill yang berbahaya dan juga aku akan pergi bersama gilyeong."

"Apa tidak apa-apa?"

Aku mengangguk dan aku berniat untuk mengajak yoseol , kurasa itu nama dari gadis yang membawa panah itu , aku harus bisa mengajaknya menjadi kawan dia memiliki bakat dalam berpanah.

"Yoseol apa kau juga mau ikut?"

"Tidak...aku akan disini saja bersam kak hyunsung dan kak heewon."

"Baiklah."

"Hyunsung tolong jaga heewon juga dia masih belum sepenuhnya pulih"

"Baiklah.aku mengerti," Lee hyunsung sepertinya mengerti sesuatu.

"Tunggu sebentar, aku baik-baik saja!"

"Jung heewon, kepercayaan diri bagus tapi jangan gegabah."

"..."

Nafas Jung heewon tidak merata. Dia tidak sepenuhnya sembuh dari kebut beracun. Aku meninggalkan dua orang dan memasuki  lubang dengan Lee gilyoung. Itu jelas lubang yang digalil di lereng vertikal. Namun, begitu kami masuk, kami bisa berdiri seolah-olah gravitasi benar-benar tegak lurus ke tanah

To  be continued