Tutup mata dan bayangkan, apa yang pertama kali kalian lihat saat mendengar tentang dunia Virtual Reality?
Pemandangan dunia yang indah sampai membuat orang tidak bisa berkata-kata?
Mencoba skill dan kemampuan fantasi yang tidak mungkin ada di dunia nyata?
Atau mungkin memulai pertarungan epik melawan monster dan makhluk buas?
Yah, harusnya tidak jauh seperti itu. Virtual reality adalah game baru dengan banyak kemungkinan yang bisa di eksplorasi. Pemain bisa melakukan apa pun dengan kebebasan tanpa batas.
Tapi sayangnya pemandangan di depan Rein sama sekali tidak mencerminkan kondisi itu. Alih-alih nuansa fantasi, yang ia lihat hanyalah segerombolan manusia kapitalis yang berteriak kencang seperti orang barbar.
"... Wow, sangat primitif."
Terlalu kacau, para pemain saling dorong mendorong mencoba mendekati Live streamer yang sedang naik daun. Pencarian party yang harusnya dilakukan untuk berburu monster malah dijadikan ajang untuk pengumpulan uang.
"Dicari 2 orang lagi! Kami membutuhkan 10 silver untuk memulai lelang!"
"Siapapun yang masih memiliki koin cepat hubungi kami!"
"Yang miskin diharap menjauh, jika kalian tidak ada urusan pergi sana!"
Rein terdiam, suasananya begitu intens. Beberapa orang berteriak semangat karena nilai lelang meningkat sampai $5.000 per koin, dan di sisi lain ada juga pemain yang suram seolah telah kehilangan seluruh hartanya. Rupanya mereka adalah pemain pertama yang menjual koin dengan murah seharga $500 per koin.
Suasana tidak begitu baik, sangat berbeda dari yang ia lihat di live stream tadi. Para pemain saling memaki dan berkelahi untuk menarik perhatian orang kaya.
Kelihatannya seperti orang bodoh, tapi uang itu benaran nyata. Mereka menjadi gila seperti itu karena uang dan donasi, mungkin kata budak kapitalis akan cocok dengan mereka. Tidak seperti di dunia nyata, tempat ini seperti dunia tanpa hukum dimana para pemain bebas melakukan apa yang mereka mau.
Tentu setiap perbuatan ada konsekuensinya, dan Rein bisa melihat siapa saja yang telah melakukan itu. Red Player, itu adalah pemain yang memiliki nama merah di atas kepala mereka, bisa dikatakan simbol seorang pembunuh.
Rein bergerak menjauh dan mulai memeriksa status. Terdengar munafik, tapi Rein juga harus menjual koinnya sebelum tren ini berakhir. Tidak ada yang tahu bagaimana pergerakan koin, tapi yang pasti nilainya tidak akan pernah setinggi ini lagi.
"Rumornya mulai bulan depan akan ada penambahan pemain baru dengan jumlah yang fantastis, dan jika pemain baru ini mengikuti jejak para pionir, harga koin emas pasti menurun dengan cepat." Ucap Rein lalu membuka inventory-nya.
"Inventory."
Harusnya, di sana terdapat 15 potong roti, 15 botol air, 1 pedang kayu, dan 5 koin silver.
Tapi...
"Hah? Kok kosong?"
Kosong, tidak ada isinya sama sekali. Rein menutup dan membukanya lagi dan hasilnya tetap sama.
"Tu-tunggu dulu, apa yang terjadi?" Rein panik sampai tubuhnya bergetar.
"Inventory!"
Teriaknya lagi, dan itu juga percuma.
"Oii seriusan, mana uangku?!" Ia berteriak sampai orang-orang memperhatikannya.
5 koin silver kedengarannya memang kecil, tapi nilainya saat ini sama dengan uang bulanan Rein selama 2 bulan!
Memikirkan ia kehilangan uang begitu banyak membuat jantung Rein berdebar hebat. Ia mengira ini adalah bug, tapi tanggapan dari developer seketika langsung menamparnya.
『 Tidak ada masalah dalam permainan. Tidak ada bug ditemukan. 』
"Sial, apa apaan respon itu!" Jawaban yang tidak jelas membuat Rein mengirimkan pesan spam ke developer.
Rein ingat dengan pasti saat para pemimpin dunia mengatakan bahwa dunia ini adalah dunia yang sempurna, tidak mungkin ada bug ataupun kesalahan yang terjadi dalam program.
"Sial apa yang sebenarnya terjadi?" Rein berkeringat dingin, setelah sekian lama ia mengirim pesan, akhirnya ia mendapatkan jawaban.
『 Tidak ada bug, anda hanya telah menerima kutukan. 』
『 Peringatan! Karena spam, pesan anda akan dibatasi selama 3 hari. 』
"Kutukan? Tunggu dulu, apa ini konsekuensi yang dibilang dewa itu? Padahal aku tidak ada bedanya dengan yang lain..." Rein mulai mengeluh.
Jika ada pertanyaan, siapa orang yang paling tidak beruntung sedunia. Mungkin Rein dengan percaya diri akan mengangkat tangannya. Itu bukanlah omong kosong, ia memiliki banyak pengalaman yang hampir membuatnya gila.
Saat ia masih kecil, ia tidak pernah mendapat hadiah apapun dari jajanan berhadiah. Semuanya zonk, bahkan hadiah hiburan pun tidak dapat.
Ketika beranjak remaja disaat teman-temannya mulai memainkan game gacha, yang bisa Rein lakukan hanyalah menatap teman-temannya dengan iri karena memiliki karakter dan senjata terbaik, sangat berbanding terbalik dengan dirinya, padahal ia memainkan game itu lebih dulu. Bahkan karena saking sialnya Rein, mereka menjulukinya dengan sebutan 'Petani ampas'.
Tidak berhenti disana, ketika ia mulai dewasa kesialannya terus berlanjut. Ada yang bilang investasi adalah pilihan terbaik untuk menabung uang. Tapi sayangnya itu tidak berlaku untuk Rein. Setiap investasi yang ia lakukan gagal, bahkan beberapa perusahaan tiba-tiba bangkrut setelah sebulan Rein menanamkan modalnya.
Pengalaman itu membuat Rein sangat pesimis sampai-sampai ia mengembangkan sebuah insting aneh pada dirinya. Ia menamakan itu sebagai insting kesialan, insting aneh dimana ia bisa merasakan pilihan krusial antara untung dan rugi yang nantinya akan berakibat besar.
Seperti kejadian di awal permainan tadi, ia merasakan insting sialnya mengingatkan Rein bahwa itu adalah pilihan yang penting, dan akibat karena Rein salah memilih, sekarang ia kehilangan banyak uang dan bahkan terkena kutukan.
"Hah... Terserahlah."
Rein sudah terbiasa seperti ini sehingga rasa kesalnya bisa ia tangani dengan baik. Biasanya ia akan tertidur sebentar, tapi karena ia sudah di alam mimpi, ia memutuskan untuk berkeliling terlebih dahulu.
"Oh iya bagaimana statusku? Bisa-bisanya aku lupa dengan itu."
"Status!"
『 Status Windows
Nama : NieR
Level : 1
Class : –
Title : The Blessing of Patience (2)
Health: 100
Mana: 100
STR : 1 AGI : 1
VIT : 1 INT : 1
DEX : 1 LUK : 1
Absolute Evasion : 25%
Status poin : 10 』
"What the f—"
Rein seketika membeku, ia tidak menyangka papan statusnya sangat berbeda dengan pemain lain.
"Sejak kapan aku punya title! Dan juga, apa-apaan absolute evasion ini?!"
Senyum segera mekar di wajahnya, title atau julukan adalah sesuatu yang sangat sulit di dapatkan di dalam game rpg, bahkan untuk mendapatkan sedikit title saja membutuhkan banyak usaha dan harus bersaing ketat dengan pemain lain.
Dan bukan hanya title, ia bahkan mendapatkan status tambahan, padahal penjelasan dari pihak developer mengatakan status seperti itu tidak mudah didapatkan dan hanya bisa didapatkan melalui keberuntungan!
"Ahh–ahahahahaha! Apa aku beruntung!? Apa akhirnya aku membuat keputusan yang tepat?!"
Rein merasa sangat emosional. Siapa peduli dengan uang 5 silver, dengan adanya status seperti ini nilainya pasti jauh lebih tinggi. Apalagi mengingat dunia ini mengikuti game MMORPG yang sangat mengandalkan statistik daripada skill.
Dengan wajah yang sangat cerah, Rein membuka titlenya.
『 The Blessing of Patience
Title unik yang diberikan kepada seseorang yang telah menolak sistem dengan pemikiran dan perencanaan yang baik, tidak mengikuti nafsu dan tetap berpikir kritis. Anda adalah pemain pertama yang membuat #π∆$@ terkesan.
Status baru dibuat:
Absolute Evasion: + 25%
Pesan dari xxxxx : Tuhan adalah makhluk yang adil, setiap ada kesialan, disitu ada keberuntungan. Tidak ada yang namanya kesialan abadi. 』
"... Wow, apa ini pesan yang diberikan sosok itu?" Rein tidak tahu harus berkata apa, dan siapa juga yang peduli dengan kata-kata motivasi, Rein segera melihat kembali statusnya.
"Kalau tidak salah ia memberikan 2 title kan? Mana yang satu lagi."
Rein menekan tombol (2) di papan status dan title lain pun keluar.
『 Macbeth Curse
Kutukan untuk seseorang yang menolak sistem. Jika seseorang berani menolak, maka ia juga harus berani untuk ditolak.
Kutukan: Sebagian sistem akan mengalami error parah dan tidak dapat diperbaiki developer.
Durasi: #$@ hari sebelum kutukan menghilang. 』
"... Brengsek jadi karena ini uangku hilang!"