Chereads / Ancient Slayer / Chapter 9 - Bab 9 Eksperimen

Chapter 9 - Bab 9 Eksperimen

Singkat cerita pintu besi tersebut telah terbuka. Hawa yang berasal dari dalam ruangan langsung berhamburan keluar. Penciuman Tenzo merasakan jika ruangan ini berbeda dari ruangan-ruangan sebelumnya.

Tenzo pun masuk ke dalam. Di dalam ruangan itu terlihat begitu berbeda. Ada banyak benda-benda aneh sepertinya gelas kaca yang berbagai bentuk, selang-selang, bau obat-obatan, dan lain sebagainya. Di sisi lain, ada begitu banyak tabung kaca yang sebagian dari mereka kosong dan sebagian lainnya terisi oleh sebuah mahluk. Pada saat Tenzo mencoba melihat makhluk yang berada di dalam tabung kaca, dia merasa tidak asing ketika melihatnya.

"Monster ini ...."

Itu adalah monster yang sebelumnya dia lawan. Dia pun melihat lagi tabung yang lainnya dan melihat jika semua makhluk itu sejenis.

Ternyata mereka memproduksinya. Pantas saja monster-monster itu nampak tidak begitu asing dimataku.

Lalu Tenzo berjalan lebih lanjut lanjut dan memperhatikan setiap monster yang ada di dalam tabung hingga sampai pada salah satu tabung. Tenzo berhenti di sana. Dia melihat ada sesuatu yang aneh pada monster itu. Setengah dari monster itu memiliki tubuh seorang manusia. Jika dilihat secara spesifik adalah seorang anak kecil.

Anak kecil ...

Tenzo pun langsung ngerti dengan apa yang terjadi. Dari yang dikatakan oleh Rezgar soal jika dirinya sia-sia mencari anak-anak.

"Jadi kamu paham kan dengan apa yang ku maksud?" Tiba-tiba Rezgar berbicara kepadanya.

Tenzo pum membalas sembari pandangannya masih terpaku ke arah tabung tersebut. "Kalian menggunakan para anak-anak untuk menciptakan monster ini?"

"Iya, secara garis besar itu benar," jawabnya. "Monster bernama adalah Dylmond. Ya, bisa dibilang ini adalah salah satu dari monster percobaan yang sedang kami kembangkan. Monster ini diciptakan dengan kekebalan penuh, menangkal sekarang jenis serangan, baik itu fisik maupun sihir. Sekuat apapun serangan yang diterima, mereka tidak akan menerima luka."

Jadi Rezgar menjelaskan jika monster yang mereka ciptakan disebut Dlymond. Monster ini adalah salah satu ciptaan mereka. Berarti masih ada ciptaan lain yang belum diketahui. Dapat diketahui jika monster ini memiliki keunikan yaitu kenal dengan segala serangan yang berupa serangan fisik maupun sihir.

Kemudian Rezgar kembali menjelaskan, "Salah satu syarat pembuatan monster Dylomond ini adalah seorang anak kecil, mau itu Laki-laki maupun perempuan, semuanya bisa digunakan. Alasan hanya mereka yang bisa digunakan karena mereka masih memiliki sihir kehidupan yang masih begitu murni jika dibandingkan dengan orang dewasa."

Oh sihir murni yah ... Pantas saja aku melawan mereka begitu lemah jika dibandingkan musuh lainnya. Rupanya karena itu.

Sepertinya Tenzo tahu soal sesuatu mengapa ketika dia melawan monster itu, mereka begitu lemah, bahkan menurutnya lebih lemah dari orang-orang yang biasa dia lawan.

Namun sesaat Tenzo menyadari jika dia merasa aneh mengapa Rezgar malah memberitahukan soal hal semacam ini. Seharusnya hal ini adalah sesuatu begitu rahasia.

"Untuk apa kamu memberitahuku soal semua ini? Apakah ada sesuatu yang kamu inginkan?" Tanyanya. Tapi Tenzo menebak jika Rezgar ingin menyelamatkan dirinya dengan iming-iming informasi. Tapi ternyata itu berbeda.

"Yah, hanya sekedar ingin bertukar informasi saja. Aku memberikan informasi soal penelitian ini dan ada aku ingin mengetahui sesuatu tentangmu."

Bertukar informasi. Tenzo berpikir sejenak. Tidak disangka jika hanya itu saja yang dia minta. Tapi itu tidaklah terlalu ia pusingkan Dia hanya harus menjawabnya.

"Jadi, apa yang ingin kamu tanyakan?"

Rezgar pun berkata, "Siapa sebenarnya dirimu?" Kemudian dia lanjut berbicara, "Kamu pasti bukanlah orang biasa."

Dia malah menanyakan sebuah identitas dirinya. Tenzo hanya menghela nafas pelan kemudian menjawabnya, "Namaku Tenzo, Iramura Tenzo. Yah, dulu aku adalah seorang petualang, namun sekarang aku hanyalah seorang pengembara yang tidak mempunyai tujuan."

Tenzo hanya memberikan informasi soal namanya dan juga Identitasnya secara garis besar, tidak ada spesifik-spesifiknya.

"Jika kamu petualang, berarti kamu adalah petualangan tingkat tinggi, mungkin masuk ke tingkat S. Tapi apa yang membuatmu sampai menjadi pengembara tanpa tujuan seperti ini? Kan dengan statusmu kamu dapat membuat prestasi dan menarik orang-orang yang berkuasa di sisi Anda."

Pertanyaan lain muncul dan hal itu membuat Tenzo resah. "Aku tidak bisa memberitahumu. Yang penting sekarang aku hanyalah seorang pengembara saja. Jadi kamu diam saja dan kita akan kembali."

Sesudahnya, mereka berjalan keluar untuk menemui para warga desa yang telah menunggu di sana. Sesampainya di luar, Tenzo melihat warga desa yang telah berkumpul, memasang ekspresi penuh harapan jikalau keadaan anak mereka baik-baik saja. Lalu, ada di antara mereka bertanya kepada Tenzo dengan penuh air mata.

"Tuan, Tuan, Tuan, bagaimana dengan anak-anak kami!? Apakah mereka baik baik saja di sana? Katakan, katakan?"

Kemudian warga lain juga menyerukan hal yang sama kepada Tenzo, mengenai keadaan anak mereka. Suara itu semakin banyak dan banyak. Tenzo yang masih terdiam, sedikit menghirup nafas, menarik lalu mengeluarkannya lagi. Sesudah itu dia berkata,

"Anak-anak kalian sudah tidak dapat tertolong lagi. Jadi mari kita segera keluar dari sini."

Mendengar ucapan itu, seluruh orang yang ada di sana, shok. Air mata mereka tidak dapat terbendung lagi. Segera mereka menghampiri Tenzo dan bertanya secara terus menerus.

"Apa yang Anda katakan, Tuan?!"

"Anak kami tidak tertolong?! Apa. maksudnya itu?"

"Tolong jelaskan apa yang terjadi, kenapa sampai Anda bilang anak kami tidak dapat tertolong?"

"Aku tidak percaya. Minggir, biarkan aku masuk ke dalam. Aku harus melihat mereka secara langsung."

"Iya, iya, aku juga!"

"Aku ingin melihat anakku!"

Karena saking tidak percayanya mereka, mereka sampai ingin melihat sendiri anak mereka. Sementara itu Tenzo masih diam saja tanpa berkata apa-apa. Namun, jauh dihatinya, dia merasa kasihan dengan mereka. Dia berniat untuk tidak memperlihatkan kepada mereka soal anak mereka yang telah berubah menjadi monster. Pasti hati mereka akan tambah hancur setelah mengetahuinya.

Banyak dari mereka yang ingin masuk ke dalam dan terus memaksa masuk ke dalam. Tenzo pun tidak dapat menahannya dan secara terpaksa membiarkan mereka masuk.

Yah, seperti yang ia duga. Setelah mereka, masuk ke dalam, mereka mencari anak-anak mereka ke sekeliling tempat, hingga salah satu dari mereka mendapati monster yang setengah tubuhnya adalah anak-anak. Dia berteriak dengan begitu histeris. Semua orang yang melihat, langsung turut bersedih. Mereka akhirnya tahu apa yang dikatakan oleh Tenzo. Mereka tidak dapat menyelamatkan mereka lagi.

Tenzo hanya berada di luar, menunggu mereka semua sembari menatap langit-langit.

"Kehidupan orang tercinta bagi mereka itu sungguh berharga. Hah ... jadi teringat dengan mereka."