Keesokan paginya Eren dibangunkan oleh mikasa yang menepuk-nepukkan kepala eren dengan ringan.
"Eren, eren, bangun kita akan kesiangan bekerja" ujar mikasa masih dengan wajah memerah.
"Selamat pagi mikasa" jawab Eren dengan mata sayu-nya.
"Muach" karena melihat mikasa dipagi hari didepanku tanpa sadar aku mencium bibirnya lalu bangun sambil menguap meninggalkan mikasa yang masih terdiam kaku dilantai tempat tidur.
Setelah mencuci muka aku melihat mikasa juga ikut mencuci mukanya disumur dengan wajah yang lebih merah dari sebelumnya.
Sementara mikasa masih malu dengan kejadian barusan, aku melihat sekitar dan menemukan saingan cintaku yang lain yaitu armin, teman terbaik sekaligus ancaman besar untukku mendapatkan annie leonhart.
"Eren, Mikasa , Selamat pagi !! " teriak armin pada kami berdua "Kalian bangun sangat cepat, apakah kita akan langsung pergi keladang !!" tanya armin.
'Ladang?, ahh benar, setelah armor titan menyerang dinding maria kami pergi ke dinding trost dan diminta untuk menjadi pekerja ladang oleh mereka' pikir Eren sambil mengingat kembali tugasnya.
'Sial, apakah tidak ada organisasi perlindungan anak didunia ini, jelas jelas ini penyelewengan anak dibawah umur' pikir Eren.
***
Dari pagi hingga sore kami diminta untuk bekerja, kami juga hanya diberikan makan roti hambar yang keras. Setelah dua hari bekerja aku mulai muak dan memutuskan untuk mencari pekerjaan lain.
Di pengungsian ketika yang lain tertidur aku yang tertidur didada mikasa sedang memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang dengan cepat.
Meskipun pekerjaan ladang tidak begitu melelahkan karena aku memiliki fisik abnormal dari keluarga ackerman ditambah stamina yang besar bahkan aku hanya berkeringat sedikit.
Tetapi pekerjaan itu sangat membuatku bosan, dan pada akhirnya hasil yang kudapatkan tidak sebanding oleh karena itu keesokan paginya aku mengajak mikasa untuk membolos dan pergi kedaerah kumuh.
Tentu saja dia sedikit protes tetapi tetap mengikutiku, karena walau bagaiamanapun dia tergila-gila padaku.
Disana aku melihat beberapa anak kecil yang berumur 12-15 tahun.
Aku sendiri baru berumur 10 tahun tetapi dengan stamina dan kekuatan ackerman, aku jadi tahu bagaimana bertarung.
Mendekat kearah 5 anak itu aku berkata pada mereka untuk menjadi anak buahku.
"Kalian berlima jadilah bawahanku, dan aku akan membantu kalian untuk mendapatkan makanan untuk kalian !!" ujarku pada mereka.
Tentu saja mereka terkejut, bahkan mikasa yang berada dibelakangku juga ikut terkejut.
"Hahahaha, sepertinya kamu harus diberi pelajaran ya anak kurang ajar !!" jawab anak paling besar dikelompok itu.
Dengan tendangan berputar aku mengenai wajahnya hingga dia pingsan.
Tidak menunggu lama aku langsung menghajar keempat lainnya, dia tentu saja ketika salah satu dari mereka mencoba menyerangku dari belakang mikasa ada disana membantuku.
Apapun yang kulakukan mikasa akan pasti melindungiku, tidak perduli apakah itu baik atau tidak baik.
-
"Apa sekarang kalian mengerti siapa bosnya"
"""Iya""" jawab ke 5 anak itu.
"Bagus, sekarang aku punya misi untuk kalian !!"
"Cari tahu informasi tentang tempat untuk menjual barang berharga, jika kalian berhasil aku akan memberikan bonus pada orang yang memberitahukan informasi penting padaku" ujar eren pada mereka.
Eren mulai meminta mereka untuk mencari informasi tentang pasar gelap, sementara itu Eren membawa Mikasa untuk berburu harta karun.
Eren berniat untuk pergi keluar dinding hari ini dan untuk itu Eren perlu memberitahukan situasi tubuhnya pada Mikasa.
Sesampainya Eren di sebuah tempat terpencil, Eren mengatakan pada Mikasa bahwa untuk tidak terkejut.
"Mikasa, aku ingin memberitahukan rahasiaku padamu !!" ujar eren.
"Eren, Kamu kenapa, beberapa hari ini kamu sangat aneh ?" tanya Mikasa khawatir.
"Mikasa sebenarnya aku bisa berubah menjadi Titan" ujar eren.
"Eh-"