Chereads / King Eren ! / Chapter 4 - Chapter 03

Chapter 4 - Chapter 03

Tidak terasa 1 tahun lebih telah berlalu, dan sekarang ada sebuah kebijakan baru untuk mengurangi populasi  pengungsi di dinding trost.

Tahun 846, kebijakan itu disebut gerakan perebutan kembali dinding Maria.

Tapi sebenarnya, kejadian itu bukanlah suatu kejadian yang patriotis, melainkan sebuah tragedi dimana para pengungsi diseleksi untuk mengurangi pengeluaran makanan.

Dalam cerita asli kakek Armin akan terpilih karena dia sudah terlalu tua, hanya saja 7 bulan lalu Eren telah berhasil membuat sebuah perusahaan dengan uang yang dia dapatkan dari penjualan harta Karun yang dia curi dari dinding Maria menggunakan kemampuannya.

Perusahaan yang dia buat adalah perusahaan pembuatan game papan.

Contohnya adalah catur, catur sendiri sudah ada didunia ini. Hanya saja eren membuatnya juga dengan sistem brand sehingga terlihat lebih terkesan mewah.

Selain catur Eren juga membuat papan permainan go, lalu mahjong dengan tulisan dari pulau paradise, Ludo, karambol dan sebagainya.

Eren sendiri bertindak sebagai CEO dan juga yang memberikan ide tentang game yang akan dibuat, sementara itu kakek Armin adalah orang yang menjalankan perusahaan.

Eren berniat akan meminta Armin untuk menggantikan kakeknya setelah dia pensiun nanti, tetapi itu masih butuh waktu yang lama karena Armin masih perlu belajar.

...

"Ini adalah desain dari permainan papan baru yang kusebut Billiard" ujar eren yang saat ini telah berumur 11 tahun dalam ruang rapat.

Eren saat ini sedang mengeluarkan jenis permainan baru yang akan dirilis tahun depan.

Oleh karena itu Eren sekarang memimpin rapat bersama kakek Armin selaku direktur, lalu ada Bruce Banner seorang manajer dari pabrik perusahaan Yeager Inc.

Sementara itu Armin kecil juga hadir dan sedang mencatat dengan serius.

Mendengar pujian dan persetujuan mereka, rapat dihentikan dan Eren pergi pulang ke rumah barunya.

Rumahnya cukup kecil karena Eren tidak berniat membeli yang besar dulu, itu karena dia berencana untuk masuk militer tahun depan.

Selama tempat itu memiliki kamar mandi dan toilet, semuanya akan baik baik saja untuk Eren.

"Aku pulang Mikasa" ujar eren, tetapi anehnya tidak ada respon dari dalam.

Masuk ke halaman belakang, Eren melihat Mikasa sedang memukuli sandbag dengan keringat deras di tubuhnya.

Melihat Mikasa yang sedang berlatih membuat Eren sekali mencicipi Mikasa dewasa, namun Eren berusaha keras untuk menahannya sekarang.

"Mikasa" celetuk eren.

Berhenti dari latihannya Mikasa menengok ke arah sumber suara dan melihat ke arah Eren.

Mikasa saat ini hanya menggunakan celana pendek dan kutang olahraga berwarna hitam.

Dadanya masih belum berkembang, hanya saja sudah ada yang menonjol disana.

Berjalan ke arah Mikasa, Eren datang memeluknya lalu mencium Mikasa.

"Mhnnnnn..er-eren tunggu...mhhnnn" meskipun Mikasa meminta Eren untuk berhenti, eren tidak peduli dan terus melakukan ciuman Perancis padanya.

"Mhmm...er-ren.. muachh..tunggu..aku berkeringat dan bau...mnhhh" ujar Mikasa sambil mencoba untuk mengeluarkan lidah Eren dari mulutnya menggunakan lidahnya sendiri.

Melepaskan ciuman panjangnya, Eren melihat mikasa yang terlihat jauh lebih kelelahan dibandingkan dengan saat dia latihan sebelumnya.

Mulutnya terus mencoba mencari udara, dan mungkin karena kepanasan, Eren bisa melihat embun hangat keluar dari mulutnya.

Wajahnya memerah dan matanya berair, bibirnya juga memerah karena Eren menghisapnya cukup kuat.

'Kupikir aku sedikit berlebihan' pikir eren.

"Benar sekali kamu memang berkeringat Mikasa, tapi kamu tidak bau, malahan mungkin aku menyukai bau ini" balas Eren sambil mencium leher Mikasa.

"Tunggu Eren ! Ahnn...kita bisa lanjutkan nanti ! ..mmm..aku mandi dulu !!" balas Mikasa sambil mendesah ketika Eren memberikan cupangan pada Mikasa.

"Lanjutkan ? Memangnya kita mau melanjutkan apa? " Tanya Eren berpura-pura bingung.

Bingung harus menjawab apa, Mikasa hanya terdiam dengan wajah memerah.

Memutuskan untuk tidak menggodanya lagi Eren memutuskan untuk ikut mandi bersamanya.

"Aku juga berkeringat, mari kita mandi bersama Mikasa !!" celetuk Eren sambil menarik lengan Mikasa.

"Tunggu Eren-"