Ling Chu menatap ponsel dengan mata merah bengkak akibat menangis seharian. Dia menatap e-mail yang diterimanya dua hari lalu.
'Selamat anda lolos ke tahap selanjutnya. Diharapkan anda hadir untuk tes tertulis. Diharapkan membawa bolpoin dan berkas lamaran kerja untuk tahap interview kedua'
Isi e-email itu melegakan hati wanita muda yang sudah tiga bulan sejak lulus perguruan tinggi, belum mendapat panggilan dari lamaran kerja yang dia kirim. Interview ini merupakan peluang bagus bagi Ling Chu.
Wawancara, diterima, kerja!
Sayangnya realita menghantamkan pemikiran sederhana Ling Chu.
Menunggu hampir 3 jam dengan panas menyengat tanpa adanya kipas, ac dan tisu. Ling Chu tetap bersabar menunggu wawancara meski keringat mengguyur tubuhnya yang tidak tahan hawa panas. Wanita muda itu menanamkan pikiran bahwa dia akan diterima kerja setelah melewati sesi ini.
Hanya saja, dia mengacau saat wawancaranya, jelas Ling Chu tidak akan diterima.
Saat itu pria di sebelah Ling Chu pandai berbicara, dia memiliki pengalaman dan kepercayaan diri lebih dari Ling Chu.
Situasi yang seperti ini membuat Ling Chu berkecil hati dan menghilangkan kepercayaan dirinya.
Pikiran Ling Chu menjadi kosong saat sadar kembali, Ling Chu sudah berada di kamar dengan mata merah berair dan bengkak. Pipinya basah juga hidung penuh ingus. Benar-benar bukan keindahan dari seorang wanita muda.
Selama seharian Ling Chu kalut dalam kesedihan gagal interviewnya yang ke-XX. Suasana hati yang terpuruk membuat Ling Chu ingin makan makanan pedas yang ia percayai bisa mengobati sakit hatinya.
Sayang stock makanan yang ingin dia makan telah habis jadi Ling Chu memutuskan pergi ke Beta Mart yang tidak jauh dari rumahnya dengan berjalan kaki.
Ketika menyebrang jalan Ling Chu tidak memperhatikan sekitar. Dua Mobil mewah berjalan dengan ugal-ugalan, mobil paling depan menabrak Ling Chu yang baru melewati setengah jalan raya.
Tubuh wanita muda terpental menabrak mobil lain yang terparkir di pinggir jalan.
Darah mulai mengalir keluar dari tubuh kecilnya. Ling Chu yang sekarat dihampiri pedagang buah yang tidak jauh di tempat kejadian, dia berteriak panik meminta bantuan, "Ada kecelakaan! Cepat panggil ambulan!"
"Aduh, kasian kakaknya masih muda" kata salah satu wanita pembeli buah.
"Nak, jangan rekam ndak baik nanti kamu diikutin sama arwah mbaknya" kata seorang ibu yang menurunkan ponsel anaknya.
Ling Chu : "..." Aku belum mati oke cuman sekarat.
Ling Chu merasakan sakit sampai ke tulang terutama badan kanannya yang tertabrak paling awal mungkin sudah patah. Nafas Ling Chu memendek, dia sekarat dikelilingi oleh orang asing yang tidak dia kenal.
Ling Chu meneteskan air mata, masa hidupnya berakhir dengan singkat dan mengenaskan seperti ini. Ling Chu belum cukup membahagiakan orang tuanya tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu kematian.
"Minggir-minggir, beri jalan ke petugas!" teriak salah seorang.
Kesadaran Ling Chu mulai menghilang, dia meninggal dengan membawa rasa sakit seperti ini. Ling Chu berharap dia tidak menjadi arwah gentayangan dijalan ini.
.
.
.
Ling Chu membuka mata lagi, kali ini dia tidak merasa sakit sama sekali. Sekarang dia berdiri di kamar besar dengan gaya sci-fi seperti ruang antarbintang dari novel yang sering Ling Chu baca.
Ling Chu : "....." transmigrasi ke antarbintang? Sepertinya aku benar-benar mati, jika tidak bagaimana aku bisa sampai disini?
Ling Chu dengan sedih mengingat keluarga yang dia tinggalkan. Tanpa sadar dia menangis dalam diam, menatap kosong galaksi dari jendela besar.
Setelah Ling Chu menenangkan diri, dia tertarik pada bola berbulu putih sebesar bola ping pong dengan permata ruby kecil di tengah, terlihat sangat lucu. Penasaran Ling Chu mendekati bola bulu kecil yang melayang di udara.
Ling Chu dengan lembut menyentuh bola bulu kecil. Tiba-tiba bola itu bergetar, pertama ruby bersinar menerangi seluruh ruangan. Benda berbulu itu mengeluarkan suara kekanakan.
"Spesifikasi Host! Nama Ling Chu, usia 22 tahun, gender perempuan, negara Indonesia, planet bumi, galaksi bima sakti. Di t'rima!"
Sesaat Ling Chu terkejut hampir reflek memukul bola bulu kecil yang masih berbicara.
"Selamat datang host~ Namaku Xiao Qiu, mulai saat ini aku adalah pemandumu!"
Ling Chu memiliki ilusi bola berbulu bernama Xiao Qiu ini memiliki telinga dan ekor anjing yang bergoyang riang.
Permata Xiao Qiu bersinar lebih terang, dia memunculkan layar dengan video seorang gadis yang mirip Ling Chu. Terdapat layar lain yang lebih kecil berisi cerita dari pusat dunia paralel tersebut.
"Beberapa bug muncul mengganggu plot dunia. Misi host adalah mempertahankan hidup karakter yang dirasuki sampai plot berakhir. Selama misi berjalan host tidak bisa menghubungi Xiao Qiu. Apakah host memiliki pertanyaan?"
"..bagaimana jika misiku gagal?" Tanya Ling Chu dengan ragu-ragu.
Seingat Ling Chu dalam novel transmigrasi host yang gagal, jiwanya akan mati atau menerima hukuman dari kegagalan misi.
Xiao Qiu bergetar hebat sambil berkata dengan lantang, "Tentu saja host akan menerima hukuman~ Setiap kegagalan misi, host harus melakukan misi berikutnya sebanyak 10x!"
Ling Chu : "..." Pemanfaatan SDM sialan!
Xiao Qiu melayang ke wajah Ling Chu, dengan bersemangat dia mengusap tubuh bulat berbuluya pada pipi kiri Ling Chu.
"Host jangan khawatir~ Xiao Qiu akan tetap bersama host"
Ling Chu menghela nafas, penghiburan Xiao Qiu sungguh tidak berguna untuknya. Dia mencubit pelan tubuh berbulu Xiao Qiu.
"Jika aku berhasil apa yang kudapatkan?"
"Host bisa kembali ke dunia tempat host tinggal. Host dapat memutar waktu kapan saja host ingin kembali~" kata Xiao Qiu bergoyang santai kiri kanan.
Mata Ling Chu bersinar dia bisa mengubah hidupnya. Dia mengetahui masa depan bumi sampai tahun 2023, Ling Chu dapat kembali ke masa kanak-kanak untuk menata masa depannya!
"Baiklah, ayo pergi!" Kata Ling Chu penuh tekad.
"Yeay! Hitungan mundur untuk memulai misi~ tiga, dua-"
"Eh, tunggu-tunggu!" Ling Chu teringat sesuatu, dia langsung meraih Xiao Qiu. Tangan Ling Chu menutupi seluruh tubuh berbulu Xiao Qiu.
"Ada apa host?" Suara Xiao Qiu bergema dari tangan Ling Chu.
"Biarkan aku membaca informasi dunia dulu!" Ling Chu hanya sempat membaca ringkasan cerita dunia dari layar kecil. Dia tidak tahu dunia tersebut secara detail.
"Oh! Host benar, Xiao Qiu lupa~" Xiao Qiu bergetar hebat, sebuah buku jatuh tepat di atas kepala Ling Chu mengeluarkan bunyi keras.
"Dunia paralel XXXXX telah dienskripsi ke dalam buku. Host bisa membaca terlebih dahulu~"
Ling Chu yang kesakitan mengusap kepalanya. Dia memandang kesal Xiao Qiu yang berbicara tanpa rasa bersalah.
Ling Chu : "....." Hanya kali ini aku memaafkanmu, lain kali aku akan menggorengmu!
Fluktuasi hati Ling Chu menghitam membuat Xiao Qiu begidik, dia segera melayang perlahan menjauhi Ling Chu. Xiao Qiu dengan patuh tidak mengusik Ling Chu berbaring di kasur untuk membaca buku itu.
Ketika fluktuasi hati Ling Chu kembali normal, baru Xiao Qiu melayang di atas kepala Ling Chu. Xiao Qiu dengan nyaman bergoyang sedikit membentuk sarang di kepala Ling Chu.
Ling Chu tidak peduli dengan apa yang dilakukan Xiao Qiu. Selama Xiao Qiu tidak mengotori rambutnya, Ling Chu tidak akan menggoreng Xiao Qiu.
Ling Chu menutup buku, membangunkan bola bulu yang tertidur di kepalanya, "Ayo pergi, aku sudah siap"
.
.
.
NB : Aku yakin para pembaca jarang banget baca box pesan author. Jadi kutulis disini aja.
Agar tidak ada kesalahapahaman aku jelaskan sekarang. Alasanku pakai istilah novel 'XXXXX' artinya judul novel itu bebas berdasarkan imajinasi reader, bukan XXX berhubungan ++ ya. ᕕ( ᐛ )ᕗ