Chereads / Trilogi Langgam Amerta Agni-Widhiwasa Akasa Bhumi / Chapter 17 - Bab 17-Kedalaman sebuah Rahasia 

Chapter 17 - Bab 17-Kedalaman sebuah Rahasia 

Kedalaman sebuah rahasia

berada pada iris mata

seorang perempuan yang menyiramkan nektar

pada kisahnya yang pahit

juga pada seorang lelaki yang hatinya sengaja dibakar

untuk melupakan rasa sakit

Tubuh Galuh Lalita terus melayang di udara. Kabut hitam beracun yang menyangga tubuhnya sehingga tidak terjatuh semakin tebal dan pekat. Seolah kabut itu sengaja berkumpul di bawah Galuh Lalita.

Dalam pandangan Ario Langit yang sangat awas terhadap kemunculan siluman, tak satupun gerombolan siluman kerdil itu yang berada di ruang bawah tanah ini lagi. Mereka sudah pergi sedari Ario Langit merubah dirinya menjadi Siluman Masalembu. Makhluk-makhluk tak kasat mata suruhan Siluman Puncak Pangrango itu rupanya gentar melihat keganasan siluman dari laut utara itu.

Siluman Puncak Pangrango adalah satu dari sedikit raja siluman gunung di daratan Jawa yang masih ada. Selain Siluman Lembah Neraka yang merupakan penguasa Gunung Wilis dan Siluman Ngarai Raung di Gunung Raung. Raja siluman gunung lainnya sudah tewas atau terusir jauh oleh para Ki Ageng penjaga gunung.

Raja siluman gunung yang satu ini memang bisa bertahan hidup karena Pangrango memang tidak mempunyai Penjaga Gunung seperti gunung-gunung besar lainnya di Tanah Jawa. Apabila terdapat Ki Ageng penjaga gunung, raja siluman di gunung tersebut pasti memilih untuk pergi dan menetap di gunung yang lain karena berselisih dengan Ki Ageng penjaga gunung akan sangat merepotkan bagi mereka. Beberapa bahkan terbunuh dalam pertarungan melawan Ki Ageng gunung seperti Raja Siluman Ciremai dan Raja Siluman Semeru.

Siluman penguasa Gunung Pangrango merasa sangat terganggu dengan segala macam kegaduhan dan keramaian di Lembah Mandalawangi. Kemarahannya memuncak terutama ketika terjadi pertempuran dahsyat yang melibatkan Ario Langit dan Dewi Lastri. Siluman Puncak Pangrango bisa membaui aroma siluman yang menguar dari tubuh Ario Langit dan Dewi Lastri. Aroma asin laut utara yang sangat dibencinya. Sudah lama siluman ini membenci Siluman Karimun Jawa yang pernah mengalahkan dan mengusirnya dari Gunung Muria yang memang terletak di pesisir Jawa bagian utara.

Siluman Puncak Pangrango yang marah besar kemudian diam-diam menyusun rencana menculik gadis cilik yang dititipkan Siluman Karimun Jawa kepada Siluman Lembah Neraka. Bekerjasama dengan Padepokan Maung Leuweung yang dipimpin oleh Ki Sambarata, Siluman Puncak Pangrango berhasil membawa lari gadis cilik yang sama sekali tidak ketakutan meski pengejaran hebat dilakukan oleh Siluman Wulung. Siluman Puncak Pangrango lah yang sebenarnya menghambat laju pengejaran dari Siluman Wulung sehingga tidak berhasil merebut gadis cilik itu dari tangan Ki Sambarata.

Ario Langit hendak maju menangkap tubuh Galuh Lalita. Namun segumpal besar asap hitam menghalangi gerakan Ario Langit. Pemuda itu melompat mundur dengan sigap. Dia tidak mempan racun berkat cincin kayu hitam dari Siluman Karimun Jawa. Tapi tetap saja asap hitam itu mengganggu pandangannya. Bahkan asap hitam yang menyangga tubuh Galuh Lalita ikut bergerak mundur. Menjauh dari Ario Langit.

Galuh Lalita siuman dari pingsannya. Gadis itu nyaris menjerit ketakutan saat menyadari tubuhnya melayang di udara. Galuh Lalita berusaha melompat turun. Namun selalu gagal karena begitu dia menggerakkan tubuh, asap hitam bergumpal-gumpal selalu menyelubungi tubuhnya. Seolah mengikatnya dengan sangat kuat. Gadis itu punya kepandaian yang tinggi. Tapi saat ini dia betul-betul tak berdaya. Racun mematikan yang menguar bersama asap hitam sama sekali tidak mempengaruhi. Aneh. Galuh Lalita merasakan rongga dadanya malah enak buat bernafas meski asap itu menggulung tubuhnya sedemikian rupa.

Ario Langit menggeram hebat. Tubuhnya kembali bertiwikrama menjadi Siluman Masalembu. Siluman raksasa itu menghirup udara sebanyak-banyaknya lalu menghembuskannya kuat-kuat ke arah asap hitam yang menggulung tubuh Galuh Lalita. Asap hitam itu ambyar diterjang kekuatan dahsyat Siluman Masalembu. Tubuh Galuh Lalita terlepas dari belitan dan meluncur turun dengan deras ke lantai. Tangan besar Siluman Masalembu dengan lincah menangkap pinggang gadis cantik itu agar tidak terbentur keras.

Asap hitam pekat dan mematikan dalam sekejap telah lenyap. Ruangan penjara itu bersih kembali. Nampak tiga sosok manusia berdiri mematung di tangga atas pintu penjara. Panglima Amranutta, Putri Anila, dan Putri Aruna berdiri tertegun melihat peristiwa mencengangkan di penjara tersebut.

Ruangan penjara porak poranda akibat amukan Siluman Masalembu. Belasan mayat bergelimpangan terkena serangan kabut hitam. Galuh Lalita berdiri tegak setelah diturunkan oleh Siluman Masalembu. Gadis cantik itu memandang marah ke arah Panglima Amranutta yang tiba-tiba merinding bulu tengkuknya. Tatap mata gadis itu memiliki perbawa menakutkan yang luar biasa!

Padahal gadis itu sama sekali tidak mengerahkan kekuatan apapun. Dia murni marah karena Lawa Agung tidak bisa menjaga mereka dari serangan pihak luar. Panglima Amranutta mendenguskan hidung dan tersentak kaget. Gadis itu menguarkan aroma siluman! Dari laut selatan!

Raja Lawa Agung itu saling berpandangan dengan Putri Anila dan Putri Aruna. Arti pandangan itu menyatukan pendapat mereka akan suatu hal. Gadis cantik dari Padepokan Maung Leuweung itu ternyata keturunan siluman. Bahkan dari kuatnya aroma tersebut Galuh Lalita bukan cuma keturunan atau setengah siluman. Namun siluman berdarah murni!

dari laut selatan pula!

Panglima Amranutta tidak bisa menduga gadis ini sebenarnya siapa. Semua urusan laut selatan berada di tangan Ratu Gaib sendiri. Mereka di Lawa Agung bahkan tidak mengetahui seperseribu pun urusan laut selatan. Hanya sedikit sekali yang mereka tahu. Itupun jika Ratu Laut Selatan menghendaki.

Putri Anila dan Putri Aruna juga hanya bisa menduga-duga. Gadis putri Ki Sambarata ini ternyata sama sekali bukan orang biasa. Entah siluman dari wilayah mana di laut selatan. Anehnya, gadis itu sama sekali seperti tidak menyadarinya.

Galuh Lalita memang tidak menyadari apapun. Tidak sadar bahwa matanya sekarang merah menyala, rambutnya yang hitam kemilau berubah warna menjadi perak kemerahan, dan kuku-kuku jarinya tiba-tiba runcing memanjang.

Ario Langit tidak kalah tercengang. Siluman Masalembu dalam dirinya juga membaui betapa kuatnya aroma siluman pada diri Galuh Lalita. Teramat sangat kuat yang bahkan mendorong Siluman Masalembu dalam dirinya memberontak marah. Itu hanya berarti satu hal. Galuh Lalita adalah siluman yang berasal dari laut selatan!

-*******