"Kamu nakal, Jack. Seharusnya kamu bilang dulu kalau mau keluar." ucap Kathy sambil tersenyum dan membersihkan mulutnya dengan menggunakan tangan. Ia kemudian menjilati juga tangannya yang terdapat cairan dari Jack. "Tapi punyamu masih berdiri tegak, tuh." tunjuk Kathy pada burung Jack yang masih saja mengeras seperti memberikan tanda bahwa ia belum cukup puas jika hanya melakukannya sekali saja.
"Hehe..maaf. Aku sudah tidak bisa menahannya lagi. Tapi kali ini giliranku." Jack kemudian mengangkat tubuh Kathy dan merebahkannya diatas kasur.
Jack kembali memainkan dada kathy yang kenyal dan lembut. Dijilatinya gunung kembar itu secara bergantian. Kathy kembali terangsang dengan permainan lidah Jack yang hebat. Tak berhentii sampai disana. Bibir Jack turun sampai ke perut Kathy yang rata. Dia meneruskannya lagi dan membuka kaki Kathy lebar-lebar.
Kini dihadapan Jack sudah ada area kewanitaan dari Kathy yang berwarna serupa sepreti putingnya dan sudah terlihat sangat basah. Mungkin karena Kathy menjaga dengan baik kebersihan tubuhnya, menjadikan area tersebut memiliki wangi yang semerbak sehingga membuat Jack semakin bersemangat. Ia pun mulai menciumi selangkangan Kathy.
Baru saja bibir Jack menyentuh bibir Jack menyentuh sedikit dari bagian vital itu, reaksi tubuh Kathy semakin menggila. Tubuhnya ia naik-naikkan ke atas sambil memejamkan mata untuk merasakan lebih lagi sensasi yang dibuat oleh Jack. Melihat hal tersebut tentu tak membuat Jack berhenti. Justru ia melumat bagian intim Kathy dengan lebih ganas dan kali ini ia lebih banyak memainkan lidahnya disana.
Kedua tangan Kathy kini berada pada payudaranya sendiri dan meremas-remas sendiri dadanya.
Bahkan beberapa kali Jack melihat Kathy memilin-milin sendiri putingnya yang sudah mengeras. Bibirnya pun digigitnya sendiri hingga membuat desahannya berupa napas yang terengah-engah dan semakin berat.
"Masukan Jack..aku sudah tidak tahan lagi..." pinta Kathy sambil terengah-engah.
"Apa kamu mau aku memasukkan punyaku ini kedalam dirimu?" goda Jack yang mempermainkan Kathy.
"Yaa..ya..aku ingin kamu di dalam diriku Jack." sekali lagi Kathy meminta agar Jack segera melakukan penetrasi pada dirinya.
"Baiklah kalau itu yang kamu mau," Jack meringis kesenangan.
Dia memang tidak ada niat untuk pergi begitu saja sebelum merasakan tubuh Kathy. Jack pun duduk di depan area kewanitaan Kathy yang sudah siap untuk menerima adik kecil Jack. Kathy pun sengaja membuka kakinya lebar-lebar agar Jack bisa memasukkan miliknya lebih dalam.
Jack memainkan ujung "joni" di mulut bagian intim Kathy.
Digesek-geseknya secara perlahan dimana Jack dapat merasakan milik Kathy yang sudah sangat basah. Dia pun akhirnya mengarahkan burungnya ke mulut selangkangan Kathy. Jack mendorong pelan-pelan karena ia pun ingin merasakan sensasi dari cewek bule yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Ketika punya Jack perlahan-lahan memasuki tubuh Kathy, Kathy melenguh dan mendesah makin keras. Hingga akhirnya Jack pun berhasil memasukkan semua miliknya ke dalam Kathy.
"Besar...besar sekali...aku bisa merasakan milikmu di dalam diriku." ucap Kathy dengan wajah memerahnya dan napas yang terengah-engah.
"Ini baru saja dimulai," balas Jack sambil tersenyum pada Kathy.
Jack kemudian menggerak-gerakkan milikknya di dalam tubuh Kathy. Dari yang awalnya perlahan-lahan, hingga akhirnya Jack juga tak bisa mengontrol diri lagi, ia menggerakkan pinggulnya dengan cepat.
Kini tubuh Jack turun dan memeluk tubuh Kathy sementara pinggulnya tak berhenti bergerak. Ia bisa merasakan dada Kathy yang berguncang di tubuh Jack. Kathy pun membalas dengan melumat bibir Jack dengan ganas. Hal itu tentu membuat Jack bergerak makin cepat dan membuat Kathy semakin menggila.
Ketika miliknya berada di dalam tubuh Kathy, Jack dapat merasakan sensasi yang tidak pernah ia dapatkan dari cewek lokal yang selama ini biasa ia nikmati. Pijatan-pijatan yang dirasakan "Joni" sangat luar biasa hingga membuat Jack merasa bahwa ia tidak bisa menahan lebih lama lagi.
Tapi melihat reaksidari Kathy yang sangat menikmati bersetubuh dengannya, Jack pun berniat untuk memperlama permainannya. Kini ditariknya burungnya dari sangkar milik Kathy. Jack pun mundur dan turun dari ranjang.
"Sini," ajak Jack
Kathy yang merasa masih haus akan kenikmatan dari Jack mengikuti saja apa yang dikatakan olehnya. Kathy mengikuti Jack turun dari ranjang dan berdiri di depannya. Jack mengecup bibir Kathy kemudian memutar tubuhnya hingga membelakangi Jack. Jack dengan pelan mendorong agar tubuh Kathy turun dan akhirnya tubuh Kathy berada di ranjang dan kakinya masih tegak lurus di samping ranjang. Kathy paham apa yang Jack minta dan ia pun semakin "Menunggingkan" bokongnya agar Jack bisa lebih mudah memasukinya.
Jack tersneyum melihat pemandangan indah yang ada di depannya tersebut. Siapa sangka niat baiknya malah dibalas dengan kenikmatan tubuh dari Kathy. Tanpa menunda-nunda lagi, sambil berdiri Jack memasukkan milikknya kembali ke dalam kewanitaan Kathy.
Jack merasa di posisi ini burungnya di jepit lebih kuat lagi oleh kewanitaan Kathy yang mana hal itu membuat Jack makin keenakan. Dia pun semakin mempercepat gerakan pinggulnya dan kedua tanganya berada di pinggul Kathy yang ramping. Dengan begitu Jack bisa mendorong pinggulnya dan menarik tubuh Kathy agar miliknya agar bisa masuk lebih dalam lagi.
Suasana kamar semakin panas membara karena Jack dan Kathy yang tengah bersenggama dengan penuh gairah. Kini Kathy menegakkan badannya sampai ia benar-benar berdiri memunggungi Jack. Tangan Kathy pun naik ke atas sampai memegangi pipi Jack. Melihat celah itu, Jack memainkan payudara Kathy dari belakang dan meremas-remasnya.
Dengan posisi seperti itu, Jack merasa bahwa dirinya sudah sampai batas untuk menahan agar bertahan lebih lama lagi.
"Kat..aku mau keluar." kata Jack yang bergerak lebih cepat lagi dan dengan cepat ia mencabut miliknya agar tidak keluar di dalam tubuh Kathy.
Kathy pun langsung membalikkan badannya dan berjongkok sambil membuka mulutnya tepat di depan adik kecil Jack yang siap memuntahkan isinya. Jack pun tak tahan lagi dan segera keluar di wajah Kathy yang cantik. Cairan Jack ada beberapa yang masuk ke dalam mulut Kathy dan ada juga yang sampai ke mata dan dahinya.
Jack terengah-engah dan kemudian duduk di tepi ranjang. Sedangkan ia melihat Kathy menelan kembali cairan yang masuk ke dalam mulutnya dan tangannya membersihkan wajahnya dari cairan kental Jack lalu memasukkannya juga ke dalam mulut.
"Kathy benar-benar mantap!" seru Jack dalam hati.
"Aku mandi dulu ya," ucap Kathy yang berjalan menuju kamar mandi yang berada di sudut kamarnya.
Jack pun merebahkan tubuhnya di ranjang. Dia merasa lelah serta sangat mengantuk. Tak berselang lama ia pun tertidur disana.
***
Jack membuka matanya perlahan-lahan. Dia bingung karena berada ditempat yang asing. Sedetik kemudian ia baru teringat bahwa ia sedang berada di kamar Kathy dan mereka berdua tadi habis memadu kasih bersama. Jack duduk diranjang besar itu. Posisi tidurnya berbeda dengan yang tadi dan kini ia sudah memakai celana dalam dan tubuhnya pun tidak bau keringat lagi. Ia melihat sekeliling kamar mewah Kathy tapi tak menemukan dirinya disana.
Tak berselang lama, Kathy pun masuk ke dalam kamar sambil membawa gelas. Ia memakai celana super pendek berwarna biru muda dan kaos ketat berwarna putih. Lalu ia pun berjalan sambil terpincang-pincang melintasi kamar dan meletakan gelas tersebut diatas meja. Ia pun melihat pada Jack dan tersenyum padanya.
"Tidurmu pulas sekali." kata Kathy sambil berjalan menghampirinya dan kemudian duduk disamping Jack.
"Kamu yang membersihkan tubuhku?" tanya Jack.
"Iya dong, siapa lagi? Aku tadi membasuhmu sebisa mungkin dan hanya bisa memakaikan celana dalammu saja. Oh iya, apa kamu suka kopi? Aku sudah membuatkan kopi untukmu" katanya sambil tersenyum manis.
"Terima kasih. Jam berapa ini?" tanya Jack sembari mengucek-ucek matanya.
"Jam sebelas," jawab Kathy dengan santai.
"Malam?" Jack terkejut dan Kathy menjawab dengan menganggukkan kepala. "Aku harus segera pulang!" seru Jack sambil terburu-buru turun dari ranjang dan memakai kembali pakaiannya.
Setelah selesai memakai pakaian, ia pun meminum kopi yang dibuatkan oleh Kathy untuknya.
"Ahh, panas!" seru Jack yang mengira kopi buatan Kathy tak sepanas itu.
"Kenapa kamu terburu-buru? Kamu bisa menginap disini kalau kamu mau." kata Kathy yang berdiri dan sejak tadi memperhatikan Jack.
"Tidak mungkin, aku bisa di bunuh oleh orang tuamu." jawab Jack.
"Tenang saja, mereka masih diluar negeri kok." jawab Kathy dengan santai.
"Benarkah?" Jack terlihat senang.
"Ah, tidak. Aku harus segera pulang." kata Jack yang sudah memakai pakaiannya.
Mereka berduapun turun ke bawah bersama-sama sampai ke halaman rumah. Jack pun segera naik ke atas motornya.
"Hei, Jack. Boleh aku minta nomer handphone mu?" pinta Kathy yang sudah memegang handphone ditangannya.
"Oh iya, aku hampir lupa tujuanku mengantar Kathy sampai kemari." pikir Jack dalam hati. "Tentu saja boleh, berapa nomermu? Akan aku hubungi lewat handphone ku." Jack mengeluarkan handphone nya dari dalam saku.
Kathy lalu menyebutkan nomer handphone miliknya dan Jack pun menyimpannya. Kemudian ia menelepon ke nomer Kathy.
"Itu nomerku, disimpan ya," ucap Jack yang merasa senang.
"Oke, " jawab Kathy seraya tersenyum.
"Aku pulang dulu ya, bye?" Jack pun berpamitan dan dibalas dengan lambaian tangan serta senyuman manis Kathy menyertainya.
"Yes! Aku menang!" seru Jack dalam hati yang berhasil mendapatkan nomer handphone Kathy.