Chereads / Fate: Reibekien / Chapter 13 - Chapter 12

Chapter 13 - Chapter 12

Chapter 12 : First Day – Archer of Red VS Lancer of Black.

(A/N : Mohon maaf kalau saja bab ini terlihat aneh, soalnya authornya author menulis ini, di saat author sendiri sedang dalam mood yang buruk. Semoga kalian bisa menikmatinya ya~ Selamat membaca~)

=-----=-----=-----=-----=

Langit malam memenuhi wilayah Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, di mana cahaya bulan dan bintang dapat terlihat memenuhi wilayah tersebut.

Di salah satu jalan yang ada di kota tersebut, sepasang remaja laki-laki dan pria muda bisa terlihat sedang berjalan dengan sangat santai di sana.

Banyak sekali perempuan yang memandangi kedua pasangan itu, selain karena penampilan mereka yang tampak seperti orang asing, tapi wajah milik mereka pun terlihat sangat tampan.

Dimulai dari sang pria muda yang memiliki rambut emas dan mata hijau yang tampak sangat indah, sementara remaja laki-laki yang berjalan di sampingnya pun memiliki wajah yang tidak kalah tampannya, dengan rambut pirang yang memiliki berbagai garis hitam dan mata heterochromia uniknya yang tampak indah.

Mereka berdua terlihat seperti seorang Pangeran yang turun dari negeri dongen, meskipun pria muda tersebut lebih memancarkan aura yang lebih mirip seorang ksatria.

Tentu saja, berkat hal itulah mereka berdua selalu dikerubuni oleh para perempuan yang ingin berfoto dengan mereka, yang meskipun pada awalnya di tanggapi, tapi entah kenapa keduanya secara tiba-tiba memutuskan untuk pergi dari sana dengan cukup terburu-buru.

["Lancer, apa kamu merasakannya?"]

["Ya, saya bisa merasakan pancaran aura dari seorang Servant yang berada di dekat sini. Mereka sepertinya ingin mengajak kita bertarung."]

["Kalau begitu, mari kita wujudkan keinginan mereka."]

["Siap, Master."]

Dengan senyum kecil yang tumbuh di masing-masing wajahnya, kedua laki-laki tersebut segera menghilang di tengah kerumunan tempat itu.

...

Sementara itu, di sisi dari tempat yang kedua orang tersebut tuju.

"Apa mereka menerima tantangan mu ini, Archer?" Fiore tampak menanyakan hal itu dengan sedikit ragu.

Archer of Red sendiri hanya tersenyum kecil saja, sebelum dia menunjuk ke suatu tempat dan berkata; "Lihat saja, sebentar lagi mereka juga bakal datang."

Fiore yang mendengar hal itu hanya bisa tersenyum kecut saja, sebelum dia mulai menunggu pasangan Master dan Servant yang berada di dekat mereka, di mana kedua orang itu segera merasakan keberadaan dari dua orang yang mendekati mereka.

Fiore yang merasakan hal tersebut, dia segera bangkit dari kursi roda miliknya dan menggunakan Mystic Code miliknya yang berbentuk menyerupai kaki laba-laba, alias musuh tertentu dari manusia laba-laba tertentu.

"Dia datang." Archer menggumamkan hal itu, yang di balas dengan anggukkan oleh Fiore, di mana pria bertubuh besar itu segera bersiap dengan busur miliknya yang muncul dari udara kosong.

Tidak lama kemudian, sepasang pria muda dan remaja laki-laki bisa terlihat sampai di depan mereka, di mana sementara si pria muda bisa terlihat sedang mengenakan baju besi full plate miliknya dengan sebuah tombak biru yang di pegang di tangan kanannya, di sisi lain, remaja yang bersama dengannya malah terlihat hanya memegang sebuah belati di tangan kanannya, dengan tangan lainnya tampak sedang memegang sebuah pistol.

"Dari senjata mu itu, kamu ini pastilah Lancer, ya? Dan, mengingat kita tidak berada di fraksi yang sama, kamu pasti adalah Lancer of Black, bukan?" Fiore menggumamkan hal itu dengan penuh keseriusan, pada saat pandangan matanya ini terus saja terpaku kepada remaja laki-laki yang berdiri di samping Lancer; "Kalau begitu, artinya orang yang di samping sana adalah Master mu."

Orang yang dimaksud olehnya hanya tersenyum kecil saja, sebelum dia mengarahkan moncong dari pistol yang ada di tangan kirinya ke arah kepala dari Fiore.

"Itu benar sekali, Master dari Archer of Red."

Sementara kedua Master itu melanjutkan perbincangan mereka, di sisi Servant mereka masing-masing, keadaan mereka tampaknya tidak sedamai Master mereka, karena...

"Mari kita abaikan basa-basinya dan langsung bertarung saja."

"Saya setuju dengan hal itu. Kalau begitu, bersiaplah, Archer of Red!!"

Setelah mengatakan hal itu, Lancer segera bergegas menuju ke arah Archer dengan kecepatan yang sangat tinggi, sementara Archer sendiri mulai melepaskan rentetan panah ke arah Lancer.

Lancer dapat dengan mudah menangkis seluruh rentetan panah tersebut, di mana tepat setelah mereka berdua berada dekat satu sama lain, Archer dengan cepat tiba-tiba saja mengganti penggunaan dari busurnya itu menjadi sebuah pedang, yang tentunya langsung berbenturan dengan tombak biru yang dimiliki oleh Lancer.

*Booom!*

Bentrokan langsung itu berhasil menghempaskan setiap hal yang berada di sekitar mereka, di mana untungnya sih kedua Master yang mereka miliki sepertinya telah pindah ke tempat lain.

Setelah bentrokan tersebut, kedua Servant itu segera melompat ke belakang, hanya untuk mengambil jarak aman saja dari satu sama lain.

"Hahahaha!! Kamu kuat juga ya, Lancer. Ini pasti akan sangat menyenangkan." Dengan senyum lebar di wajahnya, sambil bersiap dengan busur yang ada di tangannya, Archer mulai mengambil ancang-ancang untuk langsung menerjang Lancer.

Lancer sendiri hanya tersenyum kecil saja di balik helm miliknya, dengan tubuhnya sendiri yang mulai bersiap dalam posisi menyerang, sementara tombak miliknya mulai bersinar dalam cahaya emas.

"Majulah, Archer."

Begitu saja, pertarungan di antara Archer of Red dan Lancer of Black pun dimulai.

...

Di sisi Master mereka bisa terlihat sedang dalam keadaan yang terus memanas.

"Lebih baik, kamu menyerah saja, dan gunakan Command Spells milik mu untuk menyuruh Servant mu itu bunuh diri, maka aku akan mengampuni nyawamu." Fiore bisa terlihat mengatakan hal itu dengan senyum di wajahnya, sementara masing-masing lengan mekanis yang ada di punggungnya mulai bergerak.

Master dari Lancer of Black, alias Richard, dia hanya membalas senyum itu saja, sebelum remaja laki-laki itu mulai mengaktifkan Magecraft penguatan ke kedua kaki dan tangannya.

Melihat hal itu, Fiore pada awalnya ingin menghela nafasnya, tapi mata miliknya segera melebar, setelah dia merasakan hawa kematian dari belakangnya.

Tentu saja, secara refleks dia berbalik, sementara dua dari empat lengan mekanis miliknya dengan sangat cepat langsung menghalau sebuah peluru, dan untuk semakin memperburuk hal itu, secara tiba-tiba sebuah belati di lempar dengan presisi yang sangat cepat ke arahnya, yang meskipun pada awalnya dia berhasil menghindarinya, tapi entah kenapa sebuah luka tercipta di pipinya.

"Kamu... Sepertinya kamu juga adalah seorang Magus, ya? Terlebih lagi, kemampuanmu dalam Magecraft Ilusi sepertinya benar-benar sangat tinggi."

Itu benar sekali. Jika bukan karena naluri alami dari roh yang terdapat di setiap lengan mekanisnya ini, mungkin saja Fiore sudah kehilangan kepalanya, karena sejak awal, tidak ada siapa pun di depannya.

"Tidak, Magecraft ku tidak setinggi itu. Buktinya, kamu sudah bisa menyadarinya hanya dalam waktu yang singkat."

Mendengar hal itu, Fiore hanya bisa mencibir saja, karena meskipun dia memang menyadari kalau hal tersebut adalah ilusi, tapi masih ada permasalahan dengan keberadaan dari musuhnya ini di mana.

Lagi pula, dia hanya sadar kalau orang yang ada di depannya ini hanyalah sebuah ilusi, tapi dia tidak tahu di mana orang itu sebenarnya berada.

Di saat Fiore ingin mengaktifkan sirkuit sihirnya untuk menggunakan Magecraft pencarian, dia secara tiba-tiba merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya, sebelum dengan cepat dia kehilangan hampir seluruh tenaganya.

Untungnya sih, dia tidak langsung terjatuh ke tanah, berkat keempat lengan mekanis miliknya yang berhasil menahan agar tubuhnya tidak terjatuh ke tanah.

Namun, karena hal itulah pertahanan miliknya pun menjadi lebih lemah, yang menyebabkan seseorang tertentu dapat menyerangnya dengan lebih leluasa.

*Dor! Dor! Dor!*

Tiga tembakan bisa terdengar menggema di tempat itu, yang tentunya arah dari ketiga tembakan itu adalah bagian vital tubuh dari Fiore.

Meskipun dia berhasil menghindari dua tembakan, berkat dua lengan mekanis miliknya, tapi karena ketiga tembakan itu berasal dari tiga sudut yang berbeda, jadi Fiore tidak bisa mencegahnya sepenuhnya.

Itulah mengapa, peluru yang mengarah ke jantungnya, yang untungnya sih, tidak berhasil mengenainya.

"Cih! Kenapa harus meleset sih?"

Fiore yang mendengar hal itu, ekspresi kesal segera muncul di wajahnya, karena...

'Sialan!! Ada apa dengan tubuhku!? Kenapa aku tidak bisa mengaktifkan Magic Circuit ku sama sekali!?'

Meskipun entah bagaimana Mystic Code miliknya masih bisa tetap aktif, tapi setiap kali dirinya ingin menggunakan Magic Circuit miliknya, Fiore selalu saja merasa kalau tubuhnya ini menjadi sangat panas, bersamaan dengan dirinya yang perlahan tapi pasti, mulai kehilangan seluruh tenaganya.

Satu-satunya harapannya di sini hanyalah Mystic Code miliknya, yang wanita itu tidak bisa kendalikan sama sekali, alias hal tersebut hanya memiliki fungsi pasifnya saja, untuk melindungi dirinya.

Tapi, itu pun tidak bisa dirinya terlalu harapkan, mengingat lawannya ini baru saja melakukan serangan yang cukup menyulitkan Mystic Codenya, yang untungnya tidak mengenai jantungnya.

Memang sih, seharusnya fungsi pertahannya ini bisa digunakan secara efektif, kalau saja tubuhnya di letakan di tanah, tapi mengingat kalau dirinya tidak bisa mengendalikan hal tersebut, hal itu berakhir dengan keadaannya saat ini.

'Apa yang sekarang harus aku lakukan?'

Tidak lama setelah Fiore memikirkan hal itu, suara dari Richard kembali terdengar di sana, sebelum sebuah suara tembakan kembali menggema di tempat itu.

"Kali ini, aku tidak akan meleset lagi."

*Dor!*

Namun, meskipun tembakannya itu memang tidak melesat, tapi kali ini ada sesuatu hal, lebih tepatnya lagi adalah seseorang, yang berhasil menangkis peluru dari tembakan tersebut.

"Apa-apaan ini? Meskipun memang sudah lama aku tidak keluar, tapi apa Dunia memang sudah berubah dengan sangat drastis sejak saat itu?"

Fiore yang mendengar suara itu segera tersentak, sebelum dengan tubuhnya yang lemah buru-buru untuk melihat orang yang menyelamatkannya ini.

Dari tinggi badannya, orang itu seharusnya berada di kisaran lima hingga tujuh belas tahun, dengan rambut pendek berantakan dan mata yang sama-sama berwarna hitam, di mana bagian paling mencolok dari dirinya adalah topeng badut yang memiliki ekspresi rakus menutupi wajahnya, serta mantel hitam dengan kerah berbulu teal yang tampak menutupi hampir keseluruhan tubuhnya.

Pada saat Fiore menatapnya, orang itu tampak mulai meliriknya, sebelum dia mulai berjalan mendekatinya.

"Hmm? Jika Bang Dafa ada di sini, apa yang akan dia lakukan, ya?" Sambil menggumamkan hal itu, orang tersebut mulai mencoba untuk menyentuh lengan-lengan mekanis milik Fiore.

"Woww! Aku yakin Bang Dafa akan sangat senang dengan benda ini. Apa aku ambil saja benda ini dan meninggalkan orangnya, ya?"

Ekspresi wajah milik Fiore segera menjadi gelap, karena dia kira orang itu akan membantunya, yang tentunya tanpa waktu lama, wanita tersebut segera harus di ingatkan kembali dengan orang-orang yang hidup di World of Magecraft.

Di saat Fiore kembali frustasi dengan kondisinya saat ini, terutama mengingat Archer yang masih di tahan oleh Lancer of Black, sebuah bunyi tembakan bisa terdengar kembali di tempat itu.

Tidak hanya sekali, tapi sepuluh kali bunyi tembakan bisa terdengar di sana, sebelum sepuluh peluru segera terbang menuju ke arah orang yang baru datang itu dari berbagai arah sekaligus.

Hanya saja, dengan gerakan akrobatik yang sangat memukau, orang bertopeng badut itu berhasil menghindari sebagian besar peluru tersebut, dengan beberapa di antaranya berhasil menyerempet kulitnya, dan ada beberapa juga yang menembus tubuhnya.

"Cih! Sudah aku duga, seharusnya aku mengajak Rafi bersamaku. Kalau dia ada di sini, aku bisa membuatnya berurusan dengannya, sementara aku akan mengambil benda ini."

Fiore yang mendengar hal itu segera mencoba untuk mengalihkan pandangannya ke arah orang bertopeng badut tersebut, dengan Richard yang dari tadi bersembunyi di balik bayang-bayang mulai mendecak lidahnya dengan penuh rasa kesal.

'Baik adik mau pun kakaknya, mereka berdua sama-sama menyebalkan sekali.' Sambil memikirkan hal itu, Richard segera kembali mengisi ulang pistol miliknya, sebelum remaja tersebut kembali bersiap untuk menembaki orang bertopang badut itu.

Tentu saja, setelah menerima beberapa luka dari peluru yang menuju ke arahnya, orang bertopeng badut itu dengan cepat memutuskan untuk pergi dari sana, pastinya sambil membawa Fiore di pundaknya.

Pada awalnya Mystic Code milik wanita tersebut mendaftarkan orang itu sebagai ancaman, tapi setelah dia berhasil melewati lengan-lengan mekanis itu dan membawanya pergi dari sana, entah kenapa keempat lengan mekanis itu memutuskan untuk melindungi keduanya.

'Kenapa dia menyelematkanku?' Meskipun pada awalnya Fiore mempertanyakannya hal semacam itu di dalam pikirannya, tapi pikirannya segera terganggu oleh; 'Tu-tunggu sebentar! Bagaimana caranya dia bisa berlari sambil mengangkat ku bersama dengan Mystic Codeku!?'

Itu benar sekali. Lagi pula, wanita tersebut tahu betul, mengenai seberapa beratnya Mystic Codenya ini, tapi orang itu berhasil membawanya bersama tanpa terlihat kerepotan sedikit pun.

Namun, meskipun dia memang penasaran tentang hal itu, tapi Fiore masih tetap lebih mengutamakan untuk meminta Archer untuk pergi menuju ke arah dirinya.

Meskipun, memang sih, dia tidak bisa menggunakan Magic Circuit miliknya sama sekali, tapi dia masih bisa menggunakan hal-hal seperti Command Spells dan telepati dengan Servant miliknya.

["Archer, datang temui aku."]

["Master, apa kamu baik-baik saja?"]

["Tidak, aku baik-baik saja. Lebih penting dari itu, cepat temui aku, Archer."]

["Dimengerti."]

...

["Lancer, mari kita pulang."]

["Ehh!? Kenapa!?"] Lancer tidak bisa menahan keterkejutan yang dirinya miliki, terutama setelah melihat Archer yang tampak pergi dengan sangat terburu-buru.

Tentu saja, Andika hanya terus mengatakan hal yang sama saja, sambil terus berjalan pulang.

Dimana, Lancer yang tidak mengerti mengenai hal apa yang sedang terjadi, dia di tinggalkan begitu saja di tanah yang hancur itu, akibat dari pertarungan di antara dirinya dengan Archer.

'Apa sih yang sedang terjadi?'

Dengan penuh kebingungan, Lancer pada akhirnya memutuskan untuk kembali saja, tentunya sambil mengabaikan kerusakan yang ada di tempat itu.

Lagi pula, Ruler nanti pasti akan mengurusnya, dan meskipun kepercayaan itu hanya datang entah dari mana, tapi hal tersebut akan terbukti di keesokan harinya, karena tidak ada berita mengenai kehancuran tempat itu sama sekali.

Tentu saja, tidak ada satu pun dari mereka yang menyadari, kalau seseorang tertentu terus saja menatap mereka dengan penuh rasa jengkel, karena...

=-----=-----=-----=-----=

Author Note:

Yayy! Update lagi!

Di dalam bab kali ini, mohon maaf kalau banyak hal yang aneh dan tidak nyambung, soalnya author menulisnya di saat mood milik author buruk, di mana dari pada gak update, mendingan kualitasnya turun dikit, bukan?

Kemudian, di dalam bab kali ini, meskipun di tunjukkan pertarungan di antara Lancer of Black Vs Archer of Red, tapi itu hanya sebentar saja, sebelum berpindah kepada pertarungan di antara kedua Master, yang berlangsung dengan aneh dan tidak dapat di mengerti, kecuali fakta mengenai Master dari Lancer of Black yang tampaknya cukup ahli dalam Magecraft ilusi.

Tapi tenang saja, nanti hal-hal semacam itu bakal dijelaskan secara perlahan, jadi silakan bersabar ye~

Itu aja sih yang author ingin sampaikan, dan bagi kalian yang ingin mendukung author, kalian bisa traktir author di akun trakteer milik author yang bisa kalian akses melalui BIO IG author @Panagakos_Void.

Sampai jumpa lagi di bab selanjutnya! Adios~!