Pukul 08.00 pagi. Seorang pria muda nampak tertidur disebuah ruang tunggu bandara. Dirinya nampak tidur nyenyak untuk sejenak hingga akhirnya seorang wanita menghampirinya.
Clara: Neil???
Neil membukakan matanya. Dia melihat seorang wanita yang nampak tak asing namun dengan penampilan berbeda.
Clara: kamu sudah kembali!, aku merindukanmu.!
Clara memeluk Neil dengan erat sudah 5 tahun lamanya ia tidak melhat sosok pria yang melindungi kedua putrinya.
Clara: kamu banyak berubah sekarang!, kamu lebih padat!
Neil hanya tersenyum malu
Neil: waduh!,Bibi jangan berlebihan aku masih sama seperti yang dulu!.
Dimata Clara, Neil masih seperti dulu seperti anak kecil pemalu.
Kemudian Clara mengajak Neil untuk pulang karena dua saudarinya sudah menunggu kedatangannya. Dengan menaiki mobil pribadi. Clara menanyakan bagaimana dengan pendidikan yang sedang ditempuh oleh Neil. Neil menjawab jika ia berhasil menyelesaikan studi dibidang hubungan international. Clara sangat kagum dengan pencapaian Neil. Clara mengatakan jika Mira kini sedang mengambil mata kuliah jurusan Psikolog dan Rose fokus untuk mengembangkan bakat sebagai penyanyi. Neil berpendapat jika Rose memiliki suara yang bagus. Lalu Clara menanyakan rencana berikutnya kepada Neil. Neil hanya terdiam, dirinya melihat kedua tangannya. Dirinya kembali merenungkan tentang masa lalunya. "Sudah beberapa ratus nyawa yang hilang oleh kedua tangan ini?" Pikir Neil. Neil melihat wajah Clara. "Apa aku bisa melindungimu, bibi?".
Kemudian mereka berdua sampai disebuah rumah. Rumah yang cukup besar dan banyak fasilitas. Lalu sesampainya didepan pintu. Mereka disambut oleh Mira dan Rose. "Selamat datang!!!" Ucap Mira dan Rose dengan penuh kegembiraan. Keduanya pun mendekati sambil memeluk Neil. "Wah,ternyata begini ya rupa adikku sekarang, makin tampan!" Ucap Mira. "Dan badanmu juga sangat atletis aku menyukainya"tambah Rose. Clara mengatakan jika Neil butuh istirahat.
Kemudian mereka memasuki rumah tersebut. Nampak beberapa perabotan tertata rapi. Clara memang dikenal rajin merapihkan rumahnya. Menurutnya kebersihan rumah itu seni. Neil beranggapan rumahnya tidak banyak berubah hanya saja, kedekatannya dengan Clara, Mira dan Rose semakin dekat. Mungkin karena kepergian paman Tommy membuat dirinya sebagai satu satunya laki laki yang tinggal disana. Namun Neil tetap merahasiakan jati dirinya, mereka tidak boleh tahu apa yang Neil lakukan selama lima tahun lalu.
Sore harinya Neil bergegas mandi namun tidak sengaja Neil melihat Mira yang tengah mandi. Neil melihat lekuk tubuh Mira. Mira yang dahulu gemuk kini berubah menjadi wanita cantik dan seksi. Namun, tiba tiba Mira melihatnya. Mira langsung memarahi Neil sambil memukulkan handuk kepada Neil. "Maaf aku tidak sengaja maaf!!"ucap Neil. "Kau sudah kuanggap sebagai adikku, Bukan berarti kau bisa mengintip aku mandi, dasar mesum!!"ucap Mira.
"Hei, ada apa ini ribut ribut?"tanya Clara. Mira menjelaskan jika Neil mengintipnya mandi. Namun Neil menjelaskan jika ia tidak tahu ada kamar mandi yang lain. Namun tiba tiba Mira dan Clara terdiam. Mereka berdua nampak memandangi benjolan yang ada didalam celana Neil. "Apa itu....." pikir Clara. "Tidak mungkin apa sebesar itu"pikir Mira.
"Hei,kenapa kalian diam?, aku mau mandi!" Ucap Neil. Kemudian Neil masuk kedalam kamar mandi meninggalkan mereka berdua yang sedang terdiam. Lalu mereka saling menatap. "Ah,sudah aku mau menonton TV!"ucap Mira sambil meninggalkan Clara. Clara pun kembali kekamarnya. Clara masih memikirkan apa yang dilihatnya. "Mirip punyamu Tommy!"ucap Clara.
Setelah mandi Neil pun kedapur untuk membuat makanan dan ia bertemu dengan Rose. "Hai kak Neil sedang buat apa?" Tanya Rose. Neil mengatakan ia akan membuat spagheti namun ia tidak bisa menemukan dimana Clara menaruh bumbunya. Lalu Rose menawarkan diri untuk membantu mencarinya. Lalu ketika Rose naik kesebuah kursi tiba tiba Rose hilang keseimbangan dan jatuh diatas tubuh Neil. Tanpa sadar Rose merasakan benjolan yang ada didalam celana Neil. "Kak, kamu!!!" Ucap Rose. Lalu Rose bangun dan pergi kekamar. "Haduh, masalah lagi!!"ucap Neil.
Malam harinya Rose dan Mira tengah bersantai dikamar. "Kak,kakak kenapa?"tanya Rose. Mira hanya terdiam sambil memikirkan sesuatu. Mira masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya tadi. "Sebesar itukah?"ucap Mira. "Jadi kakak melihat juga ya ya!"ucap Rose. Mira nampak marah mendengar perkataan Rose. "Maaf kak, aku tidak bermaksud!"ucap Rose. Namun Mira memaklumi hal tersebut mengingat Rose sudah beranjak dewasa dan ia juga sudah mempunyai pacar. Lalu Mira menanyakan soal pacar Rose. Terutama isi dalam celana pacarnya. Rose langsung terkejut mendengar pertanyaan itu. "Aku tidak seperti itu, yang benar saja!!!"jawab Rose. Mira dan Rose pun terdiam.
Sementara itu Clara juga terdiam dikamarnya ia memikirkan tentang apa yang terjadi tadi siang. "Neil, kau banyak berubah!" Ucap Clara. "Kamu seperti Tommy!"tambahnya. Lalu Clara memasukan tangannya kedalam celana dalamnya. "Apakah ini tanda kamu kembali, Tommy!"ucap Clara. Sesekali Clara mendesah. Pikirannya bercampur aduk kala ia mengenang bagaimana dicumbu oleh Tommy. Nampak Clara menikmati fantasi seksualnya terlebih ia sudah lama tidak disentuh laki laki semenjak Tommy meninggal. Sesekali ia menyebut nama Tommy.
Sementara itu Neil hanya terdiam didepan laptopnya. Neil berpikir jika kembali kesini malah membuat masalah baru. Memang Clara dan anak anaknya menyambutnya dengan baik tetapi apa itu akan selamanya. mengingat ia bukan siapa siapa dikeluarga itu. Kemudian Neil melihat galery foto dilaptopnya saat ia bersama Tommy. "Maafkan aku paman, aku hanya bisa merepotkanmu!"ucap Neil. Neil teringat jika ia tengah berkelahi dengan seseorang anak pejabat yang membully Mira dengan sebutan Babi betina. Neil nampak mematahkan lengan anak pejabat tersebut. Namun akhirnya Neil terkena skorsing dari pihak sekolah. Tommy berusaha membela Neil namun tak ada hasil. Malah Tommy dituntut untuk ganti rugi atas kesalahan yang Neil lakukan. Neil kembali terdiam mengingat masa masa itu. Semuanya nampak berubah tapi tidak dengan diri Neil