Pagi itu Sheilla dam Agra kembali ke hotel tempat acara resepsi akan berlangsung, bisa jadi k3duanya sedang di kejar deadline, karena ternyata klien mereka ingin secepatnya acara di langsungkan, dari jadwal semula yang di tetapkan. Tentu saja Sheilla dan timnya terkejut plan atau rencana yang sudah jadi, harus di jadwal ulang. Makanya selama beberapa hari ini Shella dan Agra pulang begitu cepat dari kampus mereka.
"Sorry ya, gue engga bisa ikut kalian ... " ucap Sheilla yang memang bersama teman-temannya yang lain berencana untuk jalan bareng.
"Udah engga apa-apa, kita ngerti kok ..." jawab Sena. Dan begitulah kini keduanya tiba di hotel tempat acara yang akan di langsungkan, untungnya pihak mereka mau mengerti dan jadwal untuk ruangan yang di gunakan juga kosong. Paramitha dari pihak mempelai perempuan menelponnya untuk memajukan satu bulan lebih cepat. Dan undangan pun sudah di bagikan juga. Yang lainnya tak ada masalah, jadi sedikit ringan. Mereka kini sudah berada di restoran lantai atas, dan semua sudah di kosongkan dan tinggal di tata sedemikan rupa menjadi tempat pernikahan.
Agra tampak tertegun, karena para pekerja dengan sedang sibuk dengan pekerjaannya. Sheilla terlihat menunjukan kualitasnya sebagai pimpinan lapangan. Mereka sedang mengerjakan panggung dahulu, untuk pelaminan serta untuk home band dan juga pembawa acara.
"Pak Sholeh dan Mba Arni untuk bunga-bunga sudah pada datang kan ?" tanyanya kepada bagian dekorasi.
"Sudah, mereka sekarang sedang merangkainya! untung saja semua cepat tertangani, kita kan sering begini jadi sudah terbiasa !" jawab seorang lelaki tegap tersenyum. Sheilla mengangguk, kalau situasi seperti ini bisa dianggap kasus ringan. Karena pernah ketika sudah siap semua ... eh dibatalkan !
"Oke, ... !" Sheilla mengangguk puas, setelah itu dia meminta konfirmasi ke bagian yang lain.
"Ga ... " kini Sheilla menuju pemuda itu.
"Ya, ada apa ?" tanyanya.
"Kamu fotoin semuanya buat dokumentasi ya !" pintanya.
"Oke beres !" jawab Agra, sambil menenteng kamera dan kemudian melakukan apa yang di minta. Semua itu untuk di beritakan kepada klien tentang aktivitas yang mereka kerjakan.
---------
Sementara itu di kediaman keluarga Atmaja, Daniel sang kepala keluarga sedang marah besar akibat berita pertengkaran putranya di sebuah klub beredar luas dan sudah menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen.
Tentu semua orang tahu tentang Andrian dan Paramitha itu siapa, karena beberapa waktu lalu di hadapan media baru saja memberitakan tentang pernikahan mereka yang akan di laksanakan beberapa bulan lagi. Bagi kalangan selebriti dan atas ibu kota sendiri keduanya tidak asing.
Paramitha di kenal sebagai seorang pengusaha muda dan juga sosialita, dan tentu saja putri pengusaha kaya. Andrian juga begitu, dua tahun lalu sejak kepulangannya dari Amerika dan langsung saja menempati posisi sebagai pemimpin salah satu perusahaan milik keluarganya dan juga selalu bergaul di kalangan atas ibu kota sebelumnya.
Berita yang cepat beredar itu, ternyata juga terdengar di telinga besan atau keluarga Paramitha. Itulah yang membuat Daniel marah besar, dia merasa tertampar dan tercoreng mukanya akibat skandal putranya itu, untuk itulah menyuruh putrinya ke apartemen Andrian.
"Mana Kayla? Dia belum pulang ?" Tanya Daniel memberondong pertanyaan kepada istrinya. Wanita cantik itu menggeleng. Itu membuat wajah Daniel merah padam.
"Sudahlah mas, sampai sekarang tidak ada telpon dari keluarga sana, kan?" Ucap istrinya menenangkan suaminya.
Tiba-tiba terdengar suara mobil memasuki halaman depan rumah besar dan mewah. Dari sebuah mobil sedan mini keluar gadis cantik dan kemudian berjalan anggun masuk ke dalam rumah.
"Nah, itu Kalya sudah dateng mas !" Ujar istrinya.
Gadis itu terkrjut melihat kedua orang tuanya seperti menunggunya, akhirnya dia mengerti, dan kemudian dengan santainya duduk di sofa ruang tamu.
"Bagaimana ?" Tanya Daniel tak sabar sambil menatap putri kesayangannya.
"Sudah kok, pa! Dia baru bangun, karena mabuk !" Ucapnya cuek sambil menainkan kukunya.
"Tuh lihat kelakuannya !" Tunjuk Daniel, marah.
"Mana dia, kok engga bareng sama kamu ?" Tanya mamanya heran, tak mempedulikan suaminya, karena tahu sifat keduanya sama saja, anak bapa tak jauh berbeda.
"Bang Andrian, disuruh mba Paramitha fitting baju pengantin dulu di butik, soalnya tadi di jalan ketika mau ke apartemen nelpon aku! Nanti juga kesini bila selesai !" Jawab Kayla.
"Papa lihat sendiri kan, sikap Paramitha seperti itu! Artinya ya, engga ada apa-apa dan pernikahan tetap di langsungkan !" Ujar istrinya. Daniel membuang nafas kasar dan kemudian duduk di kursi, dia belum tenang sebelun menginterogasi putranya itu.
"Sebenarnya siapa sih cewek itu pa ?" Tanya Kayla penasaran tentang perempuan yang bertengkar dengan abangnya itu, entah sudah tahu ... atau pura-pura tidak tahu ..
"Dari yang Kayla dengar, dia tinggal di rumah keluarga Wijaya ?" Ucapnya lagi melirik ke arah papanya, rupanya diam-diam dia menyelidiki masa lalu papanya yang berawal dari sebuah gosip berita. Daniel tertegun dan menatap tajam ke arah putrinya itu.
"Dari mana kamu tahu ?" Tanyanya.
"Ada temen Kayla yang ke klub itu, awalnya sih mengajak ikut! Tapi Kayla nya males !" Jawabnya masih bersikap cuek.
"Setelah kejadian itu, ternyata si cewek mabuk! Dan di tolong sama Dewa! Papa tahu kan dia putra siapa ?" Kayla menatap papanya dengan matanya seakan menyelidik. Sementara mamanya tertegun, dia menatap putrinya.
"Kayla ..."
"Iya, papa tahu! Tapi itu sekedar kenal atau mungkin kasihan saja kan ?" Jawabnya dengan tak yakin, dia tahu siapa Dewa itu. Di hadapan putrinya tidak mau membahas maea lalu. Tapi dia sudah mendapat informasi lain yang lebih mengejutkan tentang hal ini. Untuk itulah informasi dari Andrian sangat di perlukan.
Sebelum menjawab, terdengar sebuah mobil lain memasuki halaman depan rumah, tak lama seorang pemuda turun sedikit tergesa, dia menarik nafas untuk menenangkan diri, setelah itu masuk dengan santai dan tenang.
Sejak kedatangan adiknya ke apartemen, Andrian merasa itu sudah menandakan ada sesuatu yang penting. Ketika tadi berangkat ke butik, seorang teman mengirimkan sebuah video, dan ketika di buka ... dia tertegun ! Dan Ini masalah sangat besar ...
Tapi Andrian heran, dengan sikap Paramitha yang terlihat biasa saja ketika bertemu di butik, apa ... dia sudah tahu? Atau karena perjanjiannya itu ? Ketika sudah fitting baju pengantin mereka berpisah, karena dirinya harus bertemu dengan keluarganya.
"Oke ... sayang! Aku tak keberatan! Lagi pula aku masih ada keperluan lain ... soalnya waktunya udah mepet !" Ucap gadis cantik itu tersenyum, Andrian tertegun.
"Loh ... kan masih ada waktu ?" Tanyanya. Perempuan itu menggeleng kepala.
"Tidak, pernikahan kita di majukan bulan depan !" Ucapnya tersenyum, Andrian terkejut, dia menatap wanita di hadapannya.
"Apa ... ini kaitannya dengan ... video ?" Tanyanya hati-hati. Paramitha tertegun, tapi tersenyum.
"Kalau iya emang kenapa ? Di tambah dengan perjanjian kita juga kan? Ya udah, kamu selesaikan masalah video itu sama keluargamu! Bilang saja semua berjalan sesuai rencana !" Ujarnya sambil berdiri dan pamitan pergi, untuk sebentar pemuda itu tertegun dan menghela nafas panjang.
"Sialan ... !" Lalu dia pun pergi.
Begitulah yang terjadi, dia masuk dan tertegun semua sudah menunggu dan melirik kepada papanya yang menatap tajam kepada dirinya.
"Siang, pa, ma !" Andrian pun duduk di sebelah adiknya tanpa sadar terlihat senyum seringainya.
"Sayang, bagaimana fitthing bajunya ?" Tanya mamanya.
"Baik ma! Dan udah beres juga !" Ucap Andrian sambil duduk di sebelah adiknya, dan sedikit kesal dengan tingkah adiknya itu.
"Andrian ... ikut papa! Aku ingin berbicara empat mata sama kamu berdua saja !" Ujar Daniel tegas, sambil berdiri dan berjalan menuju ruang kerjanya, mau tidak mau Andrian menurut sambil menghela nafas, sambil melirik ke arah mama. Wanita itu mengangguk mengerti atas privasi hal ini.
-------------
"Syukurlah ... semua selesai !" Seru Sheilla lega, tak lama ponselnya berbunyi dan ternyata itu sebuah pesan masuk, matanya terkejut tak berkedip. Agra tentu saja heran melihat raut wajah gadis itu, kini mereka berada di bar hotel sambil minum melepas lelah.
"Ada apa ?" Tanya Agra, Sheila menghela nafas.
"Gue ... sekarang tahu, kenapa klien kita mempercepat penikahannya !" Jawabnya sambil memberikan ponselnya kepada Agra, dan pemuda itu menatap video yang di putar di hadapannya.
"Itu dari Sena !" Ujar Sheilla, terdiam sambil memnum minumannya, dan tentu saja dia kenal perempuan satunya lagi, siapa lagi kalau bukan Safira yang saat ini tinggal di rumahnya. Dia sedang berfikir apa ... kakeknya tahu ?
"Kurasa ... itu bukan masalah kita kan ?" Tanya Agra, yahg merasa itu masalah pribadi klien mereka.
"Iya sih ... tapi ... gue kenal cewek satunya !" Ucap Sheilla sambil menujuk ke arah ponsel, Agra tertegun.
"Maksudnya ... ?" Tanya Agra.
"Cewek itu, masih ... kerabat keluarga gue, dan sekarang tinggal serumah! Beberapa waktu lalu, dia baru datang dari Amerika !" Jawab Sheilla, menghela nafas.
"Oh ... !" Ucap Agra. Tiba-tiba ponsel berbunyi, gadis itu mengambil ponselnya dan membuka pesan yang masuk, dan tertegun, kemudian membalasnya
"Siapa ?" Tanya Agra.
"Abang gue, dia hendak pergi ke Singapura! Ada urusan bisnis !" Jawabnya, tiba-tiba tangan berhenti, seperti ragu ...
"Ah, sudahlah ... ucapnya dan menyimpan ponselnya.
"Kenapa lagi ?" Tanya Agra yang dari tadi memperhatikan raut wajah gadis itu.
"Gue bingung, Ga! Menurut lo video itu di share ke abang gue, engga ya ?" Ucapnya terlihat bingung.
"Emang ada apa ?" Tanya Agra hati-hati, karena sudah mulai memasuki ranah masalah pribadi orang lain.
"Soalnya, mba Safira juga samaan perginya dengan abang gue !" Jawabnya, sambil menatap pemuda itu didepannya.
"Kalau memang peting, beritahu saja! Kan klien kita bukan orang sembarangan !" Ujar Agra, Sheilla terdiam dan mengangguk. Dia mengenal calon pria dari klien perempuan kliennya. Andrian Atmaja bisa di bilang punya memori masa lalu keluarganya, terutama mamanya ... di tambah pula keberadaan Mba Safira yang terkait dengan kakeknya ...
Sheilla yakin ini akan menjadi rumit tapi melihat apa yang terjadi sekarang, cukup mengejutkan ... karena mba Paramitha tidak membatalkan pernikahannya.
"Kenapa ?" Tanya Agra lagi.
"Apa ... mungkin dia sudah tahu ya ?" Ucap Sheilla.
"Siapa ?" Tanya Agra heran.
"Mba Paramitha, karena weddingnya tetap di lanjutkan kan ? Menurut Sena berita ini sedang panas loh, di media sosial !" Jawab Sheilla, Agra tertegun dan mengangguk.
"Bisa jadi juga sih !"
"Ya, sudah aku kirim ke abang gue saja !" Ujar Sheilla akhirnya.
"Eh, lo tahu engga berita gosip yang sedang panas ?" Tanya seorang cewek yang duduk tidak jauh dari Agra dan Sheilla.
"Oh, yang bertengkar di klub itu kan ?" Ujar cewek satunya, dan yang lain mengangguk.
"Sudah tak aneh sih !" Tiba-tiba tertawa.
"Kenapa lo teetawa ?" Tanya temannya.
"Ah, lo kaya engga tahu aja, siapa Andrian Atmaja itu! Dia itu playboy kelas berat cuy !" Jawab cewek itu. Dan temannya baru ngeh atas ucapannya.
"Oh, iya .., gue lupa! Lo kan salah satu nantannya ya kan ?" Ujar cewek itu.
"Iya lah! Lumayan jalan sama dia! Apa-apa di beliin, wih kaya cewek matre! Jadi ketika di putusin engga rugi lah! Tapi ada aja cewek yang polos kaya dia !" Ujarnya dengan nada mengejek.
"Siapa ?"
"Ya, cewek itu! Percaya cinta, sampai segitunya sama playboy, yang merayu dengan janji dan cinta palsu !" Cewek itu tertawa.
"Sampai punya anak lagi !" Ujar yang lain.
"Kalau banyak cewek seperti itu, gue yakin pada ngantri minta pertanggung jawaban !" Semua setuju.
"Eh tapi pasangannya, maksud gue calon istrinya juga kasihan! Ketika tahu itu ... !"
"Alah ... si cewek itu sama aja kali! Ini kan pernikahan bisnis, tak perduli bobrok keduanya, bisnia is bisnis !" Ujar yang lain.
"Maksud lo, Paramitha ?" Tanya yang lain.
"Ya iyalah, si Andrian aja yang engga tahu, calon istrinya seperti apa! Dia tuh, bebas dan suka clubbing, di balik anggun dan sosialitanya dia! Mainnya selalu di Bali, sukanya tuh sama cowok bule !" Ujar yang lain semua tertegun.
Termasuk juga Agra dan Sheilla terkejut dan salihg pandang mendengar ghibahan para cewek itu, Sheilla memberi tanda untuk pergi dari situ, dan Agra setuju, mereka pun memutuskan pulang, karena hari memang beranjak malam.
‐---------
Sementara itu ... Ardhi Wijaya, juga menerima berita tersebut di kantornya. Dia tertegun menatap video itu di ponselnya, setelah itu meletakannya di meja. Lalu berdiri dari tempat duduknya dan melangkah menuju jendela kaca menatap suasana gedung dan jalanan macet ibu kota dari ketinggian. Tak lama ponselnya berdering, Ardhi Wijaya cepat-cepat mengambil ponsel dan membukanya.
"Hallo ... Anggia ... " ucapnya pelan.
"Ardhi, apa benar video itu ?" Tanya seorang perempuan dari seberang sana tak percaya, lelaki berumur itu yang masih tetap gagah mengangguk.
"Benar, Anggia! Disini menjadi berita panas !" Jawabnya.
"Andrian Atmaja ?" Tanya Anggia. Ardhi Wijaya tertegun.
"Anggia, kamu tidak tahu nama ayah dari cucumu sendiri ?" Tanyanya, Anggia terdiam
"Aku terlalu sibuk, kau kan tahu! Aku mulai dari nol lagi setelah semua terjadi! Aku harus bekerja keras, merawat putriku dan juga ini di luar negeri! Disini aku bukan siapa-siapa !" Jawabnya sedikit marah. Ardhi Wijaya menghela nafas.
"Aku mengerti, tapi masa kamu tidak tahu pacar anakmu sendiri ?" Tanyanya lagi, Anggia menghela nafas.
"Aku tahu, tapi tidak semendetil itu! Anaknya tak pernah cerita banyak! Dia tahu kesibukanku, aku mendidiknya seperti itu, dia sudah remaja, dan tahu mana buruk dan tidak! Sayangnya ... dia terlalu .. polos !" Jawab Anggia. Ardhi Wijaya terdiam.
"Atmaja itu, pasti putranya Daniel kan ?" Tanya Anggia.
"Ya, siapa lagi ... " jawab Ardhi Wijaya dan kenudian sedikit menjelaskan tentang Daniel Atmaja.
"Oh, pantes .., bapak anak sama saja! Eh kakek juga kali! Ha .., ha ... !" Anggia tiba-tiba tertawa, Ardhi Wijaya tertegun.
"Apa maksudmu Anggia ?" Tanyanya.
"Ayolah Ardhi Wijaya, kalian sudah berteman lama bukan! Makanya waktu itu kalian menjodohkan Amira dan Daniel kan? Memang kalian pikir aku tidak tahu? Asal tahu saja ya, sebelum aku sama kamu, aku penah tidur beberapa kali dengan si Atmaja itu! Dia orangnya royal dan sekarang turun ke anak dan cucunya !" Ucap Anggia cuek dan tidak perduli. Muka Ardhi Wijaya memerah, dan itu memang ... benar! Tapi apa yang di ungkap Anggia membuatnya tak percaya tapi mungkin saja terjadi, karena status Anggia dulu ... sebagai wanita panggilan, walau nyambi jadi artis dan model ...
Bersambung ....